118. Inseminasi Buatan

470 38 0
                                    



"Aku tak akan sebodoh itu Tae sayang, aku juga tau USG tak membuat janin ini terbukti jadi anakmu. Ini hanya untuk membuktikan saja. Bahwa aku pastikan di dalam perutku ini terdapat benihmu. Hahahah.."

"Sudah gila kau, memangnya aku bisa menghamilimu dengan cara online? Cek juga kewarasanmu!" Maki Tae kesal

"Oh yaaa.. katakan pada Eommamu yang tak waras, karena dulu menginginkan bayi tabung dari rahim banyak wanita!"

"Jangan kau berani menghina Eommaku! Akan kupatahkan tulangmu sampai tak tersisa!"

"Katakan padanya kini benihmu ada dalam rahimku. Cita-citanya terkabul segera memiliki cucu. Aku hanya mewujudkan keinginan mertuaku. Hahahah."

"Apa yang kau katakan?" Tae mulai bepikir, apa semua yang pernah ia pikirin akan terjadi.

"Iya Kim Taehyung sayang, aku menanamkan benihmu di dalam rahimku dengan cara inseminasi buatan di Amerika dan secara baik ia tertanam di rahimku. Aku membayar mahal untuk ini sayang.. ayah dari janinku.. hahahah. Jangan mudah membuang benihmu begitu saja sayang, nilainya milyaran di luar sana. Kuberi tahu saja, mungkin kau tak menyadarinya."

"Kau sudah gila! Lalu aku harus percaya? Jangan mimpi!"

"Tapi kau menyadarikan pernah hampir memberikan spermamu pada rumah sakit kesuburan? Apa saat itu kau simpan dengan baik? Apa kau buang begitu saja hingga di manfaatkan orang lain? Hahahha."

"Sialan yang dikatakan Rose itu benar aku pernah melakukannya dan kehilangan tabung berisi benihku yang aku buang di dalam tempat sampah. Lalu hilang! Ternyata ada suster itu mengambil dan memanfaatkannya! Harus aku cari suster itu, dan mulai membuat perhitungan. Sudah keterlaluan ini. Masih ada lagi korban," pikir Tae dalam hati

"Baiklah, kalau sekarang aku tak dapat membuktikannya karena ia masih terlalu kecil untuk diambil sampel DNA nya. Tapi nanti akan kubuktikan jika ini anakmu. Bersiaplah, aku tidak membual."

"Ya dan kau dapat aku masukan penjara sekalian! Karena menggunakkan benihku tanpa izin!"

"Oh yaaa.. bagaimana kalau aku bersandiwara karena kau telah menghamiliku? Setiap orang tahu jika kau dulu kekasihku. Biasakan kalau mantan kekasih sekalipun suka khilaf melakukannya sekali setelah berpisah? Hahahah. Aku penasaran mana yang akan mereka percayai. Sandiwaraku atau kamu dan Sugar baby bodohmu itu! Hahahah."

"Tak semudah itu kau masuk ke dalam kehidupanku. Aku tak peduli denganmu! Kalau pun iya itu darah dagingku akan kupastikan kau berpisah dengannya!"

"Jangan coba-coba Tae!" Rose sedikit gentar ketakutan dengan ancaman Tae. Ia tau lelaki dihadapannya ini tak pernah main-main dengan ucapannya. Dan ia memang bisa melakukan segalanya yang orang lain tak bisa.

"Hahaha, kau berhadapan dengan siapa Rose? Dengan kehamilanmu apa kau masih menghasilkan uang seperti dulu? Apa ada Sugar daddy yang membiayaimu karena merasa itu benih darinya? Apa yang kau inginkan dariku hah? Uang? Sebutkan berapa? Aku berbaik hati mau menawarkanmu uang!"

"Aku mau lebih dari uang! Kau tau itu! Jika hanya uang aku mudah sekali mendapatkannya. Aku mau berada disisimu seperti dulu Tae. Dulu kita pernah bahagia, dan kini ditambah dengan benih cinta kita!"

"Jangan bicara soal cinta! Dan di dalam sana bukan benih hasil cinta, asal kau sadar! Jika benar di sana ada janin, itu adalah benih dari keserakahan dan kebodohan ibunya!"

"Tae, kau tau aku begitu mencintaimu dan aku bersedia melakukan apa pun hanya untukmu. Anak ini akan butuh ayahnya dan butuh keluarga yang utuh. Kau bisa memberikannya Tae. Seperti dulu kita bahagia."

"Seharusnya kau berpikir ratusan kali untuk melakukan hal konyol seperti ini! Yang kau permainkan adalah nyawa tak berdosa! Bagaimana jika ia tahu jika ia diciptakan hanya untuk keegoisan ibunya dan menghancurkan kebahagian orang lain! Apa ia akan bangga dengan ibunya?"

"Kau hanya cukp dengan menerimaku Tae. Silakan jika kau ingin mempunyai dua istri. Aku rela, aku hanya ingin didekatmu saja."

"Sadarlah aku tak ingin bersamamu lagi! Aku sudah memiliki Kookie yang mencintaiku dan aku mencintainya! Aku pastikan tak akan menerimamu kembali."

"Tae.. bagaimana dengan anak ini.. ini hasil dari benihmu dan benihku. Pikirkanlah masa depan anak ini."

"Kau yang harusnya berpikir itu. Sebelum kau membuat ini semua!"

"Tae.. maafkan aku, aku seperti ini karena cintamu padamu yang begitu besar."

"Ingat Rose, dulu kita pernah saling mencintai, dan kau mengkhianatinya. Tidak sekarang!"

"Tae, apa yang harus aku lakukan agar kau bisa menerimaku kembali? Katakan Tae akan aku lakukan apa pun itu!"

"Tak ada apa pun yang bisa kau lakukan untuk mendapatkan cintaku. Jadi lupakan saja apa yang pernah kita miliki tak akan lagi terulang. Aku sudah bahagia dengan Kookie! Sekarang pergilah kau sudah terlalu lama menyita waktuku. Aku tak mau kasar untuk mengusirmu dan tak mau mempermalukan mu di depan umum. Jadi pergilah dengan baik-baik."

"Tae bagaimana dengan bayi ini? Ia tak berdosa."

"Pikirkan sendiri! Kau yang membawanya ke dunia ini."

"Tapi ia darah dagingmu Tae."

"Kita lihat nanti dan kita harus buktikan kebenarannya. Jaga janinmu dengan baik. Jika kau inginkan uang, nanti akan aku transfer. Tapi ingat uang itu untuk janin tak berdosa itu. Bukan berarti aku langsung percaya pada ceritamu tadi, tapi aku prihatin dengan bayi itu, yang terlahir dari seorang ibu yang gila dan tak bepikiran waras! Aku tak ingin ia terluka, siapa pun ayahnya janin itu berhak mendapatkan yang terbaik dan kesempatan hidup!"

"Tuan Tae, ada yang bisa kami bantu?" dua orang sekuriti masuk kedalam ruangan seperti yng diperintahkan Tae sebelumnya.

"Antarkan nona Rose sampai mobilnya dan pastikan ia pergi dari gedung ini."

"Baik Tuan Tae. Silahkan nona Rose ikut kami."

"Tae kau jangan menyesal!"

"Aku tak pernah akan menyesal jika itu berhubungan denganmu! Silahkan pergi! Sebelum aku muak!"

"Silakan Nona Rose!" tegur sekuriti itu lagi sambil membuka pintu ruangan meeting itu.

"Aaarrrggghh... apalagi ini. Satu masalah selesai kini masalah lain muncul! Mengapa tidak bisa aku dan Kookie tenang!" Tae memukul meja cukup kencang hingga tangannya sedikit terluka.

Kookie mulai gelisah menunggu Tae yang tak kembali ke ruangannya.

"Noona, mana dad? Aku susul ya ke bawah?'

"Tak perlu tuan Kookie, sebentar lagi Tuan Tae pasti kembali ke atas."

"Lama banget.. aku sudah mau bilang sesuatu."

"Bilang apa sayang?" Tae muncul dari belakang Kookie.

"Daaad.. kenapa lama sekali?"

"Masa lama? Katanya tadi video call sama Jiminie? Mana dad Namjoon?"

"Jiminie dan Eomma lagi jalan ke luar kota. Aku mau ke sana dad," rengek Kookie.

"Hmmm, trus dad ditinggal sendirian? Kan masih takut Kookie hilang lagi. Masih kangenkan?"

"Mmmmm... aah aku kesepian."

"Ya nanti ya dad pikirin nanti kita kesana sama-sama."

"Bener dad? Gak bohong? Beneran dipikirin kan dad?"

"Iya sayang. Sekarang tidur siang dulu gih di dalam. Chen ajak ke dalam."

"Baik tuan."

"Tapi dad bener kan mikirin. Aku bobo dulu dad. Byee.."

"Byee baby!"

🔞Naughty Sugar Baby🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang