Part 35: Mindset 2

7.2K 481 1
                                    

°°°

"... Saya takut ke depannya saya akan lebih menyakitinya lagi... Atau saya yang kambuh bisa birahi dengan orang lain."

Dokter Vitta menatap Kila. Dia membuka kertas di mejanya dan membuka lembar-lembaran kertas di belakangnya.

"Kila, apa pria itu keberatan melakukannya denganmu? Apa dia mengatakan sesuatu yang membuatmu khawatir, cemas atau ketakutan?"

"Tidak, kami melakukan seks yang hebat." Jawab Kila.

Dokter Vitta tersenyum.

"Kamu dulu termasuk penyuka kinky sex dan erotisme?" Dokter Vitta melipat buku ditangannya.

"I.. iya... Saat kuliah..."

"Coba saya tebak, Apa bosmu itu pemarah atau galak? Suka memarahimu atau meneriakimu?"

Mendengar pertanyaan dokter Vitta itu, Kila membesarkan matanya.

"Ah dia memang galak kalau di kantor tapi apa hubungannya?"

"Ada hubungannya Kila, itu biasa terjadi tanpa sadar. Apalagi jika kalian berdua saling tertarik, produksi Hormon libido dan andrenaline. Contohnya, karena kamu dimarahi atau merasa tertekan akan ada senyawa di otak yang menyebabkan seseorang malah merasa bergairah. Ditambah rasa senang dengan sentuhan fisik memicu pelepasan hormon serotonin, dopamin, serta oksitosin yang terlalu berlebihan. Apalagi kamu dominant kan? "

Kila tertawa. Dia tidak mengerti, apa serumit itu hormon di tubuhnya?

"Jadi lebih mudahnya saya simpulkan begini, kamu dan bosmu memang saling tertarik, kalian happy, tidak tertekan. Masukanku, Kalau seks kalian tidak membahayakan dan kalian menikmati, tidak akan ada masalah."

Kila mengangguk. Dirinya dan Aksa memang tidak pernah melakukan seks yang saling mencelakakan.

"Lalu bagaimana dengan jika pria yang menyentuhku dan aku merasakan hal yang sama?"

"Kamu hanya perlu menghilangkan kekhawatiranmu dan mengendalikan pikiranmu Kila. Kalau kamu memang tidak nyaman, lebih baik menjauhinya." Jawab Dokter Vitta.

"Apa kekhawatiran itu mengganggumu Kila? kamu boleh masuk terapi lagi. Aku akan buat schedule." Dokter Vitta membuka map birunya. Kila menggelengkan kepalanya.

"Sebenarnya tidak, karena saya mau menikah... saya takut kedepannya akan mengganggu. Tapi Saya baik-baik saja Dok." Jawab Kila.

"Menikah? Dengan bosmu?" Mata Dokter Vitta bersinar, dia kelihatan senang. Kila mengangguk.

"Kalau begitu Selamat ya. Jangan khawatir kamu pasti bisa mengatur mindset. Tidak ada hal yang buruk dari kamu Kila."

Kila mengangguk.

"Sudah, kamu harus menikmati masa-masa bahagiamu, kamu sudah bersama pria yang tepat Kila." Dokter Vitta memegang tangan Kila.

"Aku hanya takut jika melakukan seks erotisme itu akan membahayakan dia?"

"Hm, memang beberapa mulai naik menjadi BDSM karena menghindari kebosanan. BDSM seks yang rumit, banyak permainan yang akan mempengaruhi otak dan keberanian pemainnya. Sedang Seks sendiri pada dasarnya adalah rasa birahi yang tidak bisa ditahan. Ketika kamu tidak bisa mengontrol itu bisa saja kamu mencelakakan pasanganmu. Setahu saya, mereka memiliki persejutuan untuk melalukan hal itu. BDSM bukan hal yang bisa dilakukan sembarang orang." Terang dokter Vitta.

"Aku tidak tertarik seperti itu."

"Hm, kalau begitu. Tidak ada yang dikhawatirkan. Kamu hanya perlu belajar mengendalikan pikiranmu dan menikmati hidup seks yang bahagia."

HADIAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang