Pathetic Series-65

26.8K 1.1K 12
                                    

Satu bulan setelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan setelahnya.

Kabar kandasnya hubungan Zayn pentolan SMANJAYA dan Sasya di gadis ceria tersebar luas. Banyak anak lain yang menyangkan hubungan keduanya yang sudah terjalin lama dan banyak juga yang merasa bersyukur mendapat kesempatan untuk menjadi calon kekasih Zayn.

Namun bayangan indah mereka harus pupus begitu saja saat dua minggu setelah berita itu tersebar. Rumor Zayn berpacaran dengan Anak Smabara, musuh Smanjaya tersebar.

Sosok gadis mungil cantik bernama Mauren langsung menjadi trending topik. Apalagi sampai Zayn,  Ketua Pasukan 08 yang terkenal keras kepala dan pendendam tiba tiba mengibarkan bendera perdamaian pada SMA Smabara.

Bahkan beberapa hari yang lalu kepala sekolah smabara menawarkan sebuah acara gabungan berupa pekan olahraga sebagai acara damai antar kedua sekolah tersebut.

Awalnya banyak yang menetang bahkan sebagian anak Pasukan 08 diantaranya menolak damai.

Namun dengan bujukan kepala sekolah dan Zayn yang mengukuhkan keputusan membuat mereka mau tak mau mendengarkan. Walau sebagian dari mereka merasa bahwa Zayn egois karena meminta perdamaian setelah lelaki itu resmi menjalin hubungan dengan salah satu anak Smabara.

Namun bukan Zayn namanya jika peduli.

Lelaki itu bahkan tak segan mengeluarkan anggotanya yang menentang. Bahkan beberapa diantaranya ia paksa untuk setuju karena bagiamana pun juga.

Hubungannya dengan Mauren takkan berjalan dengan lancar jika kedua belah pihak pasukan sekolah masih saling bertikai satu sama lain.

Sasya hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar saat melihat Zayn berkumpul dilapangan dengan teman temannya sambil bercanda gurau. Luna menepuk pundak sahabatnya saat dirasa Sasya menatap lapangan lama.

Luna merangkul bahu sahabatnya. Lalu menatap Zayn penuh benci.

Habis manis sepah dibuang. Setelah melakukan pada sahabatnya lelaki itu menolak bertanggung jawab.

Bahkan saat Luna mengamuk dan menonjok pipi Zayn beberapa minggu lalu untuk meminta pertanggung jawaban untuk sahabatnya, lelaki itu dengan enteng mengucapkan.

"Kalo lo gamau ngerasa kebebanin. Ya gugurin!"

"Gausah bikin ribet!"

Luna gedek setengah mati. Kenapa bisa manusia iblis itu tetap hidup dan mendapatkan segalanya sedangkan Sasya, sahabatnya disini menderita.

"Sya makan dulu yu? Kasian debaynya. Lo belum makan dari pagi"ujar Luna setengah berbisik, setelah kejadian bulan lalu. Sasya terlihat lebih mendiam dari sebelumnya.

Senyumannya direnggut, keceriaannya dicabut begitu saja. Setiap kali datang kesekolah bukanlah senyuman cerah secerah matahari yang dia tampilkan melainkan tatapan kosong dan kedua mata yang sembab.

PATHETIC SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang