103. Ancaman

1K 76 3
                                    

Wah duh kalian ngebut banget..
aku keteteran menyusul.
Maap belom bisa tepat janji setiap nambah 1000 aku up..hihih..
Tapi up yang lain kok...

Hari ini Tae bekerja di rumah saja. Ia merasa belum cukup aman untuk meninggalkan rumah dan juga tidak aman untuk jiwanya.

Pagi itu di meja makan ketika sarapan bersama, telepon gelap masuk ke dalam ponsel Tae.

"Nomer siapa ini? Tak terdaftar?" tanya Tae pada Namjoon

"Hmm, coba angkat saja, mungkin mereka yang bertanggung jawa atas bom mobil kemarin."

Tae menerima saran Namjoon dan mengangkat telepon itu.

"Hallo! Ini siapa?"

"Kim Taehyung...hahahha... Bagaimana kejutan aku kemarin? Apakah kau terkejut? Aku rasa iya."

"Pengecut! Siapa kau? Mau apa kau! Hanya bersembunyi saja caramu?"

"Sudah lah aku tak mau lagi berbicara panjang lebar. Aku akan katakan apa mauku."

"Cepat katakan siapa kau? Kau harus membayar apa yang kau lakukan!"

"Oh yaaa... apa kau bisa menemukan aku? Lalu melawanku? Hahahhah.. Anak manja yang tak bisa apa-apa hanya mengandalkan uang warisan ayahmu saja.Hahhaha."

"Jaga mulutmu! Akan kupastikan kau mati ditanganku!"

"Dengar, kau memiliki apa yang aku inginkan. Segera serahkan padaku."

"Aku tak pernah mengambil yang bukan miliku, jadi jangan mengada-ada!"

"Hahahah... serahkan sugar babymu Jeon Jungkook padaku. Atau bomb mobil itu akan berisi Eomma dan anak-anakmu. Sudah cukup aku mengampuni jiwamu tidak ikut meledak di mobil itu."

"Apa? Kau ingin apa?"

"Serahkan Jeon Jungkook! Akan aku katakan kapan dan dimana!"

"Hahahha.. Apa kau gila? Apa aku akan percaya dengan omonganmu? Hahah. kau hanya bisa menggertak!"

"Kau ingin sebuah bukti lagi? Baiklah. Jangan menyesal!"

"Klik!" tekepon ditutup sepihak

"SIapa Tae?"

"Orang itu! Yang membunuh Lee. DIa mengancam akam membunuh Eomma dan anak-anakku. Asal..."

"Asal apa Tae?"

"Nanti aku katakan setelah sarapan."

Namjoon tau kalau Tae tak ingin para babie mereka mendengar.

Setelah sarapan Tae dan Namjoon masuk kedalam ruang kerja.

"Katakan yang lengkap Tae."

"Tadi orang itu yang bertanggung jawab atas bom mobil itu. Ia sengaja tak menunggu aku berada di dalam mobil. Hanya untuk gertakan ancaman padaku. Lalu ia menginginkan sesuatu yang ada padaku, kalau tidak ia mengancam untuk membunuhEomma dan anak-anakku."

"Apa yang ia inginkan?"

"Ia menginginkan Kookie."

"Apaa! Sudah gila!! Apa ini hanya alasan saja? Untuk apa ia menginginkan Kookie? Ini pasti alasan dia saja. Tak perlu kau ikuti kemauannya."

"Itu juga yang aku katakan, tak akan aku berikan kesayanganku! Kerahkan pengawalan lebih banyak. Ia mengancam untuk membuktikan kesungguhannya."

"Baiklah, aku akan memerintahkan semuanya."

"Tuan Tae ada paket datang pada saat pagi buta didepan pagar. Sudah dibuka oleh penjaga demi keamanan tuan semua, kami takut bomb. ternyata dalamnya ini."

Didalam paket itu beberapa barang milik Kookie. Sebuah foto yang diambil dekat sekali ketika Kookie membelli makanan dan berada di supermarket. Dan gantungan kunci kesayangan yang selalu dipakai Kookie pada tasnya. Pada saat hilang seisi rumah dibuah heboh untuk mencarinya. Dan sudah pasti Tae kena sasaran ngambek.

"Ini barang-barang milik Kookie! Gantungan ini pasti diambil ketika Kookie lengah. Kurang ajar ia mulai berani mendekat!"

"Park jaga sekitar rumah dengan menambah cctv ganda dan juga patroli keliling rumah. Gwen dan Rue, anak-anak tak boleh keluar mansion walau hanya ke halaman dan kandang pony!" seru Namjoon

"Daaaddd, kita mau main sama pony.." rengek Jimin

"Nanti lagi ya sayang nanti boleh.."

"Dad apa itu milik Kookie yang hilang? Iya itu miliku.. dad di mana ketemunya?" Kookie mengenali gantungan kunci itu

Peneror memberitahukan jika bisa saja Kookie mereka culik karena keberadaan Kookie yang sangat dekat dan mudah didekati.

Tapi kenapa Kookie? Ada apa dengan Kookie?

"Iya sayang, ada yang mengancam dad untuk keselamatan kita semua. Jadi jangan main dulu ke halaman yaa. Di dalam saja kan banyak yang bisa dikerjakan. Dad punya setumpuk film kartun masa kecil dad yang bisa kalian tonton."

"Yeey asiik... Kita nonton bioskop."

"Nanti Rue bikin popcorn dan minuman yaa.. juga chilidog!" jerit Jiminie happy.

"Babies dad pergi dulu ya.. kalian nurut sama Gwen dan Rue, dad akan marah kalau kalian gak nurut. Gwen dan Rue  kali ini jangan kendor sama sekali."

"Ah sekalian pilih pengawal untuk menjaga bersama kalian. Pilih yang benar-benar kalian percaya menjaga mereka ya?"

"Baik tuan!"

Sepanjang siang para babies sibuk menghabiskan waktu dengan menonton film kartun masa kecil Tae. Hingga makan siang dan tidur siang juga dilakukan di sana.

Sementara para dads kebingungan mengurus kantor yang di serang musuh tak terlihat mereka. Keadaan kantor akan terancam jika teror dan pembelian saham mengalahkan saham mereka.

Sekarang teror pada bidang bisnis Tae di Asia sudah mulai diganggu dengan berbagai peristiwa seperti penghancuran  fasilitas dengan bom atau dengan serangan lain.

Yang diinginkan hanya Jeon jungkook. Dan mati-matian Tae tak akan melepaskan sugar babynya!

"Park suruh cari lagi latar belakang Kookie sampai nenek moyang dan ipar dari keluarganya juga saudara tiri dari ayah ibunya. Atau juga hubungan gelap dan anak haram!"

"Setahu aku kita gak punya hubungan pekerjaan dengan orang yang berhubungan dengan Kookie. Kookie anak sebatang kara yang dijual ayahnya. Dan ayahnya sudah mati. Begitu juga ibunya. Siapa lagi yang menginginkan anak itu?"

"Apa kematian orang tuanya sudah bisa dibuktikan?"

"Sudah. Kita pernah memeriksanya dulu. Bahkan ayahnya mati ditangan kita."

"Kita urus soal saham perusahaan ini. Kita tak boleh kalah jumlah!"

"Lapor tuan Tae ada temuan yang perlu saya laporkan! Ini penting."akuntant yang mengepalai keuangan di perusahaan.

"Apa Jihan?"

"Saham kita sedikit lagi kalah dengan pemegang saham tuan Choi."

"Apaa? Apa dia pengkhianat di perusahaan  kita?"

"Saya juga berpikir yang sama. Stelah saya tahu tuan Choi menggabungkan semua saham untuk melawan anda saya menghubungi mereka semua. Tapi keluarga mereka malah mennayakan keadaan mereka pada kita. Katanya ikut rapat tahunan di pulau Jeju. Yang man akita gak buat itu. Dan tuan Choi sendiri juga tak mengangkat telepon dari 3 hari lalu. Saya takut keselamatan para pemegang saham dalam bahaya." lapor Jihan

"Kurang ajar dia memakai cara kotor dan  licik. Dengan darah! Kita butuh bantuan dari Jepang untuk pengamanan!"







🔞Naughty Sugar Baby🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang