78. Visum et repertum

2.2K 138 38
                                    

Hahaha... i am back!

Ga tahan ngebiarin Kookie cedih.. belom beres urusannya...

****
***
**
*

Kookie diam saja ketika Tae memandikannya, airmatanya jatuh. Wajah Tae tegang dan tak bicara. Matanya tak menatap Kookie. Diangkatnya Kookie dari bathtub, diletakan diatas kasur. Dikeringkan dengan handuk seperti bayi diberikan minyak dan bedak bayi.

Tae memakaikan baju tidur satin miliknya pada Kookie. Kookie patuh dan hanya menangis. Lalu ia memberanikan diri...

"Dadd..daddy..maaf....aku pergi kerumah Lisa tanpa izin... maaf daddy.." Kookie menatap Tae

"Diam...dad lagi ga tahu Harus ngomong apa sama Kookie!" Tae masih marah dan ga tahu apa yang ia pikirkan.

"Hiks..hiks...scruut..." Kookie menangis pelan tak mau terdengar...hanya air matanya yang mengalir. Tapi tak bisa ia menahan hidungnya yang mampet. Hingga hisapan hidungnya terdengar oleh Tae.

"Mengapa masih menangis?" tanya Tae galak. "Berhenti sekarang!

"A..aku..aku..uhuuk.. uhukk...eww...aku ga bisa daddy..huwwaaaaaa....." tangisan kookie makin keras dan terlepas.

"Berdiri sekarang!" Tae bangun dari kasur dan menarik tangan Kookie. "Berdiri dipojok sini dan renungkan kesalahan mu!" Tae menyeret Kookie kepojok ruangan

Tae ga tahu lagi mau kasih hukuan apa. Tae resah, babynya kembali tapi ia malah resah tak menentu. Hasil visum dokter baru besok sampai.
Itu akan menentukan keputusannya pada Kookie.

Tae berpikir kalau saja sampai Kookie bercinta dengan Lisa,ia tak segan membuang Kookie jauh dari hidupnya. Atau ia berpikir untuk menyiksa Kookie dan menahannya seumur hidup diruang bawah tanah menjadi budak sexnya. Seram..tapi sekarang itu terlintas dipikirannya. Kenapa pikiran hitam dan kejamnnya muncul kembali.

Tangisan Kookie makin keras, dan membuat Tae geram. Diambilnya rotan yang selalu ditakuti Kookie. Ditariknya tangan Kookie jatuh diatas senderan sofa.

Tae menyambetkan rotannya keras pada bokong Kookie dengan emosi.

"Ahh..aaahhh..aakkkk..aaaahh...sssshhh...uuuggh... stop dulu dad..sakiit Kookie ga tahan..dadd.." rintih Kookie disabetan ke 10. "Maafin Kookie daddy... Kokie hanya mau pergi sebentar ajah, sorenya Kookie pulang daddy..." Kookie masih mengira ia pergi hanya 1 hari saja.

"Baby tau gag baby pergi berapa hari? Baby pergi dari dad 6 hari! Bukan hanya 1 hari! Itu karena apa? Baby main sama LIsa , padahal dad sudah larang! Nakal baby bunny sudah keterlaluan. Ga nurut perarturan daddy, berbohong soal pekerjaan melukis, sembunyikan rahasia dari dad, dan kabur dari pengawasan. Kookie mau dihukum apa lagi sama daddy hah!"

Kookie terdiam..ia tak mengerti. Ia berpikir keras tanpa tau berpikir apa.

Karena masih kesal Tae menyeret Kookie keluar kamar, Kookie tak melawan ketika Tae membuka pintu dan langsung menuju lift yang terhubung dengan ruang bawah tanah.

Begitu lift dibuka Tae menarik tangan Kookie agar masuk kedalam ruang penghubung gudang wine itu.
Biasanya sampai sini saja Kookie sudah mengigil ketakutan.
Tae membuka pintu gudang wine yang gelap minim penerangan itu.
Dan anehnya Kookie tak meronta seperti waktu itu. Kookie berjalan tanpa bersuara.
Begitu sampai diruang wine, Kookie hanya berdiri.
Tangisannya sudah hilang.
Ia duduk dilantai dan memeluk dengkulnya.

Tae menyaksikan baby bunnynya pasrah.
Ada terbersit dihatinya rasa heran.
Lalu Tae menutup pintu dan langsung membuka ponselnya mengamati melalui cctv yang ber infrared.
Terlihat Kookie menangis menggoyangkan badannya kekiri dan kekanan, lalu rubuh kesamping. Tae panik dan langsung membuka pintu Kookie pingsan.
Sedari tadi ia menahan takutnya. Hingga ia tak bisa lagi.

🔞Naughty Sugar Baby🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang