Part 45: Honey Moon 4

8.4K 348 3
                                    

°°°

Aksa memasang kacamata hitamnya. Entah kenapa istrinya itu tiba-tiba ingin makan ice cream, Gelato. Aksa setuju-setuju saja, cuma dia khawatir Kila terkena radang atau batuk karena cuaca di Bali sangat panas.

"Sudah senang dapat yang kamu mau?" Aksa memangku wajahnya memandangi Istrinya yang menikmati gelatonya.

"Terima kasih sayang." Kila mengulurkan sendoknya ke arah Aksa. Aksa membuka mulutnya. Memang ice cream itu terasa segar.

"Kamu harus banyak minum air putih juga." Aksa mengelus kepala Kila. Ini hari kelima mereka di Bali dan baru keluar vila setelah Setyo pindah ke hotel lain. Aksa tidak mau membuat Kila pingsan karena aktivitas seks mereka.

"Apakah kak Setyo sudah menghubungimu?" Tanya Kila.

"Sudah, dia mengajak kita makan siang di CCN beach Club." Aksa sebenarnya malas, mereka pasti hanya saling diam dan kaku.

"Hm, beach club? Kedengaran tempatnya Asik." Kila menjilat gelatonya sambil menatap Aksa. Aksa hanya tertawa. Wajah Kila malah terlihat lucu.

Suara handphone Aksa berbunyi, Aksa membuka handphonenya. Setiap hari dia masih rutin mantau pekerjaan dari email dari kantor. Mulai besok dia akan rutin meeting online setiap pagi.

"Apa pekerjaan kantor aman?" Tanya Kila.

"Sementara ini aman, aku masih menunggu hasil inpection unit. Oh iya, besok pagi aku sudah mulai kerja via online. Tidak apa-apa kan?"

"Tidak apa-apa sayang, jangan sampai pekerjaanmu terganggu juga." Kila cukup mengerti. Aksa tersenyum mengelus kepala istrinya itu. Bulan depan mereka akan segera pindah ke kantor pusat dan pindah kota. Aksa berharap perubahan yang baik juga untuk Kila tentunya.

"Aku sudah selesai." Kila membersihkan mulutnya dengan tissue.

"Hm, kita jalan-jalan dulu sebelum bertemu Setyo." Aksa mengandeng Kila menuju mobilnya. Akhirnya Aksa menyetir mobilnya sendiri, dia merasa lebih nyaman daripada memakai supir.

"Apa kamu mau belanja sesuatu... Sepatu, tas, baju?" Aksa memasang sabuk pengamannya.

"Hm?" Kila tidak ada pikiran untuk belanja apapun.

"Apa saja, aku pasti belikan sayang."

"Oh kalau begitu Belikan Aku Bikini! Aku tidak punya bikini, sayang." Jawab Kila.

"Ha? Buat apa bikini?" Aksa menatap Kila.

"Iya buat berenang di pantai sayang. Ini Bali." Jawab Kila sambil mengedipkan matanya, Kila yakin Aksa mengerti.

"No!" Suami macam dia membiarkan istrinya memakai bikini di pantai.

"Kenapa? Tapi di Bali kan banyak pantai." Celetuk Kila.

"Oke! Aku akan belikan kamu bikini, tapi kamu pakai berenang di Kali, nanti aku nonton kamu sambil makan bakso." Aksa tertawa sendiri membayangkan hal itu. Kila mengerutkan dahinya.

"Ide bagus bagus, sekalian aku mandiin sapi?" Kila ikut tertawa.

"Nanti aku belikan, tapi pakai di Vila saja ya?"

"Hm, kalau di Vila, aku milih tidak pakai apa-apa." Kila bersuara genit sambil mengelus selangkangan suaminya itu.

"Sayang jangan begitu!" Kali ini Aksa protes, dia tidak mau horny! Kila hanya tertawa. Aksa hanya menggelengkan kepalanya, istrinya memang iseng.

"Sayang, sabuk pengamanmu jangan lupa." Aksa menarik pipi istrinya itu. Kila menyengir karena lupa, suka kebiasaan.

°°°

HADIAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang