126. Perkara Paus

388 31 5
                                    



"Boss, ada kabar kurang baik."

"Hmm katakan ada apa? Sebulan ini kabar ku selalu kurang baik!" Siwon sedang fokus melihat layar monitor kesehatan istrinya.

"Rekening almarhum tuan Choi sudah berpindah tangan kepada Tuan Choi Kookie."

"Hah?! Bagaimana bisa? Semua password dan bukti ada dengan kita. Bagaimana Kim Taehyung melakukannya?"

"Sepertinya Kookie membawa sertifikat pengesahan tentang keturunan tuan Choi Gong. Lalu entah bagaimana mereka bisa membuka semua password yang berhubungan dengan itu. Bahkan mereka tahu nomor rekening berserta passwordnya. Itu yang meyakinkan pihak Swiss Bank bisa memindahkan dana itu."

"Ini gila! Kita tak membayangkan ini akan terjadi. Bagaimana mereka bisa meretas kita?"

"Ini tidak bisa dilakukan secara meretas. Pertahanan komputer kita ini sangat rumit dan sangat tinggi. Kalau pun bisa pasti memerlukan waktu bulanan. Tapi mereka hanya melakukannya beberapa hari setelah Tuan Kookie pulih dari operasi kemarin."

"Mereka melakukannya dengan cepat? Lalu bagaimana mereka bisa mengetahui semua password kita?"

"Yang mengetahui hanya Tuan Siwon dan saya sendiri. Sudah pasti saya tak akan memberikan itu pada mereka, karena nyawa taruhannya."

"Dan aku juga tak pernah memberikan semua itu pada Kookie. Tak pernah sedikit pun terpikir membagi dengan siapapun, sekalipun istriku."

"Apa mungkin Kookie melihatnya sendiri boss? Ketika itu saya lihat Kookie bermain di kantor dan membuka banyak berkas dan melihat layar komputer Tuan Siwon."

"Iya memang seperti itu, tapi mana mungkin Kookie bisa menghafalkan 12 digit angka yang tertera. Dan apa ia tahu kalau itu kode untuk membuka semua rekening Choi Gong? Aku rasa tidak mungkin."

"Apa tuan Kookie menulisnya boss?"

"Tidak setahuku. Ia hanya bermain dan makan. Anak itu sedikit polos dan bodoh, tak bisa dewasa dan tak tahu urusan tentang perusahaan. Umurnya pun masih muda."

"Akan saya selidiki dulu kemungkinan apa yang terjadi. Saya minta waktu boss."

"Segera selidiki, bagaimana caranya. Dan segera lindungi aset yang tersisa. Aku masih akan di sibukan dengan memantau kesehatan istriku."

"Baik boss."

***

Ponsel Tae berdering, dari Jihan. Sebenarnya Tae malas mengangkat telepon dikala liburan, biasanya urusan kantor.

"Halo Tuan Tae, maaf saya mengganggu, tapi ini sedikit penting." Benar dari Jihan yang bernada panik

"Katakan Jihan saya harap ini benar benar penting!"

"Saya membutuhkan kehadiran boss dan tuan Kookie lebih cepat di kantor. Karena pihak Siwon sudah mengetahui tentang pemindahan dana dari Swiss Bank atas nama Choi Gong ke dalam rekening tuan Kookie. Dan untuk itu kita butuh pengesahan langsung dan verifikasi sebelum mereka mengajukan komplain."

"Okey besok kami pulang."

"Baik Boss saya tunggu!"

Semenit setelah Tae menutup telepon, Kookie mendengar perkataan pulang yang membuatnya kaget.

"Hah? Apa Dad? Besok kita pulang? Kita masih 3 hari lagi daddy!" protes Kookie

"Iya sayang kita harus cepat pulang ada masalah di kantor soal Siwon. Barusan Jihan yang telepon, soal rekening appa Kookie."

"Aku gak mau pulang! Aku belum lihat Ikan paus. Dad sudah janji mau lihat ikan paus kenapa ingkar?"

"Bukan ingkar sayang, dad salah liat brosur. Maaf baby. Setelah urusan Siwon selesai kita ke sini lagi."

"Aku gak mau ketemu Siwon hyung! Dia jahat! Aku gak mau kasih sumsum lagi!"

"Gak ada yang mau minta sumsum Kookie lagi sayang. Tapi masalahnya harus kita selesaikan kalo enggak Siwon akan terus mengganggu Kookie. Kookie gak mau itu terjadi kan?"

"Kookie takut melihat Siwon hyung, dia jahat hanya mau sumsum Kookie."

"Dad gak akan membiarkan dia menyentuh Kookie sedikit pun!"

"Walau pun Kookie pingin tahu kabar Bibi Yang. Yang mirip sama Kookie."

"Ya sayang."

"Tapi ikan pausnyaaa? Aku mau lihat!"

"Gini dad janji kita akan ke sini lagi hanya untuk lihat ikan paus! Deal?"

"Okey. Kesini lagi ya.. janji!"

"Iya... Sekalian ajak Eomma pulang. Sekarang makan dulu ya. sudah lapar kan?"

"Ingat ya dad aku udah gak mau makan ikan lagi! Aku gak mau makan semua yang ada di Aquarium itu. Mereka sangat lucu dan cantik, aku gak mau memakannya."

"Kookie, ikan yang kita makan bukan ikan yang di aquarium itu. Berbeda.Beberapa bukan dari laut, tapi dari sungai. Yang kita lihat aquarium air laut."

"Namanya ikan ya sama daddy! Mereka yang berenang di air."

"Dan memang ikan untuk dimakan. Kalau kita kurang makan ikan maka nanti kita akan kekurangan vitamin dan mineral. Nanti Kookie gampang sakit."

"Tapi mereka sangat lucu, kalo Kookie makan dengan rakus bagaimana kalo mereka punah?"

"Tidak akan. Karena mereka dilindungi biar gak habis."

"Aku lihat ikan yang suka dimasak chef di rumah dan bentuknya sama, aku harus menghentikannya!"

"Ya sudah terserah Kookie."

"Dad, kata Kookie ada lumba-lumba? Kok aku gak ingat?" tanya Jiminie

"Yah.. panjang deh urusan. Belum selesai paus ditambah lumba-lumba." Namjoon pasrah Jiminie pasti rewel karena melewatkan lumba-lumba. Benar saja sepanjang perjalanan pulang Jiminie ngambek menangis tanpa suara. Dan menggigit Namjoon seperti tokek menunggu petir, tak dilepaskan sedikitpun kecuali ketiduran.

Hari berikutnya mereka sudah sampai di Korea. Dan langsung kembali ke kantor untuk mengurus semuanya.

***

Sementara di kantor Siwon.

"Boss menurut penyelidikan dari rumah sakit yang pernah menangani Tuan Kookie, ia mengidap syndrome Savant yang langka. Savant syndrome adalah kondisi yang langka terjadi, biasanya terlihat kecerdasan tertentu yang sangat menonjol pada orang dengan kelainan atau trauma pada kepala. Biasanya keahlian khusus yang dimiliki oleh orang dengan savant syndrome dapat berbeda-beda. Ada yang berbakat di bidang musik dan seni, ada juga yang menonjol di bidang ilmu eksakta, seperti matematika atau mekanika."

"Jadi singkatnya apa yang terjadi?" Siwon tak sabar menunggu maksud dari omongan panjang lebar itu.

"Ternyata dari keluguan dan kepolosan Tuan Kookie ia memiliki ingatan yang baik. Pada tuan Kookie keahliannya melukis dan menghafal angka. Maka dari itu sekali ia melihat angka akan mudah sekali menghafalkannya."

"Kenapa aku bisa tidak tahu, dan lalai seperti ini ya. Anak itu benar-benar nakal dan cerdik!"

"Bahkan Tuan Kookie biasa memeriksa salinan keuangan di perusahaan Kim Taehyung. Dan menemukan kesalah dan ketidak sesuaian 3 kali lebih cepat dari orang normal."

"Wow! Anak itu ternyata berharga. Seharusnya ia berada didalam keluarga Choi. Dan membantu kita menjalankan perusahaan ini."

"Mereka baru saja pulang dari Jepang dan langsung menuju kantor. Saya rasa mereka sudah mengetahui jika kita tahu tentang pemindahan dana ini."

"Adakan pertemuan dengan mereka."

"Baik boss."

🔞Naughty Sugar Baby🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang