Bab 25

646 41 1
                                    

Cahaya matahari mebagunkan seorang yang sedang tertidur dengan sanagt pulas.Sedikit demi sedikit Haechan mebuka matanya.

Iya pesta yang di adakan keluar Seo sangat lah ramai maka diari itu berakhir nya acara malam tadi itu sangat lah lumayan menguras tenaga merek.
Belum lagi merek harus menghadapai wartawan yang bertanya pasalan pertungan Nana dan Jeno.

Dengan perlahan Haechan bangun dan meduduk kan dirinya.

"kau sudah bangun" ucap seseorang yang mebawa nampan yang berisikan susu hangat di atasnya.

"ini aku bawakan kau susu".

"Aahh makasi Nana sayang". Ucap Haechan yang langsung mengambil susunya.

"Chan".

"hmm".

"apa kau diet lagi."

"Tidak."

"kau tidak sedang berbohong kan".

"Tidak Nana ku sayang sudahlah kemarikan tangan mu."

"Untuk apa".

"iya aku mau melihat cincin pertunangan itu."

"Apa.."ucap Nana dengan sanagt terkejut dan juga gugup

"kemarikan tangan mu". Ucap Haechan yang langsung menarik tangan Nana.

Senyum manis Haechan langsung luntur karena melihat tangan Nana pasalnya Haechan sama sekali tidak melihat cincin pertunangannya.

"Mana cincin itu." ucap haechan dengan suara rendahnya

"Ada di kamar".

"kenapa kau lepas."

"Chan pertungan ini sanagt mendadak bagiku dan aku juga tidak mencintainya". Ucap Nana.

Haechan yang mendengar itu langsung berdiri dan berhadapan dengan Nana.,Tetapan tajam Haechan layangkan untuk Nana.

"Kau bilang kau tidak mencintainya iya kan".

"I-iya aku sama sekali tak mencintainya".gugup Nana yang melihat tatapan mata Haechan

Tampa kata Haechan langsung meraik tangan Nana dengan cara kasar dan itu mebuat Nana terpaksa harus mengikuti langkah cepat Haechan dengan rasa sakit yang sangat menyiksa di pergelangan tangannya

"aakkhhh Chan kau mau mebawa ku kemana".

"Diam lah aku muak mendengar ini". Ucap Haechan.

Dapat Nana lihat jika ini menuju kamarnya dan benar saja Haechan mebawa Nana ke kamarnya.

"KAU BILANG KAU TIDAK MECINTAINYA IYAKAN".ucap Haechan dengan nada tinggi.,Sementara Nana terkejut akan itu.

"iya aku memang tidak mncintainya."

terlihat Haechan berjana ke meja belajar Nana dan mengambil buku harian Nana yang ada di atas meja Itu.

"LALU INI APA NA". Haechan langsung melempar kan buku harian itu kepada Nana.Nana menunduk dan menatap buku hariannya

"KAU TAU NA AKU PERNAH BERTANYA APA KAU MENCINTAI JENO KAU BILANG TIDAK KAN IYA KAN LALU APA ITU. SEBAUH PENGAKUAN CINTA DAN KAU MASIH MENGELAK JIKA KAU TIDAK MENCINTAI JENO HAH."

Tak ada suara dari Nana karena hati dan mulut nya benar-benar bertolak belakang.Nana akui dia sudah sangat mencintai Jeno ketika merek sering mehabisakn waktu berdua. ,Namu di sisi lain Nana mejaga perasaan Haechan.

"kau tau Na aku tak sengaja melihat buku harianmu. Dan aku sudah membacanya semuanya asal kau tau".




Flashback..... On

sacrifice and love  END (🐻🐰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang