"Membenci bukan
berarti pergi
'kan?""Tadi pagi kenapa lo bisa di tinggal sendirian di jalanan? "celetuk Shakka tiba tiba sambil melirik kearah Sasya yang tengah menjilat es krim Matchanya.
Wajah Sasya langsung mendung.
"Oh itu. Zayn marah sama gue. Biasa salah paham doang" Shakka mengemudikkan mobilnya sambil melirik Sasya lewat kaca.
"Gue terlalu cemburuan dan Zayn gak terima itu" katanya tegar. Padahal dari sudut mana pun Bukannya Sasya memang punya hak untuk cemburu?
"Maaf Sya... Pasti karena kejadian dilapangan waktu itu ya? "Bukan bermaksud untuk mengungkit ungkit. Ia hanya teringat kejadian yang lalu saja.
"Bukan"Tegas Sasya.
"Kita emang gapernah cocok dari awal" Sasya mengakui hubungan keduanya sangatlah bertolak belakang. Tak pernah ada kelengkapan. Tak pernah ada saling mengisi. Sasya terus memaksakan kehendak dan obsesinya. Ya dari awal ia sendiri yang memaksakan semuanya.
"Zayn itu terlalu sulit gue taklukin Ka"Cetus gadis itu berkaca kaca. Sambil meremas sweeter pink pemberian Shakka.
"Dia gak pernah bisa suka sama gue. Bahkan sampai satu tahun gue berjuang pun dia cuman anggep gue benalu di hidupnya"Curhat Sasya yang sialnya berhasil membuat Shakka iba. Apalagi suara bergetar gadis itu yang menandakan betapa cintanya Sasya pada sosok kekasihnya.
"Emang dari awal gue terlalu banyak berharap sama orang yang bahkan mengharapkan orang lain" Shakka memberikan selembar tissue pada gadis itu yang langsung diterimanya untuk mengusap air matanya.
"Jadi? Dia punya perasaan sama cewe lain?"Tangkap Shakka. Sasya tertawa miris.
"Lucu banget kan?" Katanya berusaha kuat.
"Dan parahnya dia lebih milih cewe itu. Dan gamau ngelepas gue. Brengsek banget kan?" Shakka mendadak geram.
Bisa bisanya Zayn menyia nyiakan Gadis sebaik Sasya.
"Bukan brengsek lagi! Udah level manusia bangsat! Kenapa lo gak putus aja sih? Cowo di dunia ini masih banyak Sya"Kata Shakka berapi api.
"Justru itu Ka. Cowo di dunia itu emang masih banyak. Tapi perasaan gue cuman jatuh ke satu orang. Yaitu Zayn"
Dada Shakka berhenti berdetak seketika. Sasya terlihat sangat yakin saat mengatakkannya.
"Terus di samping dia emang sakit" gadis itu menjeda ucapannya.
"Tapi melepas dia? Gue bisa mati" lanjutnya lirih
KAMU SEDANG MEMBACA
PATHETIC SERIES
Teen FictionZayn Mahesa itu brengsek. Siapapun tau jika Zayn si ketua PASUKAN 08 itu adalah brandalan licik yang akan menghalalkan segala cara untuk menghancurkan musuhnya. SMANJAYA Adalah tempatnya bertemu dengan Allesasya Lilyanne gadis periang, cerewet dan...