Part 20: Terbuka

11.2K 631 4
                                    

°°°

"Aku kirim supirku menjemputmu ke kantor?"
Aksa mengirim pesan.

"Aku sudah di kantor, naik bus. Jangan berlebihan pak Aksa!"
Balas Kila.

Kila kesal dan memasukan handphonenya ke tasnya. Makin ke sini Aksa jadi sangat cerewet dan posesif. Mereka sudah hampir seminggu tidak bertemu, karena Aksa harus kerja di Site beberapa hari. Tapi hampir setiap jam Aksa mengirimi Kila pesan.

Kila diam menatap bayangannya di cermin. Kalau saja Aksa tahu dirinya masih ketakutan karena kejadian minggu lalu saat Aksa memperkosanya. Kila menepuk dahinya.

"Entah kenapa dia seperti itu" Kila menghela napasnya. Kila mencuci tangannya dan merapikan penampilannya di kaca toilet.

"Kilaaaa.... " Tiba-tiba Lina masuk ke toilet menyusul Kila dan memegang tangannya.

"Hah? Kenapa?" Kila bengong melihat Lina yang tampak panik itu.

"Jangan kamu laporkan ke pak Aksa soal kami sering menggosip tentang pak Aksa!"

Kila mengerutkan dahinya.

"Ah aku tidak pernah menyampaikan apapun. Memangnya ada apa?"

Lina menarik tangan Kila menuju ruangan kerjanya. Kila tidak mengerti. Semua orang di ruangan itu berbisik-bisik.

Ternyata ada buket mawar merah di meja kerja Kila. Jelas-jelas tulisan besar di kartunya dengan I adore you nama Aksara Kalandra disitu!

Pak Aksa Mulai gila?

"Astaga..." Entah Kila harus senang atau malu. Apakah Aksa mulai terbuka tentang hubungannya dengan semua orang?

Dahi Kila berkerut, menatap kiriman bunga dari Aksa itu.

"Ah, ini hanya iseng saja teman-teman" Kila mencabut kartu di buket bunga itu. Kila memaksakan dirinya tertawa membalas tatapan para karyawan.

"Kila, kamu beruntung bisa meluluhkan hati pak Aksa yang galak itu" Lina merasa iri.

"Ah aku..." Kila hanya tertawa kebingungan.

Dia mengambil handphonenya yang berbunyi. Aksa sudah mengirimkan pesan terlebih dahulu.

"Kamu tidak suka mawarnya?"
Tulis Aksa

Kila menyukainya. Tapi perasaannya bercampur aduk. Walau senang, Kila masih ketakutan dengan Aksa. Kila takut jika Aksa kembali emosi dia akan memperkosanya lagi.

"Terima kasih"
Kila mengetik balasan kepada Aksa.

"Kenapa? Kamu tampak tidak senang? Apa karena bos kita galak" Tanya Lina sambil bercanda. Kila hanya tersenyum simpul.

"Nanti Kita pergi makan siang di bakmi Solo yuk. Aku traktir." Kila mengalihkan pembicaraan.

°°°

Aksa tersenyum membaca balasan singkat dari Kila. Dia naruh handphonenya di meja. Sudah lama dia tidak berkunjung ke rumah orang tuanya. Pemandangan Aquarium kaca besar di depan meja makan itu menarik perhatian Aksa.

"Bagaimana kabarmu Aksa?"

Aksa menatap ayahnya, yang baru selesai mandi itu.

"Aku baik ayah. Ibu tidak dirumah?"

"Ibumu sedang ke pasar saat tahu kamu pulang kemari. Dia mau masak spesial" Kalandra menuangkan teh panas untuk Aksa.

"Kamu baru pulang dari site?"

HADIAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang