Pathetic Series-36

25.8K 1.1K 47
                                    

Sedangkan Shakka terus meneguk air botol mineralnya sambil memandang kearah lapangan Luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan Shakka terus meneguk air botol mineralnya sambil memandang kearah lapangan Luas. Netranya terus mencari Sosok Sasya.

Aneh.

Tapi Shakka benar benar tak bisa melupakan pertemuan Absurd mereka tadi malam.

"Hai Babe! "

Shakka menoleh kearah suara. Dengan cepat bibirnya mengulas senyum kecut.

"Ngapain lo kesini?"tanyanya sinis. Sonya—gadis itu tanpa ijin langsung duduk di samping Shakka. Membersihkan keringan yang membasahi dahinya.

"Ck lo apa apaan sih? "Shakka menyentak tangan Sonya kuat membuat gadis itu menatap Shakka kesal.

"Kamu yang apa apaan! Aku kan pacar kamu!"

"Pacar pura pura! Inget kesepakatan kita Sonya! Jangan baper! "tekan Shakka membuat Sonya terdiam dengan wajah terluka.

"Mana sudi gue pacaran sama cewe kaya lo!  Gue juga pilih pilih kali"katanya remeh. Sonya semakin merasa di rendahkan. Ia memang bukan gadis baik seperti Mauren tapi setidaknya ia tak murahan dengan dekat dengan sembarang Lelaki kan? Ia hanya mengejar Shakka. Itu pun baru baru ini karena Shakka sudah putus dari mantan sahabatnya.

"Walaupun kita cuman pacar pura pura. Aku udah seneng kok. Maaf kalo aku bikin kamu risih.. Aku balik ke tempat duduk aku dulu kalo gitu. Semangat"katanya pelan. Shakka menanggapinya dengan delikan tajam lalu kembali mengusap lehernya dengan Handuk kecil miliknya. Sedangkan handuk Sonya ia biarkan tergeletak begitu saja di bawah kakinya. Tanpa ada niat mengambilnya sama sekali.

"Kenapa lagi? "tanya Jeff—sahabat Shakka Jengah. Shakka menoleh.

"Biasa. Si Sonya"

"Kenapa lagi dia? "Tanya lelaki blasteran Australia itu.

"Ganggu gue mulu"

"Bukannya lo sama dia pacaran? "

"Pura pura doang"Jeff mengernyit.

"Maksud lo? Kalian pura pura pacaran buat manas manasin Mauren? Mantan lo itu?"tebaknya tepat sasaran membuat Shakka mengangguk sambil tersenyum misterius.

"Segitunya Lo bucin sama si Mauren Sampe tega nyakitin cewe lain"

"Gue gak nyakitin dia. Lagian salah siapa dia mau"

"Ya jelas mau orang dia punya rasa sama lo!"Shakka terdiam. Perasaan itu bukanlah salahnya. Salah gadis itu sendiri.

"Udahlah gausah di bahas! Bikin gue males aja! Mending lo urus strategi buat babak kedua! Gue mau ke toilet dulu"katanya sambil mengangkat bolongnya dari sana. Jeff yang mendengar hal itu hanya mendelik sinis lalu meminum air mineralnya. Tak lupa mendekat kearah teman temannya yang lain.

Namun sebelum itu.

"Mentang mentang ketua! Seenaknya nyuruh nyuruh gue kek babu! "

"Mentang mentang ketua! Seenaknya nyuruh nyuruh gue kek babu! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PATHETIC SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang