Bab 75

486 32 0
                                    

Seminggu berlalu denga cepat terlihat Nana saat ini berada di kamarnya bersama Jeno.keduanya kini terlihat duduk di balkon kamar.

Nana duduk di pangkuan Jeno karena Jeno yang memintanya terlihat sesekali mereka juga bercanda satu sama lain.

"Jeno". Panggil Nana.

"Hmm ada Apa..."

"dengar aku punya sesuatu untukmu".

"apa itu".

"kau tunggu di sini."

"Baiklah..."

Terlihat Nana meninggalkan Jeno memasuki kamarnya .

sementara Jeno menatap kepergian Nana dengan heran Jeno penasaran denga kejutan yang di maksud Nana.

Nana tersenyum melihat kotak yang ada di tangannya saat Nana akan kembali menemui Jeno pintu kamar nya di ketuk dari luar.

Nana yang mendengar ketukan itu langsung menaruh kembali kotak itu ke atas tempat tidur dan langsung mebuka pintu.

Terlihat Taeyong yang berdiri di depan pintu Nana yang melihat Taeyong pun langsung menatap Taeyong dengan heran.

"Mommy ada apa". Tanya Nana dengan sopan dan lembut.

"Sayang kau sibuk."

"Tidak mom aku tidak sibuk ada apa."

"Sayang bisa bantu mommy.,Mommy berniat belanja bulanan ayo temani mommy."

"Baiklah mom ayo". Ucap Nana.

Nana seakan lupa jika Jeno menunggunya di balkon kamar.

Nana dan Taeyong pun pergi menuju minimarket yang tak jauh dari rumah mereka.

Terlihat Haechan baru saja menuruni anak tangga. Haechan yang tak sengaja melihat Nana dan Taeyong pun. Langsung menyapa mereka.

"Mom Nana kalian mau kemana". Tanya Haechan.

Taeyong tersenyum melihat kehadiran Haechan begitupun dengan Nana.

"Kami akan pergi berbelanja bulan ka". Ucap Nana.

Haechan yang me dengar ucapan Nana pun terseyum antusias.

"Mom aku ikut ya".

"Tapi sayang kau yakin".

"Aku yakin mom aku mohon".

"Nana saja boleh kenapa aku tidak".

"Sayang mommy tidak bermaksud melarang mu ikut mommy hanay takut kau tidak kuat berjalan. Ingin kau sedang mengandung saat ini". Ucap Taeyong.

Nana yang mendengar itu langsung menatap Taeyong dengan diam. Sementara Haechan terdiam mendengar ucapan Taeyong. Haechan langsung menatap Nana seakan takut Nana akan merasa tersinggung akan ucapan Taeyong.

"Mom aku baik-baik saja aku akan tetap ikut. Ayo kita berangkat Nana ayo..." Ucap Haechan seakan mengalihkan pembicaraan.

Tampa membantah lagi kini ketiganya pergi meninggalkan mansion.


Terlihat Jeno yang masih menunggu Nana pun langsung berdiri dan memasuki kamarnya.

Jeno heran karna tidak melihat ke beradaan Nana di kamarnya. Tangan Jeno dengan cekatan mengambil benda pipih miliknya dan menelpon seseorang.

Tampa menunggu lama sambungan telepon itu terhubung.

"Halo."

"Nana kau di mana".

sacrifice and love  END (🐻🐰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang