Bab 45

526 25 0
                                    

Seminggu berlalu dengan cepat setelah kejadian Haechan yang mengamuk ke pada Nana. Hari ini terlihat Nana yang tengah mengajar di panti asuhan di tempt biasanya dia mengajar.

Nana memberi pendidikan kecil untuk anak-anak panti. Nana yang suka berbagi ilmu pun terlihat ceria setiap kalin mengajar.

Senyum mais yang selalu Nana pasang di wajah cantiknya.waktu terus berjalan dan sapi di mana pelajaran yang Nana berikan kini usai.

Nana berjalan kaki menuju pulang dengan pikiran yang melambung tinggi entah keman.

Samapi di mana terlihat seseorang dari jauh menodongkan senjata api ke arah Nana. Tatapan matanya seakan melihat Nana adalah mangsanya seringai miring tercetak di bibirnya.

DOR!

Nana yang asik dengan pikiranenya kini langsung mebeku di tempatnya dengan cepat Nana berbalik badan dan betapa terkejutnya Nana pasalnya Nana dapat melihat seseorang dengan wajah yang tertutup topeng dengan sebuah pistol yang bertengger di tangannya.

Mulut Nana sedikit terbuka karana terkejut dengan cepat Nana berbalik dan berlari menjauhi orang itu.....

Nana beralari tak tentu arah karna ketakutan. Samapi di mana terlihat Nana menabrak salah satu mobil yang melaju dengan pelan.

BRAK!..

pengemudi mobil menegang melihat siapa yang dia tabrak namuan tak lama dia dapat melihat Nana yang kembali berlari dan tak lama dia juga dapat melihat seseorang juga berlari mengejar Nana.

Tampa pikir panjang sang pengebuni langsung keluar dan berlari menyusulnya.

Nana berlari memasuki sebuah hutan.

DOR!.

"Aaakkhhh.." Erangan Nana yang mendapatkan tembakan di bagian kaki tubuh Nana terjatuh dengan simbahan darah di sekitar kakinya.

Isakan Nana terdengar samapi di telinga penopang itu.

"Apa yang kau mau". Tanya Nana dengan memberanikan diri.

"Nyawamu itu saja". Jawab sang penopang. Tangannya sudah siap untuk menekan pelatuk pistol yang ada di tangannya tetapi denga Cepat seseorang menahannya orang itu tak lain dan tak bukan adalah Jeno.

BGUH!

pistol yang ada di tangan penopang pun terjatuh dan tak lama Jeno dan penopang terlibat perkelahian karna Jeno harus menolong Nana.

Keduanya sama tak ada yang kalah atau menang. Serangan mereka imbang satu sama lain.

sementara Nana berusaha berdiri dengan berpegangan dengan sebuah pohon. Nana menatap khawatir kepada perkelahian Jeno matanya masih berair karna takut.

sementara penopang itu kini sudah kalah karna beberapa kali topeng yang dia pakai hampir terbuka akibat serangan Jeno.sama seperti sekarang Jeno yang lengah pun tak sadar jika tangan sang penopang mengambil pistol miliknya yang terjatuh tadi.

BRUK!

tubuh Jeno berhasil di dorong dan berhasil mejauh dari penopang. Dengan cepat penopang itu menodongkan pistol kearah Nana.

namun lagi-lagi Jeno berhasil menghalangi nya kini terjadi saling merampas satu sama lain tapa tau di mana peluru itu akan mendarat .

tampa kata lagi sang penopang langsung menekan pelatuk pistol itu.

DOR!

suara nya megema di dalam hutan itu Nana yang mendengar itu langsung terkejut sementara Jeno menegang karena mendengar suara yang mematikan itu.

sacrifice and love  END (🐻🐰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang