Pathetic Series-50

41.6K 1.8K 114
                                    

HARI berganti dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HARI berganti dengan cepat. Tak terasa sudah satu minggu Sasya dan Zayn saling menjauh . Keduanya sama sama beristirahat sejenak dari masalah pelik. Bahkan Sasya sengaja tak mengaktifkan ponselnya demi melancarkan aksi menjauhnya. Teman teman gadis itu dibuat bingung setiap kali Zayn datang untuk mencarinya.

Gadis itu sama sekali tak mau keluar kelas bahkan banyak beralasan agar tak bertemu dengan Zayn. Sasya rela datang lebih pagi dan pulang lebih sore agar tak berpapasan dengan Zayn.

Seminggu ini hidup Sasya benar benar Damai.

"Sya! "

Suara Seno menggema di belakangnya kala Sasya berjalan menuju kelasnya. Gadis itu segera berbalik dan menemukan wajah bonyok Seno, Kai yang jalan dengan kaki pincang dan Jevan yang kepalanya di balut perban.

Gadis itu mengernyit.

Dia ketinggalan apa?

"Kalian kenapa? "Tanyanya heran. Jevan berdecak.

"Habis di kejar orang gila! "balasnya seenaknya. Netra Sasya membulat percaya. "Beneran? "

Seno menepuk dahinya kuat. "Ya enggaklah cantik! Kita abis tawuran kemaren! Masa iya lo gak tau?! "

Sasya menggeleng.

Tawuran? Kemarin?

Gadis itu sama sekali tak keluar dari perpustakaan kemarin. Karena selain menghindari Zayn, ia juga sibuk mengerjakan tugas dan menamatkan buku novel yang baru ia beli.

"Kalian tawuran? Sama sekolah mana? "

"Biasa!" Balas Seno. "Smabara"

Kedua bola mata Sasya membulat.

Smabara? Jangan jangan Mereka menyerang Pasbara? Menyerang Shakka? Astaga kenapa ia bisa ketinggalan info seperti ini.

"Kok bisa?" tanyanya heran. Kai tertawa kecil.

"Ya bisa lah! Orang mereka duluan yang cari gara gara sama kita! Mereka duluan yang ngeroyok Arsen. Ya mana bisa kita terima? "

Sasya terdiam. Lalu menatap satu persatu dari mereka. Merasa ada yang kurang saat tak menemukan sosok Gio dan kekasihnya, Zayn.

Jevan yang peka. Langsung mengusap dagunya sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Zayn mana? "

"Sudah kuduga! " Celetuk lelaki itu.

"Kebetulan kita manggil lo tadi. Mau ngasih tau kalo si Zayn di kantor polisi dan gak di bolehin pulang sebelum di tebus orang tuanya"

Sasya semakin kaget.

Jadi Zayn di bawa polisi? Lalu kenapa teman temannya bisa lolos?

"Kok bisa? Kenapa Zayn bisa di bawa?!" Jevan mengendikan bahunya sefangkan Seno menghrla nafasnya kasar.

PATHETIC SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang