130. Pagi yang cerah

490 36 2
                                    



Tak terlalu pagi Tae sudah bangun, masih memeluk Kookie. Sepanjang malam Kookie tidur dengan gelisah. Berbicara dalam tidur dan bergetar. Berteriak dan menangis. Dengan sabar Tae membelai dan memeluk erat hangat hingga Kookie kembali tenang.

Pagi ini Kookie belum membuka matanya. Chen sudah masuk ke dalam kamar dan menyiapkan sarapan dan teh untuk Tae. Juga menyiapkan air di bathtub, bersiap jika Kookie ingin mandi.

Hoseokie juga dalam perjalanan menuju mansion untuk memeriksa Kookie. Seorang suster juga sudah menunggu untuk hari ini jika dibutuhkan atas perintah Hyunjin.

Bahkan chef juga sudah membuatkan makanan kesukaan Kookie. Tukang kebun juga menyiapkan taman mawar Kookie dan melepas angsa dan memandikan pony dan mengikat surainya dengan pita ungu.

Seluruh penghuni mansion merasa sedih ketika tau Kookie kemarin terluka karena kedatangan Rose. Terlebih tau Kookie sampai histeris dan pingsan. Mereka selalu terhibur dengan adanya Kookie di mansion, sudah lama tak banyak kecerian di dalam rumah besar ini.

Hari ini mereka akan memperlakukan Kookie bak pangeran kecil. Akan mengabulkan apapun yang ia minta.

Jiminie dan Namjoon berada di mansionnya sendiri. Namjoon melarang Jiminie ke sana karena Jiminie juga tak enak badan sudah 2 hari ini. Dan menjadi sangat manja sekali.

Babies masih dijauhkan dari Kookie, semua yang mengingatkan dengan kehamilan.

Tae menunggu dengan sabar Kookie bangun dari tidurnya. Memandang wajahnya serta pipi chubby yang menggemaskan seperti bakpau.

"Aku berdoa semoga dengan tidur Kookie bisa melupakan apa yang terjadi kemarin. Tapi rasanya gak mungkin. Mengapa selalu ada masalah diantara aku dan Kookie? Apa aku harus meninggalkan Korea?" Tae monolog sendiri.

Kookie mendusel ketempat kesukaannya. Menyembunyikan wajahnya.

"Baby, my sugar baby ku.. I love you so much." Berkali kali Tae mengecup rambut lembut Kookie.

Dalam tidur Kookie.....

"Dad Tae adalah milikku dan aku harus bisa dewasa seperti yang Hoseokie hyung katakan. Jika hanya Rose noona dia bukan lawan Kookie. Kookie dulu anak jalanan yang tangguh dan sering terluka lalu sembuh sendiri dengan cepat. Kookie dengar dad menangis tadi malam. Tandanya daddy cinta sama Kookie. Mengapa badan Kookie hangat sekali? Nyaman hingga Kookie malas membuka mata. Wangi ini yang Kookie suka, selalu membuat perasaan ini bahagia. Belaian itu membuat Kookie tertidur pulas. Detak jantungnya bersaut-sautan dengan detak jantung Kookie. Apa Kookie tidur di surga?"

Kookie mengerjap kerjapkan matanya, sebenarnya ia belum mau bangun. Tapi karena suasana kamar sudah terang ia terbangun. Yang ia lihat pertama kali adalah Tae yang tersenyum lebar kepadanya.

"Selama pagi baby." Kookie menatap Tae lama sekali. Ia masih merangkai kejadian kemarin di dalam benaknya. Apa yang membuat ia tiba-tiba tidur dan tak mengingatnya lagi. Apa itu membuatnya sedih atau Tae sedih? Apa kemarin ia bermimpi?

"Sayang.. berpikir apa? Kookie masih marah sama dad? Kookie mau bertanya apa? Hari ini seharian penuh kita akan berdua saja. Kookie boleh bertanya dan Dad akan jawab dengan jujur. Dad ga bisa kehilangan Kookie lagi, walaupun sedetik!"

"Dad... Kookie lapar."

"Hahha... lihat tuh di meja sudah ada semua makanan yang Kookie suka. Kalo gak ada, Chen akan beli atau chef akan butin buat Kookie."

"Kookie hanya mau pancake dengan ice cream, buah dan wafer."

"Wafer? Apa ada Chen?"

"Semua ada. Dan telur buat tuan Tae."

"Ayo kita makan di kasur ya?"

"Aku gak sakit dad, aku gak perlu makan di kasur."

"Tuan Tae yang membuat peraturan jika hanya sakit yang boleh makan di kasur." Chen mengingatkan.

"Oh iya maaf kan aku lupa. Ayo kita makan di teras."

"Tuan Kookie lihat deh ke sana. Mawar kesayangan tuan Kookie sudah dirapihkan dan berbunga dengan indah. Bahkan mawar yang berwarna biru itu tumbuh subur."

"Owh.. cantiknya. Aku mau 1 pot ada di kamarku ya Noona."

"Baiklah. Nanti noona minta sama tukang kebun ya."

"Kookie.. lihat tuh angsa mengepakkan sayapnya teriak – teriak panggil Kookie. Mereka liat Kookie di sini."

"Hihihih angsa rindu lehernya Kookie garuk. Kalo sudah begitu mereka akan tidur dipangkuan Kookie. Lalu pony cemburu. Itu pony ya dad. Hari ini pakai pita ungu?"

"Ya sebentar lagi akan ke sini dibawa pengurusnya."

"Noona mana wortel dan apel kesukaan pony?"

"Ini di ember." Semua sudah disiapkan sesuai kesukaan Kookie. Tentu yang berjasa adalah Chen yang tahu benar kebiasaan tuan mudanya

Tae sedikit bingung dengan kondisi Kookie pagi ini. Apa doanya dikabulkan? Karena ia berdoa sesuatu hal yang tak masuk akal. Apa Kookie jadi amnesia? Apa Kookie berpikir itu mimpi? Apa Kookie belum ingat dan akan mengamuk nanti?

"Selamat pagi Kookie.." sapa Hoseokie.

"Selamat pagi hyung."

"Ayo langsung sarapan bareng," ajak Tae.

Pagi itu Kookie makan banyak, benar-benar ceria dan melupakan apa yang terjadi kemarin. Hoseokie juga melihatnya sendiri.

"Dad aku mau kasih makan pony sebentar ya? Hyung tunggu ya.. dadah.." Kookie berlarian memberi makan pony.

"Tae, apa yang kau lakukan pada Kookie? Mengapa pagi ini ceria sekali? Tak ada bekas-bekas ia mengingat peristiwa itu? Apa kau gempur semalaman?" Hoseokie curiga

"Enak saja, aku tak akan mengambil kesempatan dalam kesempitan yaa. Aku juga gak tau apa yang terjadi. Semalaman aku memeluknya hingga pagi. Dalam tidurnya ia gelisah, kadang berteriak menangis dan mengigau. Aku yang ia lihat pertama kali. Ia menatapku lama sekali lalu tersenyum dan kata yang pertama kali ia ucapkan adalah lapar."

"Hahahhaa... sugar baby mu itu unik sekali menggemaskan. Begini saja, ikuti saja mood Kookie, tapi masalah ini harus dituntaskan. Tidak boleh berakhir dengan diam-diam saja karena Kookie tidak menangis atau mengamuk. Karena masalah ini akan muncul lagi. Dan jika benar itu anakmu masalah ini akan melekat seumur hidup kalian."

"Aku mengerti, akan aku cari cara dan waktu yang tepat. Hari ini seluruh penghuni rumah juga takut kehilangan keceriaan Kookie, semua ingin membuat Kookie bahagia dengan menyiapkan makanan kesukaannya dan mendandani pony kesayangannya, angsa dan juga kebun mawar Kookie. Dari tadi Kookie tersenyum bahagia dengan apa yang ia lihat dan rasakan. Cinta dari seluruh penghuni rumah ini."

"Kookie memang membawa hangat di mansion ini yang dulu kaya goa di kutub utara. Hahahah.."

"Benar, Kookie membawa warna sekaligus kekacauan yang aku rindukan. Aku kangen kenakalannya yang membuatku sakit kepala. Kedatangannya pertama kali masih jelas aku ingat. Anak nakal itu seperti kucing liar yang susah di jinakkan. Tapi lembut dan lucu."

"Aku yakin Kookie sudah tergantung padamu, karena sudah merasakan dan membutuhkan cintamu. Kau sudah ada dihatinya, diotaknya dan dinafasnya. Ini proses Kookie menjadi dewasa, baru kemarin kita membicarakan menjadi dewasa. Kalian pasti bisa melaluinya."

"Ya aku akan meyakinkan Kookie kalau dia satu-satunya di hatiku."

"Jauhkan dulu para baby, aku takut Kookie bingung. Kalo ia tak keberatan menemui mereka, ya izinkan saja."

"Baik, aku akan selalu memperhatikan perasaannya."

🔞Naughty Sugar Baby🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang