Pathetic Series-06

23.5K 1.4K 229
                                    

"Hujan datang membawa luka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hujan datang membawa luka. Yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya"

 Yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sya beneran gapapa kalo gue duluan?"

TANYA Shea saat sopir jemputannya telah tiba. Sasya mengagguk yakin. Keduanya tengah berada di halteu bus SMA Barawijaya.

Ya, setelah bel pulang tadi Shea bersikeras menarik Sasya untuk mengantarnya ke Smabara, mengantar proposal kerja sama. Awalnya Sasya menolak keras. Namun Shea dengan wajah melasnya meruntuhkan benteng hati Sasya. Yang memang mudah kasihan.

Sasya terpaksa menurut dan mengantar gadis itu kesini. Berdua. Karna Luna si anak pintar itu tengah melakukan olimpiade Fisika. Dan Chava? Astaga apa yang bisa di andalkan dari si gadis lemot dan Mageran itu?

Sasya dengan wajah cemberut menemani setiap langkah Shea. Sembari melirik sekitarnya. Hingga gadis itu selesai dan kembali mengajak Sasya pulang.

Ternyata tak lama. Hanya 15 menit itu pun keduanya harus buru-buru keluar. Takut mereka di hadang anak Pasbara. Pasukan Barawijaya, sekumpulan orang yang tahun lalu menyerang sekolahnya.

Ngomong ngomong soal Pasbara. SMANJAYA juga sebenarnya memiliki pasukan Khusus. Bukan geng yang ada di novel novel hanya sebuah perkumpulan anak anak angkatan 8 yang ditugaskan menjaga sekolah dari Konflik. Namun malah di salah gunakan.

Namanya Pasukan 08 Yang berisi anak anak Brandal angkatan Shea dan Sasya. Dan satu diantara banyak orang di dalamnya. Adalah Zayn.

Ya, itulah mengapa Zayn tak pernah melepas jaket Hitam bertuliskan pasukan 08 di belakangnya.

Sasya tersenyum kecil mengingat pacarnya. Sebelum ia kesini, Zayn memberinya pesan akan menjemputnya. Dan mengantarnya pulang takut takut ia di ganggu Anak Pasbara.

Namun saat melihat ponselnya. Zayn sama sekali belum atau bahkan tak membaca pesan yang dikirimnya.

"Gimana Sya?" Tanya Shea penasaran. Sasya mengusap wajahnya kasar.

"Ceklis 2 abu abu She. Kayaknya lagi di jalan deh"

Shea mengangguk kecil. melirik supirnya yang sudah menunjuk arlojinya. Menandakan waktu pulang sudah terlalu petang.

PATHETIC SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang