Part 56: Ibu Rumah Tangga 3

5.2K 269 2
                                    

°°°

"Sayang, Apa kamu tidak ngantuk?" Aksa mengelus rambut Kila yang duduk di atas tubuhnya dan menciumi leher Aksa. Kila tidak memperdulikan pertanyaan Aksa. Kila hanya fokus menelanjangi Aksa.

"Sayang, kita perlu istirahat." Aksa menegur Kila lagi. Kila benar-benar hyper beberapa hari ini. Aksa sangat tidak keberatan, tapi hampir semingguan ini mereka berhubungan seks terkadang saat bangun tidur, dia pulang kerja, ditambah malam hari. Intervalnya bukan cuma sekali orgasme. Kila memang selalu bisa membuatnya birahi, tapi Aksa masih khawatir Kila kelelahan lagi.

"Sayang..." Aksa mengelus punggung Kila.

"Anak kucing! Kenapa sih kamu banyak protes!" Seperti biasa Kila judes, kalau Aksa terlalu banyak omong.

"Tidak usah memaksakan diri sayang, kita masih punya waktu. Besok pagi..." Aksa mendorong Kila ke bawah tubuhnya. Kila terlihat kesal. Aksa menahan tubuh Kila supaya dia tidak berontak.

"Apa kamu mulai bosan?" Suara Kila terdengar marah. Dia mencoba melepaskan dirinya.

"Tidak, tidak aku mungkin aku bosan, kamu istriku yang sangat luar biasa." Aksa hampir mencium bibir Kila. Kila menghindari ciuman Aksa.

"Sayang, jangan marah. Kita istirahat saja malam ini ya?" Bisik Aksa. Aksa amat sangat mengkhawatirkan kondisi Kila jika dia kelelahan.

"Jadi, kamu tidak mau berhubungan seks denganku lagi?" Ekspresi Kila terlihat lebih marah.

Aksa menatap Kila. Tubuh istrinya itu selalu mengairahkan, apalagi dengan ekspresi marahnya, Kila kelihatan sangat cantik. Aksa sebenarnya sudah menyadari, sejak pulang dari acara kantor pusat beberapa waktu lalu, emosi dan birahi Kila berubah lebih tinggi. Apakah masih Kila stress?

"Sayang jangan marah. Aku sangat tergila-gila denganmu. Sedetik pun aku tidak bisa melupakanmu, tapi aku juga tidak mau kamu sakit." Aksa mengecup kening Kila.

Kila tampak tidak bergeming, ekspresi judesnya tidak mereda, matanya masih tidak suka dengan penolakan Aksa.

"Harusnya dari awal kita menikah, kamu sudah tahu aku akan seperti apa Aksa. Kamu menikahi wanita yang aneh." Kila menatap tajam Aksa.

Aksa tidak terkejut dengan perkataan Kila. Dia tahu, setiap mereka hubungan seks selalu ada jiwa lain yang menjadi dominant. Birahi Kila meninggi dengan keinginan seks yang aneh. Aneh tapi Aksa menyukainya, hal itu sangat membuatnya penasaran dan takut.

Aksa menyerah.

"Baiklah, kalau begitu aku yang akan memberimu seks malam ini. Aku yang akan mendominasi tubuhmu. Ingat Kila, aku tidak akan berhenti, walaupun kamu meminta aku berhenti." Aksa tersenyum.

Baginya sangat mudah membuat istrinya itu orgasme dengan cepat tanpa ritual-ritual kinky yang Kila sukai.

"Tidak bisa seperti itu!" Kali ini Kila yang protes.

"Ohh, lihat sekarang siapa yang protes?" Aksa tertawa sambil melebarkan paha dan menahan tangan Kila. Aksa tahu Kila tidak suka diperlakukan seperti itu, kebalikan dari Kila.

"Anak kucing! kenapa kamu menahanku!" Kila mencoba mendorong Aksa.

"Aku anak kucingmu yang selalu membuatmu mendesah ketagihan kan?" Aksa mulai menyentuhkan penisnya. Kila masih berontak dan berusaha mengambil Alih permainan seks mereka. Tentu saja tidak akan semudah itu, Aksa terlalu kuat.

"Hm, kenapa kamu basah sayang." Bisik Aksa. Vagina Kila terasa licin, setiap kejantanan Aksa menggeseknya. Kila masih mencoba menolak rangsangan Aksa itu.

"Kila..."

Aksa mulai menciumi aroma tubuh Kila. Aroma yang sama seperti pertama mereka bercinta. Aksa mengecup leher Kila dan merasakan betapa lembut kulit hangat istrinya dengan bibirnya. Aksa sangat menggilai tubuh Kila.

HADIAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang