"Jeff!"
Panggil Mauren sambil berjalan menghampiri Jeff yang baru saja sampai di depan pintu Markas Pasbara.
"Lo liat Shakka?" Jeff mendelik sinis.
"Dia gak masuk"
"Loh kok bisa?! Shakka kenapa? Dua hari loh dia gak masuk tanpa kabar kaya gini! "Jeff tertawa sinis sambil memandang Mauren malas. Sejujurnya ia heran kenapa bisa ada manusia setidak tau diri ini? Bukannya semakin menjauh Mauren malah semakin mencari peluang untuk mendekati Shakka, lagi.
"Siapa bilang gaada kabar? Orang kita semua tau kok si Shakka gak masuk karena sakit" Mauren menganga lalu meremas jaket Jeff.
"Terus kenapa lo gak kasih tau gue?!"tuntutnya.
"Lah emangnya lo siapanya Shakka? "
Hening.
Jeff berhasil membuat Mauren cukup tau diri. Jika Shakka bukanlah miliknya lagi, begitupun sebaliknya. Namun bukan Mauren namanya jika langsung pergi begitu saja dengan keadaan di permalukan.
"Cuman Mantan kan?" Netra Mauren menatap Jeff tajam dengan kedua tangan yang mengepal.
"Berhenti Jeff! Gue emang cuman Mantan Shakka, tapi emang salah nanya keadaan Mantan sendiri?!" Belanya.
"Gaada kerjaan bener lo nanya keadaan Mantan. Gabisa move on? "
Mauren terdiam lagi. Kenapa semua manusia selalu berhasil memberikan Mauren tamparan? Mauren hanya ingin menanyakan kabar. Kenapa rasanya seperti menagih hutang?
"Diem kan Lo?! "Cetus Jeff penuh dendam.
"Gausah sok sokan gabisa Move on. Baru sehari putus aja udah gandengan sama cowo Lain. Jujur aja Ren, lo cantik tapi Sasimo"
Mauren yang merasa tersinggung dengan kata kata Jeff langsung menatap lelaki bule itu nyalang.
"Jeff lo bisa gausah sinis sinis sama gue? "
"Urusan apa sama Lo? Mulut mulut gue ini! "
"Ya tapi sekiranya lo mikir lah! Lo pikir gue gak sakit hati lo katain kaya gitu? "
"Kenapa?gak terima? " Jeff menaikkan sebelah alisnya. "Orang ngomongin fakta kok ngamuk"
Mauren membuang wajahnya kearah Lain. Kesabarannya yang setipis kertas seolah di robek begitu saja. Jeff selalu memancing emosinya.
"Cukup Ya Jeff! Gue kesini cuman mau nyari Shakka bukan nyari ribut sama Lo!" Mauren membalikkan tubuhnya, menyerah.
Tak ingin berlama lama beradu mulut dengan seorang Jeffranz Altair. Lelaki bule itu tertawa remeh melambaikan tangannya rendah dengan wajah mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATHETIC SERIES
Teen FictionZayn Mahesa itu brengsek. Siapapun tau jika Zayn si ketua PASUKAN 08 itu adalah brandalan licik yang akan menghalalkan segala cara untuk menghancurkan musuhnya. SMANJAYA Adalah tempatnya bertemu dengan Allesasya Lilyanne gadis periang, cerewet dan...