Zayn Mahesa itu brengsek.
Siapapun tau jika Zayn si ketua PASUKAN 08 itu adalah brandalan licik yang akan menghalalkan segala cara untuk menghancurkan musuhnya.
SMANJAYA
Adalah tempatnya bertemu dengan Allesasya Lilyanne gadis periang, cerewet dan...
"Tak ingin melepas tapi tak bisa berhenti melukai. Itulah sifat egois yang perlahan membunuh tanpa sadar"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Makasih ya Yo"Katanya sambil menyerahkan helm itu pada sang pemilik. Keduanya telah sampai di parkiran sekolah. Gio ikut mrmbuka helmnya.
"Sama sama Sya. Mau kekelas bareng?"Kata Gio menawarkan diri. Sasya menggeleng keras.
"Gausah yo, soalnya gue mau ke toilet dulu. Lo duluan aja" Katanya. Padahal Sasya ingin menunggu seseorang untuk membicarakan sesuatu.
"Yaudah kalo gitu, gue duluan Sya"
Sasya mengangguk lalu tersenyum tipis saat Gio mengelus surainya pelan. Lalu melambaikan tangannya saat Gio berjalan menjauh.
Lalu kemudian ia mengusap wajahnya kasar sembari menyingkirkan rambut rambut halus di wajahnya.
"Bagus"
Tubuhnya menegang saat suara rendah nan tajam itu terdengar dari belakang tubuhnya.
"Zayn" Katanya sambil membalikkan tubuhnya. Zayn uanya menatapnya datar sebelum akhirnya menarik tangan gadis itu dan membawanya ke taman belakang.
Bugh
"Akh... "punggung Sasya seketika membentur tembok saat Zayn dengan sengaja mendorongnya.
"Lo mau bales dendam sama gue?!"katanya penuh amarah. Sasya hanya mengernyit bingung.
"Maksud kamu?!"Zayn dengan kilat amarahnya melempar ransel miliknya kasar lalu mencengram dagu gadis itu kasar. Yang tak ayal membuat Sasya kembali meringis kesakitan.
"Maksud lo apa berangkat sama si Gio?!"
"Lo mau coba selingkuh dari gue hah?!"lanjutnya dengan cengkraman yang semakin erat.
"Za-zayn sakit..."
"Jawab sialan!" Zayn menghempaskan wajah Sasya ke samping. Membuat gadis itu meringis lalu menyeka air matanya yang kembali mengalir.
"Kamu pingin aku ngejawab apa?" suara Sasya terdengar pilu.
"Hm?" Sasya menengadahkan wajahnya membuatnya kini berhadapan langsung dengan wajah marah Zayn.
Zayn menatap manik berkaca kaca itu dengan tatapan sulit diartikan. Gadis itu semakin memandangnya sendu membuat Zayn semakin sulit untuk berkata kata.
