112. Kookie Ketemu

503 51 1
                                    

Chen berlari memasuki mansion Tae dan bertemu langsung dengan Tae dan Namjoon.

"Tuan Tae! Saya menemukan keberadaan Kookie!" Chen yang untuk ke sekian kali kehilangan Kookie tampak sedikit harapan. Kondisi dirinya tak terlalu jauh dari Tae. Chen tampak lelah dan kurang tidur.

"Apa? Di mana Chen? Cepat katakan!" Tae langsung meloncat antusias menyambut Chen

"Sabar, Chen katakan satu persatu. Perlahan. Tarik napas dulu."

"Tadi saya dihubungi dr.Hyunjin sepertinya ia mencurigai Kookie ada disana. Ketika dr.Hyunjin memeriksa salah satu pasien VVIP ia melihat selimut Kookie dan boneka pony yang tuan Tae berikan. Lalu menanyakan apa itu milik Kookie padaku. Jelas itu milik Kookie. Lalu menanyakan nama pendonor namanya Choi Jungkook. Siwon mengganti namanya menjadi Choi Jongkook."

"Ulangi... Pendonor? Pendonor apa?" teriak Tae

"Jadi pasien itu adalah pasien kanker darah yang hanya menunggu pendonor sumsum tulang. Namanya Choi Yang. Biasanya pendonor sepengetahuan saya harus berasal dari keluarga terdekat agar cocok dan menerima dengan baik. Dan tuan Kookie adalah saudara terdekat dan satu-satunya kini."

"Itu nama bibinya Kookie. Jadi Siwon menculik Kookie atau meminta Kookie untuk menjadi pendonor sumsum tulang untuk istrinya. Karena satu-satunya keluarga yang dimiliki Choi Yang itu Kookie!" Tae langsung dapat menyimpulkan apa yang terjadi.

"Apa Choi Yang tak punya anak kandung, jadi harus meminta donor pada Kookie?" tanya Namjoon

"Benar Tuan Tae, dan besok Kookie sudah berada di sana untuk observasi persiapan operasi pengambilan sumsum tulang tersebut."

"Itu tak boleh terjadi, Kookie dengan jarum saja takut apalagi dengan operasi! Kita jemput paksa Kookie dari sana. Namjoon siapkan semua pengawal."

"Choi Yang tak bisa punya anak karena kemoterapi yang ia jalankan selama ini dari masa produktifnya, Tuan Namjoon."

"Kita sebaiknya menghubungi Hyunjin, agar kita bisa bergerak secara rapi dan sunyi tidak menimbulkan banyak perhatian dari sana." Namjoon mulai mengatur rencana untuk merebut kembali Kookie

"Hmm.. boleh segera diatur Chen! Jangan lupa bawakan keperluan Kookie sepetri baju dan obat – obatannya, snack dan minumannya."

"Baik."

"Akan aku habisi sendiri dengan tanganku kau Siwon!" Tae geram sekali.

"Tae... jangan emosi. Tahan amarahmu."

"Si licik itu memanfaatkan Kookieku untuk kepentingan nya! Karena Kookie mempunya sumsum tulang yang cocok dengan istrinya! Kurang ajar! Beraninya dia berbuat seperti itu!"

"Besok kita sudah siap bergerak tuan Tae. dr.Hyunjin memberikan kamar Kookie di VVIP yang mempunya pintu penghubung. Besok sekitar Jam 4 pagi kita bisa kesana dan berdiam di kamar sebelah dan diam-diam mengambil Kookie."

"Siwon ini sudah merencanakan dengan matang. Seharusnya aku curiga ketika ia melepas Kookie begitu saja. Ia kembali untuk mengambil sesuatu dari Kookie!"

"Bagaimana dengan rencana itu Tae? Kau setuju?"

"Bagus aku setuju. Matangkan rencananya dan kita bersiap dari sini jam 4 pagi!"

***

Pagi jam 8 ketika Kookie masih tidur Siwon memindahkan Kookie ke mobil untuk dibawa ke rumah sakit. Siwon sengaja membawa Kookie secara diam – diam. Agar tak banyak terjadi keributan. Kini Kookie telah sampai di kamar perawatan di sebelah kamar Choi Yang.

"Tuan Kookie sudah ada di kamar tuan."

"Bagus, adakan penjagaan di dalam dan di luar ruangan. Aku tak mau ini gagal. Dan kondisi istriku juga sedang fit dan kuat untuk melakukan pencangkokan."

"Baik boss."

Sementara di kamar sebelah Tae dan para pengawalnya sudah siap tinggal menunggu aba-aba dari Hyunjin.

"Namjoon apakah benar di balik dinding ini ada Kookie, my naughty sugar baby? Aku tak mendengar apa pun? Aku ingin pastikan ia memang ada. Apa dia menangis? " Tae mengelus pintu penghubung itu.

"Sabar Tae, Taeee... kita gak sendiri di sini. Jangan sampai anak buah kita lihat kau terlalu bucin. Aku yakin kita tak akan gagal. Sabar sedikit lagi."

"Berjanji padaku untuk membawa Kookie dengan aman!?"

"Iya aku berjanji."

Sekitar jam 10, Hyunjin datang untuk pemeriksaan dan observasi pada Kookie dan ia memerintahkan penjaga untuk di luar.

Kookie sudah gelisah, ia ketakutan dengan apa yang terjadi. Dari awal ia terbangun Kookie sudah terkejut karena ia sudah berada di rumah sakit. Hanya ditemani asistennya saja.

"Tuan Kookie sudah bangun? Mau makan atau minum apa?"

"Kookie di mana?"

"Kookie ada di rumah sakit. Di sebelah kamar Ny.Choi."

"Apakah hari ini Kookie harus kasih sumsum?" tanya Kookie polos dan ketakutan

"Besok Tuan. Hari ini Tuan istirahat saja dulu."

"Di mana tas ranselku?"

"Ada di lemari, sudah disimpan."

"Aku takut."

"Jangan takut aku akan menemani Tuan 24 jam."

"Aaaku takut dengan jarum.. uhuuukkk.. uhuukk."

"Nanti akan saya mintakan bius tanpa jarum, jadi Tuan Kookie tak akan merasakan jarum apa pun!"

"Bisu apa?"

"Bius bukan bisu. Bius itu Kookie dibuat tak merasakan apapun, bahkan sakit. Rasa tertusuk jarum yang Kookie takutkan tak akan terasa sama sekali."

"Gimana Kookie bisa ke bisus?"

"Bius... Dengan menghirup obat bius Kookie akan tertidur. Lalu bangun seperti bangun tidur."

"Waaah.. daebaak... kayanya Kookie butuh itu kalo sedang dihukum daddy ya. Pas Kookie bangun hukuman sudah selesai dan gak kerasa apa-apa.. hihii."

"Hahaha.. Tuan Kookie ini lucu sekali. Pantas banyak disayang orang."

"Selamat pagi... saya mau observasi Kookie dulu. Boleh semuanya keluar?"

"Baik dok. Kookie aku diluar ya. Kalau ada apa apa aku di luar. Jangan takut ya sayang."

"Do..dokter hyunjin?"

"Halo Kookie."

"Dok..dokter..tau Kookie di sini?"

"Aku salah satu dokter yang menangani proses ini. Bagaimana Kookie bisa ada di sini? Bukankah Tae akan mencari Kookie? Kookie sengaja pergi dari dad Tae?"

"Iya Kookie kabur lagi, tapi bukan karena gak sayang sama daddy, tapi Kookie dengar kalo Kookie gak diserahkan pada Hyung Siwon maka dad akan miskin. Kalo dad miskin gimana babies, Jiminie, Eomma? Gimana Pony dan angsa? Kookie gak boleh egois. Dad gak pantes jadi orang miskin. Biar Kookie ajah yang mengalah."

"Kookie, kamu ini selalu bikin gemes, pantes Tae tergila-gila dengan Kookie. Selain cantik hatinya juga manis dan polos."

"Dokter Hyunjin..jangan bilang Kookie disini ya sama daddy, Kookie janji gak akan nakal dan nangis liat jarum suntik. Kookie akan jadi anak baik, akan nurut sama dokter Hyunjin. Janji!"

"Kookie, tau kalau ini sama saja Kookie dipaksa memberikan sumsum tulang? Bukan karena suka rela? Ini salah, dan gak bisa dibenarkan. Kookie harusnya bertanya dulu sama daddy."

"Kalo nanya mana boleh, Kookie malah di marahin nanti."

"Dad Kookie gak akan bisa miskin meskipun semua hartanya diambil Siwon. Akan banyak orang yang memberikan uangnya untuk dad Kookie karena mereka berhutang budi. Termasuk aku. Jadi Kookie jadi naughty sugar baby yang lucu aja buat dad Tae yah?"

🔞Naughty Sugar Baby🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang