Pathetic Series-59

21.9K 1K 31
                                    

"UDAH SAMPEE!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"UDAH SAMPEE!!"

"TURUN YOK TEMEN TEMEN YANG TERTIB!!"

"SETELAH ITU LANGSUNG MENDIRIKAN TENDA MASJNG MASNG YA!!"


Teriakan guru pembimbing dari arah depan membuat Sasya perlahan membuka matanya, gadis itu mengedip-ngedipkan matanya saat terbangun dalam keadaan teman temannya yang bersiap turun.

"Lo udah bangun?"

"Kamu gak tidur?" Keduanya saling melempar pertanyaan, Zayn bangkit dari duduknya sambil bersiap turun.

"Gue tidur sebentar" Sasya memandang Zayn yang terlihat membawa apapun dan malah meraih ransel milik Sasya.

"Tas kamu mana?"tanyanya keheranan. Zayn menunjuk salah satu adik kelas di depan yang merupakan calon anggota Pasdela.

"Udah dibawain. Udah mana siniin tas lo!"katanya setengah membentak, mau tak mau Sasya menyerahkan ransel miliknya. Lalu berjalan mengekor pada Zayn.

"Masih pusing?"tanya Zayn sambil menahan tangan Sasya yang tengah menuruti tangga Bus.

"Udah mendingan"katanya lalu tersenyum. "Makasi ya Zayn, maaf aku ngerepotin kamu"

"Lo emang selalu ngerepotin"

Zayn berlalu sambil membawa ransel Sasya kearah rerumputan dimana ada Luna dan Chava di sana tengah berkutat memasang tenda.

Sasya pun berinisiatif menyusul namun tangannya tiba tiba ditahan oleh seseorang dari arah belakang.

"Sya..."

"Shea? Kenapa?"

Ya orang di belakangnya adalah Shea.

"Boleh gue setenda sama lo? Gue gaada kelompok"

Sasya memandang Shea sebentar lalu beralih pada Luna dan Chava di sebrangnya. Apakah mereka akan setuju? Pikirnaya.

"Tapi gue belu—"

"Please Sya ijinin gue setenda sama lo. Gue gatau harus sekelompok sama siapa lagi, orang orang yang udah gue tanyain gamau nerima gue" Netra gadis itu sedikit membulat lalu setelahnya menghela nafasnya kasar.


"Yaudah gue bilang Luna dulu"


"YEAY THANKYOU!!"Kata Shea riang, Sasya pun mulai berjalan menghampiri kedua sahanatnya dengan Shea yang diam diam menatapnya penuh arti.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PATHETIC SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang