Zayn Mahesa itu brengsek.
Siapapun tau jika Zayn si ketua PASUKAN 08 itu adalah brandalan licik yang akan menghalalkan segala cara untuk menghancurkan musuhnya.
SMANJAYA
Adalah tempatnya bertemu dengan Allesasya Lilyanne gadis periang, cerewet dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SATU minggu berlalu dengan cepat. Sasya kini mulai terlihat cerah kembali, karena bantuan Gio dan Luna yang berusaha menghiburnya. Kini tatapannya tak sekosong beberapa waktu lalu bahkan Sasya mulai bisa tertawa lagi.
Hari ini adalah hari terakhir ujian Nasional itu artinya hari menuju kelulusan sudah semakin dekat. Sasya menghabiskan waktu belajarnya dengan Luna, Chava, Seno juga Gio. Beberapa kali mereka pergi untuk belajar bersama bahkan Jevan kadang ikut.
Ya hubungan pertemanan mereka tak berubah. Hanya saja mungkin kini, semenjak Pasdela dan Pasbara angkatan mereka menyatakan damai Zayn, Jevan dan anak anak lain bersiap merekrut anak anak baru. Dan dua hari yang lalu anak baru Pasukan 08 resmi menjadi bagian mereka.
Membuat Seno, Jevan dan Gio jadi tak bergantung lagi pada gengnya. Kecuali Zayn tentu saja.
Leader yang kini akan menjadi mantan Leader itu lebih sering menghabiskan waktunya di markas. Entah untuk merokok atau sekedar mengistirahatkan tubuhnya.
Namun kini pengecualian. Anak anak Pasdela tengah duduk di sebrang lapangan setelah bermain bola Basket. Hari terakhir ujian memang selalu menyisakan banyak waktu kosong.
Tatapan Zayn terpaku pada dua sosok yang tengah berjalan dikoridor, melewatinya begitu sajasambil mengobrol ria.
Lelaki itu terus memandang Sasya lekat. Harusnya ia semakin benci melihat gadis itu berkeliaran disekitarnya.
Tetapi ia justru merasa sebaliknya.
Sebulan tanpa teriakan Sasya rasanya hampa. Tapi Zayn berusaha menutupinya dengan wajah datar.
Walau memori yang ia kubur dalam dalam satu persatu mulai muncul ke permukaan.
"ZAYN SEMANGAT!"
"HAI ZAYN!"
"Kamu gamau kekelas?"
"Aku udah buatin bekal makan buat kamu. Kita makan bareng ya?"
"Zayn hari ini ada tanding basket? Wah semangat sayang!"
"Zayn jangan capek capek. Aku gamau liat kamu sakit... "
"Zayn! Aku sayang kamu..."
Lelaki itu lantas mengusap wajahnya kasar saat suara suara dan ingatan tentang Sasya yag selalu meneriakinya dengan kata kata menjijikan di lapangan. Namun sayangnya malah membekas diingatannya.
Lelaki itu tiba tiba saja bangkit dari duduknya membuat Para anak Pasdela yang lain menoleh.
"Kemana lo sat?!"tanya Arsen. Zayn mengeluarkan sebuah rokok dari sakunya lalu menyalakan pematiknya sambil berjalan.
"Rooftop" Lelaki itu menghembuskan asap rokoknya ke udara.