Bab 44

468 29 0
                                    

Terlihat Haechan berjalan memasukki sebuah caffe dengan angkuhnya Haechan berjalan mendekati seorang pria yang sudah menunggunya sendiri tadi.

Tampa bicara apapun Haechan langsung duduk dan menatap pria itu dengan senyum yang sulit di artikan.

"Sudah lama menunggu". Ucap Haechan menatap pria itu.

"Lumayan kenapa sangat lama hm.kau tidak tau aku hampir mati menahan rindu ini".

"Sudahlah BangChan jangan lebay begini buktinya kau masih hidup kan".

"Sayang itu kan hanya bercanda,Ada apa kenapa kau ingin bertemu dengan ku".

"BangChan apa kau masih mencintai ku".

"Sangat". jawab BangChan dengan cepat Haechan yang mendengar jawaban BangChan pun langsung menyeringai.

"Chan kembalilah padaku dan tinggalkan suamimu itu aku janji aku akan memberimu banyak Cinta dan kasih sayang". Ucap BangChan dengan megegam tangan Haechan.

"Baiklah Bangchan aku mau kembali padamu asal".

"Asal,apa cepat katakan asal apa Chan".ucap BangChan dengan cepat dan antusiasnya.

"Asal kau mau membunuh Nana untuk ku".

Ucapan Haechan sukses membuat BangChan terkejut dan juta tak percaya.

"Tapi kenapa sayang". Ucap BangChan dengan suara yang sedikit lebih tinggi

"BangChan kecilkan suaramu,ingat dinding dan angin pun bisa memiliki telinga.Bangchan aku mau ini hanya rahasia di antara kita berdua".

"Kau lupa di sini kita hanya berdua tidak ada seseorang pun di dalam caffe ini".

"BangChan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BangChan.....BangChan... Ku harap kau tidak tuli dengan apa yang baru saja aku katakan tadi. Jangan hanya cuma caffe ini terlihat sepi kau bisa berbicara dengan nada keras..."

"aku tidak tau kenapa kau mau membunuh adikmu sendiri".

"Dia bukan adikku dia hanya anak jalanan yang di pungut ayah ku dan bodohnya aku aku justru mendukung setiap langkah kedua orang tua ku".

"Sudahlah katakan apa kau sanggup melakukannya atau tidak". Ucap Haechan.

"Demi kamu apapun yang kamu minta akan aku lakukan. Aku juga siap membunuh seratus Nana lain..." Ucap BangChan dengan megegam tangan Haechan

sementara Haechan hanya menatap diam tak mebuak suara sama sekali.

"kau yang meminta ku untuk melakukan ini Jeno. Jika aku tidak bisa bersama denganmu maka Nana tak pantas hidup".ucap Haechan dalam hatinya.







Terlihat Nana yang sedang duduk dengan seorang pria keduanya terlibat pembicaraan serius.

Nana menatap pria itu dengan tatapan biya saja sementara sang pria menatap Nana dengan memuja.

sacrifice and love  END (🐻🐰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang