8. First Time

11.3K 457 1
                                    

"Tuan Kookie sudah dikamar Tuan... saya permisi" Noona Chen melapor.

"Ya..." lalu Tae berjalan menuju kamar. Ia melihat Kookie duduk di kursi sudut. Ia tak menangis hanya menatap kakinya. Wajahnya bingung. "Bunny..." sapa Tae pelan dan lembut.

"Huuh!" Kookie kaget dengan sentuhan dan mendengar suara Tae. Wajahnya ketakutan.

"Baby... kamu kenapa... Sayaaang... kamu ketakutan... Maaf... maaff..sayang... kamu sampe kaya gini..." Tae khawatir. Digendongnya Kookie seperti Koala. Tae membawanya kekasur  pribadinya. Tae tahu ini ada yang salah. Kookie syok dengan apa yang ia katakan tadi.

"Hiiikks..... hiiikksss..." Kookie menangis pelan..air matanya membasahi baju Tae.

"Cup.. baby... maaf yaa.. dadda khawatir... maaf.. kamu bosen ya dirumah... Mmm..sayang.. jawab daddy..." Kookie mengangguk.

"Gimana biar Kookie tersenyum lagi? Daddy gendong keliling rumah? Apa daddy nyebur ke kolam renang? Apa Daddy nyanyi... joget? Mmm.. bilangg apa.."

"Hehehe.. "

"Aaaahh... sudah tertawa... ya udah dad nyebur dulu ya kekolam renang?..."

"No... no... ga usah.. daddy sleep with me..."

"Come here baby...." Tae berbaring dengan Kookie diatas dadanya. "Baby bunny dad... plisss... jangan menghilang dari Daddy lebih dari 2jam. Daddy akan kebingungan cari kamu sayang... Janji yaaa... jangan suka menghilang kaya gitu."

"Hikks.. maaf dad.. aku nakal.. uhukk.. uhukk.."

"No.. engga baby kamu ga salah... Bunny cuma lupa ga bawa ponsel waktu main diperpustakaan kan? Lain kali dibawa ya kemanapun baby pergi.. kekamar  mandi sekalipun. Janji?"

"Ya janji..."

"Daddy mau tanya.. kok baby bunny bisa ketemu kamar itu sih? Kan Daddy belom ceritain? Itu dulu kamar grandpa daddy... dan biasanya daddy suka kesitu untuk ngumpet. Ga ada yang tahu kecuali keluarga. Bagaimana Baby bisa tau?"

"Mmmm.. jangan marah ya dad.. aku jalan-jalan kesana.. perpustakaan... trus aku lihat rak itu ada yang aneh.. dan berbeda.. trus aku lihat juga ada buku yang berbeda... aku tarik eh kebuka pintunya... Aku masuk deh..."

"Mmmm... kok bisa sih..aneh...? Ya udah... nanti kita kesana ya berdua... disana banyak mainan yang seru. Nitendo mu juga tertinggal disana.."

"Yes daddy hyungie.."

"Dan.. karena sudah buat Daddy cemas... baby bunny harus dikasih hukuman..." Tae berbisik pada telinga Kookie dengan nafas beratnya.

"Oh..no dad pliiisss... aku janji ga nakal lagi dad... ehheeekkk... eww..."

"Ssssstt... baby... stop crying..." Tae melumat bibir red cherry Kookie dengan lembut. Tae tahu ini kali pertama Kookie akan merasakan cintanya. Perlahan Tae membuka baju tidur Kookie... Mata Kookie terpejam.. ia merasakan sentuhan Tae yang berbeda dari biasanya.

"Daaadddhh... rasanya lucu dad... aaahhh... eenghhh..dadddyy... sakiit... aahh dad.." Kookie mengerang ketika Tae mengigit kecil nipple Kookie. "No daddyyy... no..."

"I love you baby.. love you..." Tae mempersiapkan Kookie dengan jari-jari nya yang panjang, membiasakan agar mudah ia lalui. Ia ga mau Kookie kesakitan.

"Ahh... dad.... daaadd... " Kookie mengerang tapi ia tak melawannya.. ia menyukainya..

"Kookie like it?" bisik Tae.

"Mmmm... emm... eemmph.." Kookie mengangguk sambil terpejam...

Tae mengambil pelumas dan butt plug ukuran S hingga XL untuk membiasakan babynya ini. Sambil melumat bibir ranum itu ia memasukan satu persatu secara bergantian.
Kookie mengerang nikmat tanpa merasakan sakit yang berarti.

"Oh...daddy.." rengek Kookie yang menangis karena ia melakukan pelepasan pertama secepat ini.

"Ssshhh...shhh.. daddy can wait baby.." bisik Tae.

"Ahh... aah..uugh..." but plug berukuran XL sudah bisa masuk dengan aman. Dan Kookie tidak menjerit. Mungkin kira-kira sebesar itulah milik Tae nanti.

"Baby... you are ready sayang... Daddy mau masuk ... be ready baby.." bisik Tae.

"Aaaaaaakkkkk... aaaaakkkh... dadddyyyyhhh...ssshhhaaaahh..." Kookie menjerit kencang, bagaimanapun Tae mempersiapkan dirinya ternyata Kookie tidak siap menerima ukuran Tae yang sangat besar itu.

"Oh...ah.. baby... maaf sayang... maaf..." Tae masuk perlahan dan membiarkannya disana untuk Kookie menyesuaikan diri.

"Sakiit dadddd... hikss... aaaah.... aah.. sakittt... aaah... no... daddy.. no... ampun dad.. hiks.." Kookie menangis kesakitan. Bulir air matanya mengalir deras.

Tae merasa iba sekaligus merasa terangsang dengan pemandangan itu. Miliknya sudah masuk seutuhnya.

"Baby... percaya sama Dadda.. ini akan berakhir nikmat sayang.. daddy hanya minta kamu bertahan sebentar yaa... Pliss baby..." Tae langsung menggerakkan pinggulnya berirama pelan lalu makin menggila diujung ia melakukan pelepasan.

"Aaaaarrghh... sakittt daaadddd.... aaah.. oh.. sakit daddy... aaah... daddy... I am coming dad.. aah.... daddy faster daaad..."

"Good boy... good boy... Akhh.. yesss... aaah... aakhh.. akh... oh yess baby... more than anything Thank you baby..."

Tae menyudahi ritual mereka dan mengangkat badan Kookie keatas dirinya dan menutupnya dengan selimut. Ia tahu babynya lelah setelahh 5 kali mencapai orgasme. Sementara dirinya hanya sekali, tetapi sangat membahagiakan.

"Oh naughty sugar baby... Maaf daddy ga bisa lagi menunggu mu lebih lama, kamu selalu membuat daddy gemees... I wish you always be naughty!"

🔞Naughty Sugar Baby🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang