Part 37: MRS. Aksara Kalandra 2

8.8K 441 0
                                    

°°°

"Jadi, besok Aku ikut ke kantor?" Tanya Kila mengelus rambut Aksa yang menindihnya.

"Iya, kita kan belum buat acara sama teman-teman di kantor."

"Aku pikir acaranya, setelah selesai kamu cuti?"

"Kelamaan, besok pesan makanan saja ke kantor, apa saja yang menurutmu paling oke." Aksa menciumi aroma leher Istrinya itu.

"Hm, baiklah. Kamu memang sukanya dadakan. Apa sekarang kamu belum lelah?"

Aksa tidak menjawab. Aksa mulai fokus menciumi payudara dan aroma tubuh Kila. Kila pikir setelah berendam Aksa akan langsung tidur. Tapi itu malah membuatnya makin segar bugar.

"Aku suka payudaramu." Aksa mengelus dan mengigitnya lembut.

"Kamu sudah sering sentuh, apa tidak bosan?" Kila tertawa geli dan menarik rambut Aksa dengan kasar. Aksa kesakitan, Kila menatap wajah Aksa di atas tubuhnya.

"Coba lihat wajahmu itu, seperti anak kucing yang haus." Kila tampak senang melihat Aksa mengerang kesakitan lagi.

Kila menciumi leher Aksa dari Bawah. Kila melepaskan tangannya dari rambut Aksa dan merangkul leher Aksa. Kila mengigit leher Aksa. Aksa mendesah, dia menyukai kalau Kila agresif.

"Mau jadi Vampire?"

Kila tertawa, dia meninggalkan banyak bekas di leher Aksa.

"Besok biar semua lihat bekas di lehermu." Bisik Kila. Aksa membesarkan matanya. Kila tertawa senang melihat ekspresi Aksa itu.

"Kamu buat pernah aku malu, ada supervisor melihat tanda di punggungku habis kita bercinta." Aksa gemas dan menggigit bibir Kila.

"Bagus lah biar tidak ada cewek lain yang mendekat." Kila membalas ciuman Aksa.

"Aku mencintaimu Kila. Jangan bosan mendengarnya, mungkin malam ini ada 5.000 kali aku bilang itu." Aksa merasa bahagia. Sampai diciumnya berkali-kali tangan Kila yang memakai cincin nikah itu.

"Aku mencintaimu juga anak kucing." Kila mulai menyentuh penis Aksa dan mengelusnya. Kila menggoda Aksa.

"Nakal, kamu mau bermain sayang?" Aksa mengerang.

"Tentu saja, seminggu aku merindukan hadiahku yang kamu bawa." Kila menatap Aksa dengan tajam dan mendorong Aksa.

"Anak kucingku, berbaringlah dengan tenang. Kita main" Kila beranjak dari ranjang.

Aksa hanya tertawa dan penasaran. Dia menatap istrinya itu, entah ada saja ide dia sebelum berhubungan seks. Aksa membaringkan badannya. Kila masih memandang isi lemari pakaian.

Kila naik ke pangkuan Aksa, dan dia pasrah apapun yang akan Kila lakukan. Tapi ternyata Kila akan menutup mata Aksa dengan dasi.

"No! Aku tidak suka ditutup seperti ini." Aksa menarik dasinya.

"Kamu tidak diperbolehkan untuk menolak, anak kucing!"

"Kila, aku lebih suka melihatmu." Aksa protes, tapi Kila hanya menatap Aksa dingin. Kila tampak tidak senang. Aksa tetep tidak mau.

"Baiklah." Kila membuka laci di tempat tidur. Dia mengambil handcuff hitam. Aksa tidak masalah dengan handcuff itu.

"Anak kucing, aku sudah bilang, kamu hanya patuh saja atau aku akan menambah hukumanmu?" Kila mengaitkan tangan Aksa di besi ranjang. Aksa merasa Kila lebih kencang mengunci tangannya. Kila merendahkan wajahnya dan mencium Aksa.

"Aku makin bernafsu Aksa sayang." Bisik Kila sambil menutup mata Aksa dengan dasi itu lagi.

"Kila!" Aksa merasa percuma protes, akhirnya dia hanya menghela napas dan dia pasrah. Aksa lebih suka saat mereka bercinta, dia bisa menatap ekspresi Kila dan tubuhnya yang indah. Kalau tertutup seperti ini, dirinya juga khawatir dan tidak tahu apa yang akan Kila lakukan.

HADIAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang