SESUAI dengan perkataan Luna 2 hari yang lalu. Akhirnya Sasya bergegas kerumah sakit sore ini tentu saja dengan Luna di sampingnya. Gadis itu ngotot ingin memeriksakan keadaan Sasya karena takut terjadi sesuatu pada sahabatnya.Dan disinilah mereka sekarang.
Rumah Sakit Tarajiwa.
"Habis ini lo masuk. Kebetulan dokternya tante gue" Ujar Luna saat keduanya telah sampai di rumah sakit tepatnya di bagian dokter umum.
"Oke! Maaf ya gue bikin lo repot" Sesal Sasya. Luna menggeleng kuat lalu merangkul bahu sahabatnya.
"Ck gausah minta maaf mulu Sya! Belum lebaran!" Kedua gadis itu lantas terkekeh lalu tak beberapa lama kemudian pasien sebelumnya keluar dari ruangan. Menandakan kini giliran Sasya memasuki ruangan untuk diperiksa.
"Gue masuk nih?"
"Iye buruan!" Luna setengah mendorong Sasya membuat gadia itu langsung masuk kedalam meninggalkan Luna yang kembali duduk di bangku ruang tunggu.
Perasaan gadis tinggi itu tak enak dari tadi. Ia seperti tengah diikuti, gadis itu menoleh kesetiap sudut ruangan dan tak menemukan siapa siapa.
"Ck Perasaan gue aja kali"gumamnya lalu sibuk memainkan ponselnya.
~*~
"Jadi ada keluhan apa?"
"Gini dok, beberapa hari ini saya merasa sering mual di pagi hari. Dan saya juga telat haid sekitar 4 bulan"
Beberapa hari atau sekitar satu bulan ini Sasya memang sering merasa mual di pagi hari. Mualnya benar benar membuat Sasya lemas namun setiap ia memuntahkan isi perutnya yang keluar hanyalah cairan bening.
"Maaf, disini tertulis usia adek masih 17 tahun?" Sasya mengangguk yakin.
"Iya dok, dua bulan lagi 18 tahun" Dokter tersebut mengangguk.
"Apa ada keluhan lain?" Sasya meyelipkam rambutnya kebelakang telinga.
"Sa-saya ngerasa beberapa bulan ini nafsu makan saya bertambah. Dan saya mudah lelah, perut saya juga kadang keram kalo kebanyakan gerak"
Ya, contohnya pelajaran olah raga minggu kemarin. Sasya sampai harus izin sakut karena perutnya terasa diremas kuat saat ia pemanasan berlari.
"Baik, boleh saya bertanya lagi?" Sasya tersenyum kecil lalu mengangguk.
"Apa sebelumnya... Adek pernah berhubungan badan?"
Deg
Netra Sasya membulat sempurna. Ingatannya beberapa bulan lalu dirumah Zayn kembali terputar. Melihat Sasya yang terdiam dokter tersebut tersenyum maklum kemudoan mengambil wadah kecil dan alat kecil seperti stik es krim berwarna biru lalu menyerahkan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATHETIC SERIES
Подростковая литератураZayn Mahesa itu brengsek. Siapapun tau jika Zayn si ketua PASUKAN 08 itu adalah brandalan licik yang akan menghalalkan segala cara untuk menghancurkan musuhnya. SMANJAYA Adalah tempatnya bertemu dengan Allesasya Lilyanne gadis periang, cerewet dan...