Bab 35

593 37 5
                                    

Terlihat Nana dan Wendy tepat berada di depan kamar yang terdapat Haechan di dalamnya. Tampa membuang waktu Wendy langsung mebuka pintu kamar itu.

Nana dan Wendy seakan mebeku di depan pintu mereka berdua dapat melihat Haechan yang terayun dengan kondisi kacau namun mata Indah itu tertutup sayup.

"HAECHAN". teriak Nana dan Wendy secara bersamaan.

"HAECHAN APA YANG KAU LAKUKAN". ucap Wendy dengan mengakat Haechan dan menurunkan nya ke lantai.

Namun tak sengaja Nana justru melihat tangan Haechan yang berdarah.

"Tante tangan ka Haechan".Wendy yang melihat itu langsung meneteskan airmata sementara Nana mengambil kotak obat untuk mengobati luka di tangan Haechan.

dengan air mata Nana meperban luka di tangan Haechan.

"ka Echan apa yang kau lakukan buka mata mu lihat aku di sini hiksss..."

Wendy masih bukam dan menagis dengan diam...

"Ka Haechan aku mohon hiksss... Jika kau ada masalah bicara lah jangan seperti ini hiksss... Tante aku mohon minta dia untuk membuka matanya hiksss...."

"Mebuka mata untuk apa.Untuk melihat Jeno yang akan mengucapkan janji pernikahan setelah itu mecium mu. Dan itu akan semakin melukai hati keponakan ku hah."

"CUKUP TANTE APA YANG TANTE KATAKAN HAECHAN KU HARUS MEBUKA MATANYA.,AKU BISA MENERIMA KATA-KATA KASAR TANTE TETAPI TIDAK UNTUK KALAI INI. HAECHAN AKAN BAIK-BAIK SAJA."

bukam itulah yang dilakukan Wendy dan tak ada pergerakan sama sekali sampai di mana terlihat Haechan yang mebuka matanya dengan sayup.

Nana yang melihat itu tersenyum di saat tangan Nana akan menyentuh wajah Haechan dengan cepat Haechan menepis tangan itu.

"Kau Hiks untuk apa kau di sini pergi kau". Ucap Haechan dengan isakan pilus yang sanggup melukai hati siapa saja.

"Ka Haechan kau ada masalah katakan apa aku bisa membantu menyelesaikan nya tapi aku mohon jangan seperti ini hikss..."

"Kau perengut kebahagiaan ku kau mengbil segalanya dariku Cintaku,sahabatku dan kedua orangtuaku. Hiks..."

"Cinta,kau memiliki masalah dengan BangChan heh, katakan BangChan kan.Siapa yang merebut BangChan." Tanya Nana sungguh Nana saat ini tak dapat berpikir dengan jernih.

Sementara Wendy menatap Nana dengan diam.

"TIDAK BUKAN BANGCHAN TETAPI JENO". ucap Haechan dengan nada tinggi.

Nana yang mendengar itu langsung melepaskan tangannya dari pundak Haechan dan menatap Haechan dengan diam namun ada keristal bening yang berjatuhan.,Sementara Haechan sendiri menetap Nana dengan derayan air mata.

"K-kau m-mencintai Jeno.,Haechan kau benar-benar men-"

"IYA AKU MENCINTAI JENO BEGITUPUN JENO DIA MENCINTAI KU DAN KAU DATANG SEBAGAI ORANG KETIGA DI ANTARA HUBUNGAN KAMI. HIKS AKU INGIN MILIKI KU KEMBALI. TANTE AKU MAU JENO KU AKU MAU DIA.."

"Haechan sayang kau tentang dulu tante mohon". Ucap Wendy yang berusaha menenangkan Haechan. Sementara Nana masih membeku di tempatnya setelah mendengar semua yang di ucap kan Haechan.

Setelah beberapa menit hanya ada keheningan yang tercipta samapai di mana Haechan kembali membuka suara.

"Katakan Na apa aku kaka yang buruk untuk mu." Nana yang mendengar itu langsung me geleng ribut.

"Sedari kecil aku sudah memberi kan ayah ibuku untuk mu teman-teman ku. Kebahagiaan ku kasih sayang ku tetapi untuk kali ini tidak aku tidak akan mengalah lagi. Jeno hanya akan menikah denganku. Jika pun Jeno tak bisa aku dapat kan maka apa gunanya aku hidup".

sacrifice and love  END (🐻🐰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang