Bab.37

458 32 2
                                    

"NANA". pangil jeno dengan langsung menarik tangan nana.

Iya setelah menyelesaikan sarapan paginya jeno sama sekali tidak ke kantor namun jeno berusaha menemui nana di depan kampusnya.

"Jeno lepas"

"aku tidak akan melepaskan nya kau harus ikut dengan ku". Ucap Jeno denga Langsung memaksa Nana masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan kampus

tampa sadar ada yang menatap mereka dengan tatapan tajam.

Sepanjang perjalanan terlihat Nana maupun Jeno tak ada yang bersuara hanya ada keheninga yang tercipta di antara mereka.,Jeno yang di kuasai kekecewaan dan kemarah kepada nana,sementara nana sendiri merasa tak nyaman akan adanya jeno di sekitarnya. Hati nana gelisah akan segala hal.

Tak terasa tempat yang di tuju Jeno pun sampai. Dengan saling diam Jeno mapun Nana tutur dari mobil itu.

"Untuk apa kau membawa ku kemari Jen!".

"Kau lupa tempat ini adalah tempat di mana kita sering menghabiskan waktu bersama".

Nana terpejam mendengar nada rendah milik Jeno.namun tak lama Nana kembali membuka matanya dan menatap Jeno dengan diam.

"Aku yakin kau tau kenapa aku membawa mu kemari."

"Aku tau".

"Bagus jika kau tau".

"Katakan Na kenapa kau pergi di hari pernikahan kita dan tidak haya itu kau justru meminta Haechan mengantikan dirimu yang menikah dengan ku". Tanya Jeno namun nada suaranya terkesan dingin dan tatapan mata Jeno yang sarat akan kekecewaan.

sementara Nana seakan tak berani menatap mata Jeno karena Nana dapat melihat kekecewaan yang teramat dalam untuk dirinya.

"Jen ku harap masalah ini sudah selesai kau sudah menikah dan yang kau nikahi kaka ku jadi ke inginan mu sudah terpenuhi".

"Kau pikir pernikahan ini main-main Na".

"Kau tau aku tidak mencintai nya dan kau juga pasti tau dua hati yang saling bertolak belakang tidak akan pernah hidup bahagia begitu pun aku dan Haechan".

"Jen kau mengajak ku ke sini untuk menjawab semua pertanyaan mu kan.. Baik aku akan jawab tapi tolong hargai Haechan sebagi istrimu".

"Ck.. Kau yang memaksa ku menikahi Haechan jadi jika Haechan tak bahagia dalam pernikahan ini maka kau lah yang harus bertanggung jawap".ucap Jeno.

Nana sewakan tertampar akan ucapan Jeno belum lagi masalahnya dengan ayahnya yang mebuat hati Nana smakain sesak tatapan kebencian di layangkan dua orang terkasih di hidup Nana saat ini.

"kenapa kau diam Na jawab pertanyaan kau ini kenapa kau pergi di hari pernikahan dan memaksa Haechan yang menganti kan posisimu".

"Aku tidak pergi Jen.".

"Lalu kenapa kau tak turun sebagi pengantin".

"Jen ada banyak yang tidak kau ketahui dari hidup ku dan juga Haechan, Jen Haechan adalah seseorang yang sanagt baik hati dia sangat menyaingi keluarganya termaksud aku.,Jen di saat itu aku sempat berpikir apa pantas seseorang pelayan mengambil pangeran.,Kau tau Jen aku adalah anak angkat di keluarga itu sementara Haechan riil anak kandung mereka".

bukam dan tak mengeluarkan suara sedikit pun saat ini Jeno benar-benar sudah di Aambang rasa sakit dan emosi namun Jeno masih memiliki akal sehat agar tidak menyakiti Nana.karena di dalam hati Jeno masih ada Nana di sana.

"Hanya karena itu kau mempertaruhkan nama baik keluarga kita.,Kau tau aku sama sekali tidak perduli akan hal itu Na sudah berapa kali aku bilang aku mencintaimu itu tulus tidak ada sedikitpun aku memandang mu berbeda,aku akui Haechan memang penyayang namun hati kau hanya memiliki mu tapi kau justeru menghancurkan segalanya dalam satu malam hanya karena egomu sendiri".

sacrifice and love  END (🐻🐰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang