🔞Naughty Sugar Baby🔞

14. Savant vs Trauma

Setelah mendapatkan alamat rumah sakit dan dokter dari Mingyu, Tae kesana untuk menemui seorang dokter yang sudah cukup berumur untuk mencari tahu tentang kesehatan Kookie.

"Oh ..pasien Jungkook... mana bisa saya lupa... Ia datang kesini karena trauma kepala yang cukup berat. Yang disebabkan oleh ayahnya sendiri. Sebulan lebih ia dirawat untuk kesembuhan lukanya. Setelah itu saya menyerahkan kepada ahli jiwa karena ia terguncang cukup parah."

"Oh benarkah? Siap ahli jiwa yang dulu menangani Jungkook? Saya mau berkonsultasi."

"Sayangnya sudah meninggal. Tapi mungkin berkas bisa saya emailkan pada anda."

"Oh terimakasih..."

"Apakah anda sudah tau secara umum apa yang di derita Jungkook?"

"Belum.. Ada apa dengannya...?"

"Setelah trauma itu ia mengalami syndrome yang disebut syndrome Savant. Kerusakan otak yang berefek genius membuat orang pandai atau mempunyai daya seni tinggi. Biasanya di derita oleh anak autis atau downsyndrome. Savant bisa diderita pada orang normal jika terjadi trauma pada kepala seperti Jungkook."

***
Acquired savant syndrome adalah sebutan kondisi untuk orang yang mendadak dapatkan suatu kemampuan di bidang tertentu. Biasanya hal ini terjadi setelah ada kejadian cedera atau sakit parah yang memengaruhi otak.

***

"Oh my God... baby.. begitu banyak trauma masa lalumu.." Tae hampir menangis dihadapan dokter itu.

"Apakah bakat melukisnya muncul?"

"Ya... dan saya kurang menyadari.. Tetapi kemarin ia sakit kepala yang hebat dan hanya nyanyian temannya yang bisa menenangkannya. Mengapa bisa begitu?"

"Ya pada saat ia tertekan dulu... pasti temannya yang selalu membuat hatinya tenang dengan menyanyikan lagu itu. Disini ada pengganti Dokter Lee... Seorang dokter muda yang pintar. Namanya dr.Yerin."

"Oh... saya akan membuat perjanjian dengan dr.Yerin dan membawa Jungkook."

"Itu lebih baik."

"Saya permisi.. terimaksih untuk penjelasannya..."

***

Tae pulang kerumah mendapati Kookie sedang melukis dengan pensil.

"Aaauuuuhhhg... Daaad... Jatuh nantiii!" tiba-tiba Tae menggendong dan memutar tubuh Kookie.

"Sedang apa? Melukis?"

"Iya... baru sketsa!"

"Kalo udah pake spidol atau cat pake masker ya! Jangan lupa ...daddy marah kalo kamu lupa!"

"Yes boss daddy..."

"Baby... mau kan besok kita berobat kerumah sakit kamu dulu...?"

"Huh? Engga... aku ga mau kerumah sakit itu lagii! Engga mauuu...! Huuuuhhh... Daddy bikin males...!!!" Kookie menghentakan kakinya dan berlari keluar.

"Sayang... dengerin dulu... Kemana anak itu kalo kabur sih cepet banget...! Paaarrkk.... Cheeennn!!! Mana Kookie? Cari... tadi lari cepet banget hilangnya!! Ngumpet dimana sih?"

Kookie yang seneng ngumpet selalu gesit mencari celah untuk ngumpet. Apalagi rumah ini besar.

Ternyata dia ngumpet di dapur sebelahan dengan kulkas. Chef melaporkan pada Chen. Dan Tae segera kesana.

"Baby... jangan suka ngumpet gituuu... Daddy sedih... Yuuk...!"

"Ga mau aku tidur disini ajah..." rajuk Kookie dengan muka mau nangis.