Bab 3

1.2K 77 3
                                    

Terlihat Haechan yang sedang duduk di taman dekat lapangan basket dengan melamunkan kejadian di kantin tadi.

tak lama Nana pun datang dan duduk di samping Haechan.Perlahan tangan Nana terangkat dan megegam tangan Haechan.

"Masih marah".

"Pergi lah Na aku ingin sendiri sekarang".

"tapi ka".

"Aku mohon".

tampa mau bicara apa pun lagi Nana pun meninggalkan Haechan seorang diri di taman kampus karna Nana tau Haechan sangat sulit mengendalikan kemarahannya.

Di saat Nana yang sedang berjalan di koridor dengan pikiran yang memikirkan Haechan tampa sengaja Nana menabrak seseorang siswa.

BRAAKK!.

"Maaf aku tak sengaja.Kau baik-baik saja". Ucap Nana yang membantu seseorang itu untuk bangun dari jatohnya.

Namun tak ada suara darinya.Seakan terpesona pria itu melihat Nana dengan tatapan memuja dan kagumnya.

"Kau baik-baik saja". ucap Nana di hadapan nya

"aahh iya aku baik-baik saja".

"Maaf aku tidak melihat jalan".

"Ah tak perlu minta maaf aku pun bersalah karena tak memperhatikan sekitarku".

"Ya sudah kalo begitu aku ijin permisi dulu ya".

"Ah iya". Ucap pria itu

sementara Nana sudah pergi menuju kelasnya, dan Haechan yang masih di taman kampus pun diam tak bersuara.Perkataan Daehwi selalau berputar di kepalanya dan ingatan masalalu juga bermain bagaikan filem di otak dan pikirannya.

terlihat Nana yang sudah menunggu Haechan di samping mobil mereka.

Iya mereka sudah selesai akan fakultas merak masing-masing hanya saja Haechan meminta Nana duluan karna Haechan harus ke toilet. Dan di sinilah Nana yang menunggu Haechan dengan diam

 BRAAK! 

AAAAHHH!.

"opy kau tak papa". tanya seseorang wanita. Siapa lagi jika bukan Daehwi dan taman-tamannya.Sementara Nana yang jatuh akibat dorong Daehwi pun berusaha bangun dan memunguti kertas-kertas tugasnya yang berserakan akibat dia jatuh tadi.

"kesiyan lihat kau pantas menjadi pemulung sampah". Ucap Daehwi merendahkan Nana.

Sementara Nana masih diam dan tak bersuara dia masih fokus dengan memunguti kertasnya.

"ku harap kau tak tuli sialan". Ucap salah satu teman Daehwi.

"aku masih medengr jika kalian tau., Aku diam bukan berati kalah tetapi mengalah. Karna apa karna aku akan melihat kekalahan seseorang nantinya dan aku jamin itu akan sangat menyenangkan". Ucap Nana dengan menatap ke arah Daehwi.

"Bangsat". ucap Daehwi yang akan menapar pipi Nana namun terhenti akibat tangannya yang di pegang seseorang .

dan itu mebuat Daehwi dan Nana menatap orang itu yang tak lain adalah Haechan dengan tatapan penuh kemarahan yang dia layangkan kepada Daehwi dan teman-temannya.

BRAAK! 

"Aakkhh".

"Kenapa sakit ya maaf ya Daehwi sayang,aku tak sengaja". Ucap Haechan yang setelah mendorong Daehwi dan mebuat Daehwi terjatuh dan medapatkan luka di tangan sebalah kanannya.

"Kau melukai ku".

"Iya aku melukaimu dan bahkan aku tak segan-segan mecabut nyawamu jika megagu adik ku lagi".

sacrifice and love  END (🐻🐰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang