"Loh. Kok Lo udah datang sih Al?" tanya Roy bingung saat Shahra mencium punggung tangannya. "Mana pakai, pakaian kantor lagi."
"Gue di skors, om. Baru pulang meeting gue," jawab Shahra dengan santainya dan duduk disamping Roy.
"Anaknya bang Arka gini banget dah," gumam Roy berdecak.
"Padahal Lo kenal bokap gue baru berapa hari, tapi kok udah akrab banget sih?"
"Ya emang kenapa? Gak boleh?" tanya balik Roy.
"Tau ah. Latihan yok," tantang Shahra dengan tersenyum miring.
"Lo mau latihan pake baju kek gitu?" Roy mengusap wajah Shahra kasar. Shahra berdecak lantas mengganti bajunya di ruang ganti.
"Di skors berapa hari Lo?" tanya Roy saat Shahra kembali datang.
"Tiga. Lumayan buat latihan."
"Gara-gara apa? Gelut?" Shahra mengangguk dan terkekeh.
"Astaghfirullah." Roy menggeleng.
"Yok lah." Shahra menarik tangan Roy untuk masuk ke lapangan. Dilapangkan sudah ada teman-teman Roy yang sedang main juga.
"Bro. Anak gue mau ikutan. Ajakin gih." Roy mendorong tubuh Shahra pada teman-temannya.
"Anak lo?"
"Iya. Anak didik gue. Nendang nya gak usah pelan. Kenceng aja. Dia mah kaya cowok kok." Roy terkekeh.
"Lo juga ikutan lah," serobot Shahra mendelik.
"Iya. Lo tim sana gue tim sini."
"Oke." Shahra beranjak menuju tim A.
"Dia gak sekolah? Perasaan ini bukan jam pulang sekolah kan?" tanya Erik.
"Dia di skors," jawab Roy terkekeh.
"Kenapa?"
"Gelut Rik." Roy menepuk pundak Erik. Erik menggaruk tengkuknya.
"Beda sendiri dia mah. Jangan sampai yang lain tahu dia anak bang Arka."
"Okey." Mereka memulai latihan futsal. Shahra di tim A dan tim B ada Erik and Roy.
👥
Sekitar pukul 2 siang. Rayyan dan yang lainnya datang. Mereka menatap Shahra bingung. Karena bajunya sudah basah oleh keringat begitupun rambutnya juga kening yang mengucur keringat. Padahal ia baru main beberapa menit yang lalu. Karena ia baru kembali setelah meeting terlebih dahulu.
"Lama banget kalian," ucap Shahra seraya meminum air di botol Aqua.
"Udah kalian siap-siap aja," titah Roy.
"Nanti kalian lawan temen gue. Erik."
"Siap coach!" ucap semuanya serentak.
Mereka mengganti bajunya terlebih dahulu. Setelah selesai mereka menghampiri Shahra.
"Sebenarnya kita bingung sama Lo. Lo itu kaya Deket banget sama om Arka," ucap Dhafin. Jujur. Mereka sangat bingung saat waktu itu bertanding melawan Arka, Jovanca, dan Aktam. Mereka seperti sudah sangat dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAHRAY
General FictionShahra Aldercy Vredo. Gadis yang dikenal tomboy dan sangat dingin. Ia gadis yang memiliki trauma dimasa lalu nya. Shahra juga merupakan cucu dari ketua mafia. Ia dijadikan layaknya ratu oleh kedua kakeknya, sepupu-sepupunya, juga kakak dan adik dari...