Part 36: MRS. Aksara Kalandra

8.9K 469 2
                                    

°°°

"Astaga..."

Kila baru tahu kebiasaan Aksa. Kalau kelelahan pulang kerja dari site, Aksa langsung rebahan di kasur dan tanpa melepas sepatunya. Sepatunya banyak meninggalkan kotoran di lantai dan mengenai seprai. Kila sudah tidak bisa berkata-kata lagi.

"Aksa, lepas sepatumu sebelum naik kasur."

Aksa sudah tidak bisa bergerak dia sangat ngantuk, sudah 2 minggu, dia tidak tidur dengan baik.

Seminggu setelah pernikahan mereka, tentu saja membuat Aksa menguras tenaganya dengan Kila. Setiap hari mereka berhubungan seks. Seminggu kemudian, dia harus naik ke Site selama seminggu dan pulang-pulang langsung tepar.

"Kasihannya..." Kila mengusap kepala suaminya itu, badan Aksa tidak demam. Kila duduk di samping kaki Aksa dan membuka alas kakinya yang kotor itu. Kila memijat kaki Aksa. Aksa masih tidak bergerak, dia memang terlihat sangat capek.

"Aku ingin makan sup kepiting." Gumam Aksa.

"Sup kepiting? Nanti kumasakkan, Aku belanja sebentar ya..." Kila naik memijat punggung Aksa. Aksa suka pijatan Kila. Kila menatap Aksa yang belum terpejam itu. Matanya tampak lelah dan merah.

"Aku mau seks." Suara Aksa terdengar berat, dia ingin sekali mencium Kila tapi dia tidak sanggup bergerak lagi. Kila hanya tertawa melihat Aksa seperti mengigau.

"Aku ganti pakaianmu ya, sebentar aku ambilkan piyama."

Aksa menahan tangan Kila.

"Di kantor sepi, tidak ada kamu."

"Hm, apa HRD belum dapat sekretaris?"

"Aku mau kamu..."

Kila mengelus wajah Aksa yang nampak lelah itu tapi berusaha tetap tersadar.

"Aku mau seks." Gumamnya lagi.

Kila menatap suaminya yang banyak mau itu.

"Boleh apapun, Aku bersihkan dulu seprai dan ambil piyamamu dulu. Bajumu juga sangat kotor ada bekas oli." Kila mengelus rambut Aksa.

Dengan tatapan kosong, Aksa langsung bangkit membuka baju dan celananya. Aksa memberikan pakaiannya kepada Kila dan kembali terkapar lagi. Kila hanya tertawa.

"Aku buah teh panas dulu."

Saat Kila kembali ke kamar. Aksa sudah tertidur pulas. Kila merasa kasihan dengan suaminya itu, dia meletakan teh panas di samping ranjang dan merapikan selimut di tubuh Aksa.

°°°

"Kila, pak Aksa masih marah-marah di kantor."
Lina mengiriminya pesan.

"Masa si? di rumah dia sangat manis :p"
Balas Kila.

Kila meletakan handphonenya dan memeriksa sup kepitingnya. Kila menuangnya kuahnya di piring kecil dan merasakan kuahnya, sudah pas.

Sudah hampir 3 jam, Aksa masih tertidur. Kila akan membangunkannya saat makan malam.

"Oke, sudah matang semua. Aku nonton tv saja kalau begitu." Kila mematikan kompornya.

Setelah menikah, Kila sekarang tinggal di apartemen Aksa. Apartemen model itu memang tidak terlalu besar hanya 2 kamar tidur, 1 kamar mandi besar, 1 toilet tamu, dapur dan living room luas menjadi satu. Apartemen mahal. Aksa punya 2 apartemen. Meskipun begitu, tapi kila lebih suka rumah yang mempunyai halaman. Aksa bilang bulan depan saat dia pindah ke kantor pusat, dia akan beli rumah tinggal.

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka, Aksa keluar kamar, dia terlihat mengantuk. Dia terhuyung-huyung berjalan dan memakai celana dalam, tapi dia hanya lewat di depan Kila yang duduk menonton Televisi. Dia mengambil remote control televisi di meja tamu dan mematikan televisi yang sedang ditonton Kila. Kila bengong, tapi Kila diam saja sambil memperhatikan suaminya itu. Aksa berjalan menuju kulkas. Aksa masih menguap, menggaruk rambut dan lehernya. Dia menguap sambil memandangi kulkas. Dia mengambil kotak jus jeruk dan langsung meminumnya.

HADIAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang