"Nih pake jaket gue"kata Shakka menyerahkan Jaket hitamnya saat Sasya baru saja duduk di bangku penumpang. Sasya mau tak mau menerimanya.
Melihat hal itu Shakka pun mulai menghidupkan mobilnya.
"Kita cari yang anget dulu ya? Biar lo gak masuk angin" Ucapnya perhatian kemudian mengendarai mobilnya kesuatu tempat. Yang jelas bukan kearah sekolahnya.
"Nih minum"ucap Shakka menyodorkan Teh manis hangatnya. Keduanya tengah berada di Warmas dekat sekolah Shakka.
Ya lelaki itu yang membawanya kesini.
"M-makasih Ka"sahut Sasya tulus. Shakka tersenyum tipis.
"Ya sama sama"
Hening tak ada pembicaraan dari mereka. Sasya diam diam melirik kearah Shakka yang tengah sibuk dengan ponselnya.
"Ka" Lelaki itu menoleh.
"Kenapa lo selalu nolong gue?"
Shakka terdiam.
"Gue ini cewe musuh Lo. Gue pacar Zayn"
"Iya tau"
Sasya menggeleng pelan sambil meremas gelas teh manisnya.
"Terus kenapa lo selalu baik sama gue?"Shakka tertawa kecil.
"Gaada alesan gue harus nyakitin lo Sya. Gue emang punya masalah sama pacar lo. Tapi bukan berarti gue harus membenci lo kan? "
Sasya menggangguk kecil. Benar, kenapa pemikirannya tentang Shakka tak pernah baik? Padahal lelaki itu tak punya niat buruk sedikit pun padanya.
"Maaf karena gue selalu berpikir buruk tentang Lo"
"Hm. Gue ngerti"
Keduanya menatap rintik rintik hujan dengan pandangan yang sama. Yaitu tatapan penuh luka.
"Sya... "
"Iya? "gadis itu menoleh.
"Save ya nomor gue" Sasya mengernyit. Namun dengan cepat Shakka membuka ponselnya dan menyerahkannya pada Sasya. Yang langsung diterimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATHETIC SERIES
أدب المراهقينZayn Mahesa itu brengsek. Siapapun tau jika Zayn si ketua PASUKAN 08 itu adalah brandalan licik yang akan menghalalkan segala cara untuk menghancurkan musuhnya. SMANJAYA Adalah tempatnya bertemu dengan Allesasya Lilyanne gadis periang, cerewet dan...