°°°
Lusa adalah hari minggu, Kila harus pulang ke rumah orang tuanya. Untuk menemui pria yang akan dijodohkan dengan dirinya.
"Aku... ada 1 syarat lagi pak Aksa" Kila beranjak dari kursinya. Aksa menaikan alisnya.
"Uh... Aku pikir kita sudah deal?" Aksa melipat tangannya.
"Ada sesuatu, aku harus meminta pertolonganmu, tapi ini sangat memalukan"
"Apakah bayaranmu kurang? aku sudah mentransfernya rekeningmu"
Kila terkejut. Dia bahkan tidak tahu, Aksa mengirimkan sejumlah uang.
"Bu... Bukan. Minggu ini aku akan ke rumah orang tuaku hanya sehari saja. Jadi aku minta tolong pak Aksa berpura-pura menjadi pacarku"
Aksa bengong mendengar itu. Pura-pura menjadi pacar? Ketemu orang tua Kila? Aksa tertawa terbahak-bahak. Kila bingung melihatnya.
"Pak?" Kila tidak pernah melihat Aksa tertawa seperti itu
"Hanya itu?" Tanya Aksa lagi sambil menghapus air matanya.
"Iya" Kila menunggu jawaban Aksa.
"Itu mudah. Aku akan berakting menjadi pacar yang baik" Aksa menggelengkan kepalanya. Seumur hidup, Aksa saja tidak pernah membawa wanita mana pun bertemu orang tuanya.
Kila tidak percaya, Aksa menyetujui nya.
"Tapi, Malam ini pastikan kamu memberiku hadiah" Aksa tersenyum.
Kila tidak menjawab. Dipastikan Aksa sudah lupa dengan masalah di pekerjaannya.
Tapi.... Malam ini, Mereka memang ke Apartemen Aksa.
Kila berdiri menatap Aksa yang tertidur pulas di sofanya. Kila merapatkan Mantel mandinya.
"Dia memang terlihat lelah" Kila meninggalkannya untuk mandi dan saat kembali, Aksa sudah terlelap.
Kila membuka kamar tidur Aksa. Kamar tidur itu tidak terlalu besar. Kila mengambil bantal dan selimut yang terlipat di ujung kasur.
"Maaf pak Aksa aku lancang masuk ke kamarmu" Kila membuka sepatu Aksa.
Kila mengambil blousenya, untuk menutupi tangannya, Dia tidak ingin menyentuh kulit Aksa. Kila mengangkat kepala Aksa dengan hati-hati untuk meletakan bantal dan menyelimutinya.
Kila terduduk di sofa depan Aksa. Dia memandangi Aksa yang tertidur itu. Bukan masalah besar dirinya tidak berhubungan seks malam ini, selama Aksa tidak menyentuh dirinya.
Kila menjadi kasihan dengan bosnya itu, dia terlalu keras dengan dirinya sendiri. Aksa pernah bilang dia tertekan dengan ayahnya yang merupakan direksi perusahaannya saat ini. Selain itu, Aksa juga seseorang yang perfeksionis.
Kila jadi berpikir selama ini orang kaya itu sangat enak menjalani hidupnya. Kila memeluk tasnya, dia melihat Handcuff dan lilin yang diberikan oleh Raynar. Kila berpikir lebih baik dikembalikan saja barang-barang ini.
Kila juga mulai mengantuk. Dia pun memejamkan matanya. Kila tertidur.
°°°
Kila...
Mata Kila terbuka lebar. Dia terkejut dan membangkitkan badannya. Kila merasa seseorang memanggilnya.
"Loh?"
Bukannya dia tertidur di sofa? Kenapa dia jadi di dalam kamar. Kila langsung meloncat keluar dari selimut. Kila menyadari ini kamar Pak Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HADIAH
Roman d'amourKila Damaya didiagnosa menderita compulsive sexual behaviour ringan. Dia memutuskan untuk tidak memiliki kekasih hingga dirinya benar-benar menemukan orang yang mengerti dirinya. Tapi Kila kelepasan mengeluarkan sisi liarnya dan meminta Aksa, atasan...