Part 33: Enjoyment

9.5K 435 8
                                    

***

Note: maaf kalau dirasa tidak nyaman, cerita ini sudah klasifikasi konten mengandung adegan dewasa. Ada beberapa adegan eksplisit erotisme/kinky sex. 🖤

***

°°°

"Apa kamu mau menikahiku Aksa?"

"Kalau bisa malam ini, malam ini juga aku nikahi kamu Kila." Aksa mengecup bibir Kila

"Hm... Aksa."

Aksa melihat pupil mata Kila membesar. Sudut matanya meruncing. Senyumnya lebih dingin. Kila memejamkan matanya. Tangannya meremas tekuk Aksa. Kila normal tidak pernah memanggilnya "Aksa". Aksa tahu, Kila mulai menikmati birahinya yang menyeruak dari persembunyiannya. Kila mendesah pelan, dia menundukan wajahnya. Aksa mengecup kening Kila.

"Pernikahan apa yang kamu mau Aksa?" Kila menatap bibir Aksa.

"Apa pun yang kamu mau Kila."

Kila mengangkat wajahnya, matanya sayu tapi terasa lebih tajam menatap Aksa. Wajah Kila terlihat memerah.

"Walaupun aku menyakitimu seperti seekor binatang?" Kila bangkit dari duduknya. Aksa tidak mengerti. Apa yang dikatakan Kila. Dia tidak pernah mengatakan hal seperti itu.

Kila mengelus rambut Aksa. Aksa menatap Kila, apapun yang Kila lakukan malam ini, Aksa dengan senang hati menerimanya.

"Aku mencintaimu Kila." Aksa menyukai belaian Kila yang lembut di kepalanya.

"Cintai aku dan kamu menerima hadiah dariku, Aksa." Bisik Kila lagi.

Aksa hanya mengangguk. Kila merendahkan wajahnya, mengecup bibir Aksa. Ciuman Kila mulai kasar, tapi Aksa menyukainya.

Baru saja terlena dengan ciuman Kila, Tiba-tiba Kila menarik rambut dengan Aksa dengan kuat. Kila memaksa Aksa untuk berlutut di bawah kakinya. Walaupun tenaga Aksa jelas lebih besar dari Kila, Aksa tetap menurutinya merendahkan tubuhnya di depan Kila.

"Auh... rambutmu rontok Aksa." Kila mengosokan tangannya untuk membersihkan rambut Aksa yang menempel pada tangannya. Aksa masih berlutut.

"Tegangkan badanmu Aksa. Kita main sebentar." Bisik Kila. Dia menyeringai menatap Aksa dan meninggalkannya.

Aksa masih berlutut, dirinya masih mengira-ngira apa yang Kila akan lakukan padanya. Dia tidak bisa menebak apapun, tapi Aksa tahu Kila tidak akan menyakitinya.

"Buka semua Pakaianmu Aksa." Kila kembali. Dia membawa handcuff dan lilin dari Raynar.

Aksa sedikit takut dengan lilin itu, Kila akan melelehkan di atas tubuhnya? Jangan-jangan badannya malah akan melepuh semua!

"Jangan takut, aku cuma mau ambil hadiahku di bawah sana." Kila menunjuk selangkangan Aksa. Kila duduk di kursi, melipat kakinya dan menunggu Aksa membuka seluruh pakaiannya.

Aksa diam. Dia mulai melepas seragam kerjanya, melepas ikat pinggangnya, celana kerjanya dan underwear yang dikenakannya. Kejantanannya terlihat menegang. Aksa berlutut lagi.

"Kenapa kamu sexy sekali Aksa?" Kila mendekati Aksa. Kila menatap penis Aksa yang bengkak dan miring itu. Penis itu tampak berdenyut. Kila merendahkan tubuhnya, Aksa berpikir Kila akan menciumnya.

"Aku perlu ini." ternyata Kila mengambil ikat pinggang Aksa. Aksa menelan ludahnya, saat Kila Mengambil ikat pinggangnya.

"Penismu terlihat sudah tegang, padahal aku tidak melakukan apapun?" Kila berdiri. Dia menatap Aksa dengan tersenyum.

HADIAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang