Bab 71

479 31 1
                                    

Jeno berjalan. Cepat menuju ruangan. Mark sesampainya di sana tampa mengetuk lagi Jeno langsung mebuka pintu ruangan itu.

Mark dan lucas menatap Jeno yang seperti panik.

"Ada apa Jen".

"Mark Haechan pergi dalan ke adaan emosi."

"Apa... Dia pergi ke mana Jen."

"Aku tidak tau tapi ayah dan Deddy sudah mengejarnya."

Dengan panik Mark langsung keluar dari ruangan itu dan di ikuti oleh Jeno dan Lucas.

Terlihat mobil hitam milik Haechan sampi di sebuah pinggiran danau yang tak jauh dari hutan.

Haechan keluar dari mobil dengan ke adaan penuh dengan emosi.

Haechan menatap sekitarnya dengan penuh dengan api amarah.

"BANGCHAN". panggil Haechan dengan nada penuh dengan emosi.

"Ada apa sayang kenapa memanggilku sayang". Ucap BangChan yang baru muncul dari belakang Haechan.

Haechan langsung memutar tubuhnya dan menatap BangChan dengan tajam.

PLAK!

tamparan keras Haechan layangkan untuk BangChan.

"Sudah aku bilang jangan pernah menghubungi aku lagi dan menjauh lah dari hidupku". Ucap Haechan.

Sementara BangChan mengusap pipinya dengan seringai di bibirnya.

"Berani sekali kau menamparku."

PLAK!.

"aakkhh.."

Tubuh Haechan terjatuh kala BangChan melayangkan tamparan untuk Haechan.

Haechan yang jatuh langsung menatap tajam BangChan.

Sementara BangChan sendiri bisa melihat sudut bibir Haechan berdarah BangChan berjongkok tepat di depan Haechan dan tangannya terulur mengusap pipi Haechan yang memerah.

Namun Haechan dengan kasar menepis tangan BangChan.

"Jangan menyentuh ku bajingan". Ucap Haechan.

Bangchan yang medapatkan perlakuan itu hanya menyeringai dan menatap Haechan.

"Tidak ku sangka jalang sepertimu berani menolak sentuhan ku".

"Aku bukan jalang".

"Ohh benarkah aku sama sekali tidak percaya setelah ini".

"Apa maksudmu".

Terdapat dua pria di belakang BangChan kedua pria itu menatap tubuh Haechan dengan lapar dan juga penuh nafsu.

"Aakhh.. BangChan lepaskan rambutku.. Aakkhh.. "

"Kau mau ku lepaskan baiklah."

"Aakhh.."

BangChan mendorong tubuh Haechan ke arah dua pria yang sedari tadi di belakang BangChan.

"Kalian berdua pergilah puasa kan diri kalian dengan jalang kecil ini sementara aku akan pergi karena ada yang harus aku selasaikan".

"Kau benar-benar gila BangChan". ucap Haechan.

Bangchan bisa melihat tatapan mata Haechan yang menatapnya dengan tajam BangChan sama sekali tidak melihat tatapan ketakutan sama sekali.

dengan perlahan BangChan berjalan mendekati Haechan dan membisiki sesuatu yang mana berhasil mebuat Haechan semakin terbakar api amarahnya.

"Bersenang-senang lah jalang seperti Mark yang sangat menikmati tubuh Mina di malam itu".bisik BangChan dan langsung pergi setelah itu.

sacrifice and love  END (🐻🐰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang