Pathetic 10

28.4K 1.2K 73
                                    

Puter mulmed nya ya..

Merasa Curiga, namun tak bisa apa apa selain pasrah dengan keadaan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasa Curiga, namun tak bisa apa apa selain pasrah dengan keadaan"

Merasa Curiga, namun tak bisa apa apa selain pasrah dengan keadaan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEMINGGU kemudian dan keadaan Sasya mulai membaik seperti biasanya. Senyumnya kembali mengembang seperti sedia kala. Wajahnya juga tak sepucat sebelumnya.  Sasya kini sudah benar benar kembali dengan cerianya.

Bahkan sinar matahari pagi ini terkalahkan drngan senyum indahnya.

Dengan seragam Cheerleaders merah muda khas SMANJAYA. Juga dengan bondu senada yang membuat gadis itu terlihat manis hari ini.

Ia melakukan pemanasan dengan riang sembari menatap bangku penonton. Mencari seseorang.

"Na, lo liat Zayn ga? "Luna mengernyit.

"Ya mana gue tau Sya! Lagian ngapain sih lo nanya nanyain dia mulu? Gue masih kesel sumpah sama kelakuan dia sama lo minggu lalu! "Ucapnya penuh emosi. Tepat setelah keadaan Sasya pulih sahabatnya itu menceritakan semuanya pada Luna. Begitupun Shea yang menceritakan semua kecurigaan yang dialaminya dengan Gio.

"Tapi itu udah berlalu Na. Ga perlu di bahas lagi! "luna merroling bola matanya malas.

"Selalu aja kaya gitu! Ngebiarin orang yang salah dengan pasrah! Gue bener bener gasuka sikap lo yang kalahan kaya gini Sya! Lo gampang tertindas tau gak?!"Sarkasnya. Sasya hanya menerima cercaan itu  dengan lapang dada. Karena ia sendiri merasa tertampar seketika.

Luna mengusap wajahnya kasar. Ia mengucapkan hal menyakitkan itu agar Sasya sadar jika dia menyakiti dirinya sendiri tanpa sadar. Dan sebagai sahabat Luna tak mau Sasya terus tersakiti dalam diam.

"Maaf Sya, gue—gue gak maksud nyakitin lo" Sasya tersenyum tulus.

"Gaperlu minta maaf. Karena ucapan lo tadi bener Na. Gue terlalu pasrah sama keadaan" Sasya merapihkan surainya pelan,"Tapi asal lo tau Na. Kalo gue gak bersikap begitu. gue bias kehilangan"

"Dan gue gamau hal itu terjadi"

"Sekalipun orang itu. Adalah sumber sakit lo?"

"Kalo boleh jujur. Iya. Lebih baik gue yang ngalah daripada dia yang pergi"

PATHETIC SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang