2. Day One

15.4K 690 14
                                    

"Ini kamarmu, peraturan disini.. kamu boleh keluar kalau sudah ada izin dan dengan supir pribadi. Tidak boleh bawa tamu kerumah! Tidak boleh pulang malam!"

"Aku masih boleh sekolah?"

"No... aku sediakan home schooling!'

"Ahhh... tapi aku suka sekolah hyuung! ckh..!"

"Membantah? Kesini...!" Taehyung memukul booty Kookie 4x dengan tangannya

"Ahh.. sakit hyuung ampuun...ck..aaahhh." Dengan gengsi Kookie mengelap airmatanya yang tak sengaja jatuh.

"Akan kutambah kalau kamu masih berani membantah! Mengerti!"

"Mengerti hyung...ahh..." Kookie meringis kesakitan. Matanya berkaca-kaca ingin meluncurkan cairan bening itu lagi.

"Sekarang istirahat! Besok kita pergi beli keperluanmu."
Diam diam Taehyung mengintip dari sela-sela pintu ia mengamati namja nakal itu.
Kookie langsung menjatuhkan diri keatas kasur dan menangis sambil memukul-mukul kasur.
Ia marah dan sedih. Taehyung sedikit iba. Tapi ia harus mengajarkan disiplin pada kelinci liarnya ini.

***

"Aku kita belanja... biasanya ini yang disukai namja miskin seperti kalian..."

"Huuuh... namja miskin tapi suka! Aku kalo ga miskin juga ga akan menjual diri seperti ini!" gerutu Kookie.

"Kau bilang apa? Coba sekali lagi?"

"Eh... aku bilang... wuhuuu... belanjaaa... makin suka.."

"Satu!"

"Huh?" Kookie bingung dengan jawaban Tae yang hanya mengucapkan satu.

"Berikan sweater itu yang berwarna pink dan putih!" setiba ditoko bermerek terkenal dan mahal.

"Aku tak suka pink... hitam saja!"

"Tidak jangan dengarkan dia. Pink dan putih!" sahut Tae pada pramuniaga toko.

"Huuhu!" Kookie menggerutu dan cemberut

"Dua!"

Huh... pink putih, baby blue... warna baby... aku ga suka! Aku namja bukan yeoja!" gerutu Kookie sambil menghentakan kakinya.

"Tiga!"

Kookie bingung dengan sikap Taehyung yang sangat sabar padanya. Tak seperti kebanyakan daddy lainnya. Ia sengaja menampakan sisi nakalnya agar Tae segera mengusirnya dan melepaskannya.

Ditengah berbelanja Kookie bertemu Mingyu yang juga sedang membeli baju.

"Kookieeee!! Senang bertemu disini!" Mingyu memeluk kookie dan mencium pipinya.

"Aiissh... Mingyu masih aja centil. Nanti aku telepon ya aku ga bisa lama lagi mencoba baju! Byeee.."

"Byee... Kookie baby....!" teriak Mingyu.

"Empat, lima, enam..." gumam Taehyung yang didengar Kookie.

Kemudian Kookie bertanya pada supir pribadi yang mengikuti mereka berbelanja.
"Ajushi.. mengapa Hyung selalu menghitung? Setiap aku menggerutu? Sekarang hitungannya sudah sampai 6!"

"Wah... gawat tuan Kookie... itu jumlah hukuman yang akan tuan terima nanti dirumah!"

"Glek!" Kookie seketika pucat dan gemeteran. Selanjutnya ia sangat pendiam dan penurut.

Sudah sampai dirumah seingat tadi ia menghitung sudah sampai 7 hitungan. Yang terakhir karena Kookie memesan ice cream banana split 3 porsi tanpa izin Tae.

Sesampai dirumah Kookie terdiam dan sedikit gemetar, apa yang akan terjadi kali ini. Kookie sama sekali tidak tahu harus menjadi baby. Dunia Daddy dan Baby sama sekali tidak ia ketahui. Ia tak berniat sama sekali untuk menikmatinya. Ayahnya yang membuatnya seperti ini! Ia bersumpah akan mengingatnya dan akan membalasnya.

"Baby!!!"

"Glek!" mata Kookie terpejam dan lehernya lemas menunduk mendengar suara Tae menggelegar.

"Masuk kekamar kerja!" perintah yang tak bisa ditolak.

Dengan gontai Kookie berjalan masuk keruangan kerja yang kedap suara.
Tae sudah melepas jasnya dan hanya mengenakan celana kerja tanpa sabuk dan kemeja putih yang sudah digulung tangannya dan membuka 2 kancingnya.

"Buka celanamu dan menghadap ke sofa!" Oh no... ini hukuman yang dimaksud.

"Berapa hitungan yang tadi terdengar?"

"7 hyungie..."

"Bagus... Akhirnya kamu mengerti!"

"Ma..maaf hyungie... a..aku ga akan nakal lagi..."

"Cetassss.... Ini buat baby yang suka menggerutu!"

"Ahh..aah...maaf hyung...!" Oh ini kenapa hyungie membuka sabuknya.

"Cetassss.... 2 Ini buat yang suka membantah!"

"Aaahhhrrgg... aah.. sakit hyungie... ampuun..."

"Cetasss... 3 Ini buat anak nakal yang ga bisa dibilangin!"

"Ampun hyuungie sakiit... hik... hiks.." Kookie mulai menangis.

"Ceplasss.... 4 Ini buat baby yang peluk lelaki lain!"

"Ampun ...Kookie ga tahu hyungiiiee..."

"Ceplassss... 5 ini buat yang cium dipipi!"

"Kooki ga akan ulangin hyungiiiee!"

"Ceplasss.... 6 Ini buat yang janjian tanpa izin hyungie.."

"Ampuuuun.. saaaakiiett.. uhuk... huwaaah..aah.."

"Ceplass.... 7 Ini untuk anak nakal yang makan ice cream terlalu banyak!"

"Huwaaaaahhuu... huhuhuhuu.... ampun Kookie salah... huhuhuh.. huk..uhukk.." Kookie banyak mendapatkan pelajaran dari hari ini.

"Berdiri...!" Tae menyeret Kookie kekamar mandi dan membuka bajunya dibawah shower. Mengosok pipi Kookie yang tadi dicium Mingyu. Menggosok badannya dengan sabut mandi dengan keras dan kasar. Hingga badan putih Kookie menjadi merah.

"Maaf hyungie... Kookie ga tau jadi baby..." Kookie berbisik yang membuat Tae iba.
Lalu digendongnya kelinci nakal itu kekamar dan dikeringkan dengan handuk lalu dipakaikan piyamanya yang kebesaran. Lalu dibawanya kekasur dalam pelukannya.

"Baby bunny... dengar... sebagai baby... Kookie ga boleh membantah, ga boleh mengeluh. Harus patuh, harus izin untuk apapun! Jangan nakal!"

"Iya hyungie... maafin Kookie...hiks... hiks... maaf hyungie..."

"Sakit booty nya?" Tanya tae lembut

"Iyaaahh... ewwwwee..." makin kejer nangisnya

"Cup..cup..cup.. stop nangisnya.. besok hyungi beliin game ya.. biar betah main dirumah."

"Bener Hyungie? Asiiik... terimakasih hyungie..."

"Sekarang minum susu pisangmu lalu tidur ya... besok Hyung harus meeting!"

"Huh.. susu pisangku ada di gelas ironman?" Kookie tersenyum lebar, 2 favoritnya menjadi satu.

"Itu gelas yang kamu beli tadi kan... pelayan sengaja membuatnya disitu. Bukankan itu gelas balita?"

"Yaa... tapi kalo kita dimobil atau gelasnya terjatuh airnya ga tumpah hyungie.. tapi kalo dihisap dia keluar... hihih.. ajaib yaa...?" ujar Kookie girang

"Ada-ada saja... ya sudah besok beli yang banyak biar bisa ganti-ganti setiap minum susu!"

Kookie mengambil gelasnya dan meminumnya sambil tiduran di dada Tae seperti yang diarahkan Tae dengan menariknya mendekat.

"Hihihi... seperti bayi" kata Tae dalam hati.

Kookie seperti kelinci yang menggemaskan dengan muka gembulnya ia menjadi sangat imut. Belum lagi gigi kelincinya yang menjadi senjata keimutannya.
Tapi diotaknya sungguh jahil, pemberontak dan pemberani. Mungkin karena kehidupan dijalanan yang keras menjadikan ia harus tangguh dan berjuang.

Hari-hari Tae nanti akan dipenuhi dengan drama nakal kelinci liarnya ini. Sanggupkah Tae..? Kita lihat saja nanti!

Ayo lanjutkan next chapter bakalan banyak kenakalan kocak dan seru yang dilakukan Kookie.

🔞Naughty Sugar Baby🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang