°°°
Sialnya pria yang bernama Bhadrika tidak lah jelek. Kalau dilihat pun Kila sangat cocok bersanding dengan Bhadrika. Pikiran Aksa membuat dirinya sendiri gelisah.
Aksa tidak suka melihat tangan Kila dan Bhadrika bersentuhan. Mereka bersalaman dan tersenyum. Aksa merasa risih melihat tangan Kila di sentuh pria itu.
"Saya Aksara Kalandra" Aksa langsung mengulurkan tangannya ke depan Bhadrika. Kila bengong melihat Aksa yang tiba-tiba ikut berdiri di depan mereka.
"Oh halo, anda...?" Bhadrika sedikit canggung melihat Aksa yang langsung mengulurkan tangannya.
"Saya.. pacar Kila!" suara Aksa nampak terdengar tegas dan segera meraih tangan Bhadrika dari Kila.
"Pacarnya Kila?" Bhadrika tampak bingung.
Kedua orang tua Kila tampak bingung dengan situasi itu.
Termasuk Kila. Tapi Aksa seperti menantang Bhadrika. Mungkin biar kebohongan mereka tampak nyata, pikir Kila.
"Ah biar tante jelasin dulu. Duduk dulu ya nak Bhadrika... Aksara.." Ibu Kila melerai mereka berdua.
Bhadrika menarik tangannya dari Aksa. Aksa masih menatap Bhadrika dengan tajam.
"Saya tidak mengerti, kenapa om bilang Kila harus menikah secepatnya, padahal dia sudah punya pacar?"
"Ah iya itu, karena Kila tidak pernah memberi tahu kami, tiba-tiba datang dengan nak Aksara" Ayah Kila pun mulai bingung menjelaskan hal ini.
Dalam hati Kila merasa senang, karena Bhadrika sepertinya akan menolak rencana perjodohan ini. Padahal kalau dilihat-lihat dia ganteng juga. Tapi percuma, dia tidak merasakan koneksi itu. Kila tidak akan bisa dengan Bhadrika. Walaupun dia merasa berdosa dengan kedua orang tuanya.
Aksa sedikit kesal, Kila masih memandangi Bhadrika yang duduk di sampingnya. Begitu pula dengan kedua orang tua Kila, mereka tampak lebih akrab dengan Bhadrika. Lalu apakah Kila ada merasakan reaksi saat bersentuhan dengan Bhadrika?
"Apa pekerjaan kamu Bhadrika?" Tanya Aksa, mencoba masuk dalam percakapan mereka.
"Saya, pegawai Bank" Bhadrika tersenyum menjawab, dia juga berusaha menghilangkan ketegangannya dengan Aksa.
Aksa tersenyum simpul membalas jawaban dari Bhadrika. aksa mengganggap pekerjaan Bhadrika sangat bagus. Dia juga terlihat lebih muda darinya. Kila terlihat lebih santai. Kila mulai tertarik?
"Bagaimana kalau kita makan siang dulu?" Ibu Kila buka penutup ruang tengah.
°°°
Kila merasa sangat tidak enak. Bhadrika sepertinya tersinggung dengan kedatangannya dengan membawa Aksa.
"Ya sudah nduk, terserah pilihanmu" Cuma itu pesan ibunya.
Kila menghela napas, dia menata piring-piring yang telah dicucinya itu. Kila mengintip keluar jendela, Bhadrika masih berbicara dengan Aksa. Entah apa yang mereka bicarakan.
"Sudah selesai cuci piringnya?"
Ayah mendekati Kila yang melanjutkan pekerjaannya, membersihkan meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HADIAH
RomanceKila Damaya didiagnosa menderita compulsive sexual behaviour ringan. Dia memutuskan untuk tidak memiliki kekasih hingga dirinya benar-benar menemukan orang yang mengerti dirinya. Tapi Kila kelepasan mengeluarkan sisi liarnya dan meminta Aksa, atasan...