Ciao a tutti 👋
Gimana kabarnya? Sehat selalu untuk kalian semuanya 🙏
Sebelumnya saya minta maaf karena up nya lama. Dan terima kasih banyak karena telah setia menunggu kelanjutan cerita ini🙏
Jangan lupa, bintang nya di klik⭐
Happy Reading!!!!
•|•
"Begitu pentingnya untuk memikirkan bagaimana konsekuensi jika kalian akan melakukan suatu hal. Pikirkan dengan jernih dan matang."
•SHAHRAY
•|•
Shahra melihat Hara yang menghampirinya. Shahra pun ikut menghampiri Hara dengan langkah santai dan tangan yang dimasukkan ke saku jas. Tangan Hara terangkat.
Plak!
Tidak. Bukan Shahra yang ditampar. Tapi Hara. Shahra menampar Hara dengan lumayan keras. Hara memegang pipinya yang terasa nyeri. Shahra mengepalkan tangannya dan menatap Hara tajam. Hara menunduk.
"Mikir Sahara!! Itu ortu Lo! Ortu kita! Kenapa Lo bahayain nyawa mereka?!" bentak Shahra dengan wajah yang menahan amarah. "Kalau mau apa-apa itu mikir dulu! Gunain otak Lo yang katanya pinter ini!" Shahra menunjuk kepala Hara dengan telunjuknya.
Mata hara berkaca-kaca. Ia tak berani menatap Shahra yang sedang marah. Dari kecil sampai sekarang, Shahra tidak pernah bermain fisik padanya. Jangankan bermain fisik, marah saja tidak pernah. Hara terus menunduk yang membuat Shahra berdecak sebal.
"Mati-matian gue jaga mamah dan papah dari mereka, tapi dengan bodohnya lo bahayain mereka!"
Shahra menyugar rambutnya dan melihat sebuah rumah. Ia pun beranjak meninggalkan Hara yang sedang menunduk dengan menautkan kedua tangannya. Melihat ponsel Shahra yang terjatuh, ia pun segera menghubungi sepupunya.
Shahra mengendap-endap ke pinggir sebuah rumah yang dipakai penyekapan. Ia mengintip pada sebuah jendela. Kemudian memalingkan wajahnya dan meringis, saat melihat Anisa ditampar oleh Rieke. Dan Arka dihajar oleh Jeffry. Sementara Veskas, ia tertawa bak iblis yang tengah menonton pertunjukan.
Shahra menitikkan air matanya. Ia tak sanggup melihat itu semua. Anak mana yang sanggup saat melihat orang tuanya dihajar di depan matanya. Selang beberapa detik, mereka langsung keluar dari ruangan itu. Dan Shahra, menggunakan kesempatan itu untuk masuk ke dalam. Yang menjaga tempat itu ternyata Yopri dan Lana. Ya. Yopri, tangan kanan Shahra.
"Maaf nona. Kami hanya bisa menyelamatkan Hara dan nyonya Meta saja. Nyonya Meta sudah diantar pulang dengan keadaan pingsan." Yopri dan Lana berlutut dihadapan Shahra. Mereka merasa bersalah pada Shahra karena tak bisa melindungi Arka dan Anisa. Walaupun Lana sering dihajar oleh sepupu dan om Shahra, tapi Lana tetap setia pada Shahra. Karena ternyata, Shahra lah yang telah menyelamatkan keluarganya dari kejaran Alex waktu itu.
Shahra menggeleng. "Terima kasih." Lana dan Yopri tersentak. Ia mendongak menatap Shahra. "ini salahku. Bukan salah kalian."
Shahra menghampiri Anisa dan Arka. Ia membuka ikatan pada orang tuanya. Arka dan Anisa langsung memeluk Shahra erat.
"Maaf... Al telat," ucap Shahra dengan air mata yang mengalir.
"Tidak sayang. Kenapa kamu malah kemari?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAHRAY
General FictionShahra Aldercy Vredo. Gadis yang dikenal tomboy dan sangat dingin. Ia gadis yang memiliki trauma dimasa lalu nya. Shahra juga merupakan cucu dari ketua mafia. Ia dijadikan layaknya ratu oleh kedua kakeknya, sepupu-sepupunya, juga kakak dan adik dari...