Pathetic Series-42

27.7K 1.4K 127
                                    

"Terkadang yang kita pikir asing lebih mengerti dan tau cara menghibur diri kita dengan baik"

"Terkadang yang kita pikir asing lebih mengerti dan tau cara menghibur diri kita dengan baik"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari sudah menjelang siang menuju sore hari. Masih ada dua jam lagi untuk Sasya menikmati waktu bolosnya dengan Shakka. Lelaki tinggi itu mengendarai mobilnya menuju Mall sekitaran kota. Berniat untuk membelikkan Sasya pakaian ganti karena sebelumnya masih memakai
Hoddie abu abu dan celana training miliknya yang selalu ia simpan di mobil.


Shakka juga berniat untuk mengajak gadis itu ke suatu tempat favoritnya.


Ice Skating



Entah apa yang terbesit dalam benaknya hingga kini setelah mengantar Sasya mengganti pakaian. ditariknya Gadis dengan sweeter merah muda dan jeans Highwaist itu ke suatu tempat Ice Skating di dalam Mall.

"Lo pernah main ice Skating?"tanya Shakka saat keduanya sampai di depan pintu masuk.

Gadis itu menggeleng lalu menatap ragu dengan wajah di tekuk.

"Takut jatuh"cicitnya.

Shakka menoleh sambil menatap Sasya dengan pandangan penuh keyakinan. Lalu perlahan meraih jemari gadis itu dalam genggamannya.

"Pegang tangan gue. Gue janji pasti bakal seru"Sasya menatap Shakka dengan kedua netra polos. Sedangkan Shakka menggerakkan kepalanya. Kemudian melangkah masuk ke dalam wahana penuh es itu.





"Ka jangan dilepasin" pinta Sasya saat keduanya sudah memakai Sepatu rodanya dan berdiri tepat dipermukaan Es yang licin.

Shakka terkekeh merasakan genggaman erat tangan Sasya di kedua tangannya.

"Gue takut jatoh"

"Gapapa ada gue. Lo gaakan jatoh selama lo megang tangan gue"katanya meyakinkan. Shakka pun mulai menggerakkan sepatu rodanya dengan arah mundur membantu Sasya untuk melangkah pelan pelan.

"Ka jangan di lepas ih!"Pekik gadis itu Saat Shakka dengan iseng melepas satu tangannya.

"Gaakan jatuh Sya. Tenang aja! Maju lagi coba" Sasya menggeleng. Masih takut namun dengan cepat Shakka berpindah ke samping gadis itu tanpa melepaskan pegagngannya.

"Ka..."rengek Sasya saat Shakka mulai berjalan maju di sampingnya sambil menarik tangan gadis itu. Pancaran matanya masih menunjukkan ketakutan yang sangat jelas.

Karena mungkin ini kali pertamanya ia bermaim di seluncuran es seperti ini.

"Tenangian diri lo. Tarik nafas terus hembusin sambil coba melangkah maju. Gue bakal tangkep lo kalo lo jatuh" Sasya pun memgikuti intruksi Shakka dan mulai melepaskan genggamannya kemudian menggerakkan kakinya. Membuat gadis itu bergerak maju di tengah balok es.

"Ka! Gue bisa!! " Pekiknya senang saat berhasil melangkah maju tanpa memegang tangan Shakka.

"Ka liat gue gak jatuh! "pekiknya lagi. Shakka hanya bisa tertawa melihat tingkah Sasya yang sangat mirip anak kecil berusia 5 tahun. Gadis itu terlihat bersemangat sambil menggerakkan sepatu rodanya. Melangkah dengan hati hati sesekali menoleh ke belakang untuk memberi tahu Shakka dengan reaksi yang sangat bahagia.

PATHETIC SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang