Bab 67

539 35 2
                                    

Sementara terlihat di kamar Haechan kini kamar itu masih sangat berantakan pecahan kaca di mana akibat malam tadi.

Mata Haechan juga sembap karena menagis malam tadi.

Tatapan mata Haechan juga kosong tak lama tangan Haechan terangkat dan menyentuh perutnya yang masih rata.

Air mata meluncur deras kala mengingat kejadian malam tadi dan semua tentang Mark berputar di otaknya.

Sampi di mana Haechan bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi.tidak butuh waktu lama bagi Haechan untuk mandi kini terlihat Haechan duduk di depan meja riasnya.

setelah merasa cukup Haechan langsung keluar dari kamarnya.

Bertepatan Haechan keluar terlihat Jeno dan Nana juga baru keluar dari kamar mereka.

Jeno yang melihat Haechan pun tersenyum begitupun Nana.

"Haechan". pangil Jeno.

Namun Haechan tak menjawab sama sekali. Haechan hanya melewati Nana dan Jeno..

Nana dan Jeno heran di buatnya karena melihat Haechan yang seakan tak melihat mereka berdua.

"Jen ada apa dengan ka Haechan".

"Entahlah mungkin dia cape atau memang tidak melihat kita". Ucap Jeno.

Haechan yang baru datang pun langsung duduk ke meja makan Ten dan yang lain menatap Haechan dengan heran.

"Sayang".

"Hmm".

"Kenapa rambutmu tidak kau ikat kau akan sulit nati saat makan".

"Aku tidak sempat mengikatnya mae".

"Ya sudah sini ikut mae,mae akan mengikat rambutmu dulu". Ucap Ten.

setelah itu tampa bicara apapun Haechan langsung mengikuti Ten ke ruang tamu. Ten dengan telaten mengikat rambut panjang Haechan.

Mark Jeno dan Nana yang melihat itu terseyum pasalnya Haechan seperti anak SD yang sedang di siapkan untuk berangkat sekolah.

Mark Jeno dan Nana yang melihat itu terseyum pasalnya Haechan seperti anak SD yang sedang di siapkan untuk berangkat sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selesai.,Nah kan kaya gini enak juga di lihat sayang". Ucap Ten.

"Iya mae makasih". Ucap Haechan.

saat Haechan berdiri tak sengaja Haechan melihat Mark yang sedang menatap ke arahnya.

Mark berjalan mendekati Haechan Mark menatap Haechan dengan diam Mark tidak bodoh Mark dapat melihat mata Haechan masih sembap.

Sesampainya di hadapan Haechan Mark langsung menarik tangan Haechan menuju salah satu kamar yang ada di mansion itu.

Terdapat maid juga mebawa nampan makanan dan mengikuti langkah tuanya. Jeno dan yang lain di buat bingung dengan sikap Mark maupun Haechan.

"Apa mereka memiliki masalah". Ucap Felix yang masih menatap kepergian Haechan.
Spontan semua mata kini menatap ke arah Felix.

sacrifice and love  END (🐻🐰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang