66. Masalah Roti - SHAHRAY

1.2K 91 1
                                    

Ciao a tutti 👋

Gimana kabarnya? Sehat selalu untuk kalian semuanya......

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote😁

Happy Reading!!!!

•|•

"Perempuan itu mempunyai perasaan lembut. Tapi, ia sangat kuat dalam menghadapi masalah apapun."

•Rayyan Elphyn Dikara

•|•

"Reza, Ferdy, Elfathan, Aktam. Aldercy dan Jovanca mana?" tanya Arfeen yang mengabsen keponakannya.

Reza menyenggol bahu Ferdy untuk menjawab. Ferdy berdecak. "Maaf om. Al ada meeting di luar kota. Jovanca dan Largi temenin Al kesana."

"Beneran?" desak Arshad. Reza, Ferdy, Elfathan, dan Aktam di tatap dengan intimidasi oleh ayah mereka. Mereka mengangguk.

"Bukan camping?"

"Tadi kita di markas. Terus ada telfon deh ke Largi."

"Oke... Kalau begitu kalian siap-siap sana," titah Ariza seraya pergi ke ruang tamu diikuti Arfeen, Arshad, Arka, dan Arham.

Aktam dan sepupunya menghela nafas lega. Mereka juga sebenarnya tidak mau berbohong seperti ini, tapi, karena Shahra yang meminta mau gimana lagi? Walaupun ayah mereka itu lumayan galak, tapi lebih galak Shahra jika sudah marah. Mereka pun pergi ke kamar Jovanca untuk membersihkan diri mereka bergantian.

Saat Reza, Ferdy, dan Elfathan melewati kamar Hara, mereka melihat Hara yang baru keluar kamarnya.

"Mau kemana?" tanya Reza.

"Sarapan." Reza mengangguk lantas ia beranjak ke kamar Jovanca. Ferdy dan Elfathan menyempatkan dirinya untuk mengelus rambut dan mencubit pipi Hara.

Hara hanya diam. Saat Ferdy dan Elfathan telah masuk dalam kamar Jovanca, Hara beranjak menuju meja makan.

"Argh. Capek." Ferdy menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur Jovanca. Sementara Elfathan, ia duduk di sofa dengan meluruskan kakinya ke meja di hadapannya.

"Eh, Thar," panggil Ferdy yang sedang melamun menatap langit-langit kamar.

"Kenapa?" jawab Elfathan yang sedang mengurut keningnya.

"Tolong awasi terus keberadaan Veskas lewat ponselnya. Bisa kan?"

"Hmm. Nanti gue minta bantuan Abi," balas Elfathan seraya berdiri.

"Mau kemana?" tanya Ferdy seraya duduk.

"Mandi di kamar Abi aja gue," balas Elfathan seraya beranjak. Ferdy hanya mengangguk. Lantas ia bangkit dan menghampiri foto Shahra yang sedang naik motor trail.

Ia tersenyum tipis menatap foto itu. "Lo hebat banget dek. Gue bangga sama Lo."

👥

Shahra mendengus sebal. Ia sangat bosan sekali. Shahra mendudukkan dirinya. Ia menatap Jovanca yang sedang fokus dengan berkas-berkas dan laptop di hadapannya.

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang