Author POV
Hari ini minggu, jadi semua keluarga Erlangga ada di rumah. Namun semuanya memilih untuk berdiam diri di kamar.
Jonathan yang tak habis fikir dengan anak-anaknya memanggil semua anaknya untuk turun dan menghabiskan waktu di ruang keluarga.Dengan terpaksa mereka semua turun ke ruang keluarga. Namun sampai sana semuanya malah memilih sibuk dengan hp masing-masing yang membuat Jonathan menghela nafas.
"Kalian tuh satu rumah kayak gak kenal satu sama lain. Kalian udah jadi saudara loh." Kata Jonathan namun tak mendapat jawaban dari anak-anaknya. Dan Arin cuma bisa menggelengkan kepalanya.
Saat semua dalam keadaan hening yang didominasi suara TV dan sesekali obrolan Jonathan dan Arin, suara hp Ethan memecah keheningan.
Haven melihat ke arah layar atas hpnya, dan melihat kalau itu adalah nomor yang tidak dikenal. Lalu Haven menjawabnya.
"Halo"
"Halo, apa benar ini dengan Haven Arion?
"Iya, saya sendiri. Maaf ini dengan siapa?" tanya Haven.
Saya Angga dari Stone Cafe. Saya mau undang kamu sama band kamu buat manggung di opening cafe saya." Kata orang itu.
"Oh iya, saya temennya Deva yang punya Dive Cafe, dia yang rekomendasiin kalian" jelas Angga lagi.
"Ohh, emang openingnya kapan kak?" Tanya Haven.
"Openingnya tanggal 15 minggu depan"
"Saya tanya temen-temen saya yang lain dulu ya kak, kalau saya kabari lagi besok pagi boleh kak?"
"Boleh Ven, saya harap sih kalian bisa. Masalah fee kita bisa bicarain lagi nanti. Saya tunggu kabar dari kalian ya."
"Iya kak, terimakasih kak. Besok pagi saya hubungi kakak lagi."
Haven menutup teleponnya dan langsung mengirim di grup Saturn.
"Siapa ven?" Tanya Jonathan pada Haven.
"Ohh ini pa, temennya bos aku. Katanya mau opening cafe, dia minta band aku buat tampil."
"Ven, papa lihat kamu kayaknya sibuk banget. Emang kamu gak capek kalau jadwalnya full gitu?" Tanya Jonathan pada Haven.
"Iya ven, kan mama udah bilang. Nanti kamu sakit." Kali ini Arin yang menjawab, dia sudah berkali-kali bilang ke anaknya agar jangan terlalu banyak ambil job tapi Haven tetap Haven yang tidak bisa dikekang.
"Not again, Mom. Kadang emang capek, but it's fun and i like it. Jadi gak masalah. Ini juga kayak main-main aja." Sahut Haven.
"Emang kamu suka banget ya di bidang entertainment?" Tanya Jonathan.
"Ya suka, emang hobi aku disana. Trus kebetulan ketemu temen-temen yang hobinya sama. Jadi kita lanjutin aja, lumayan juga dapet uang jajan."
"Tapi nanti kalau kuliah gimana? Kamu mau ambil apa?" Tanya Jonathan yang sebenarnya berharap Haven mengambil bisnis.
"I'll take either medical or law." Kata Haven yang membuat Jonathan bingung.
"Why?"
"No reason. Pengen aja." Jawab Haven santai.
"Kenapa gak ambil bisnis? Kata mama, kamu dulu sering bantu papa kamu kan?" Tanya Jonathan lagi.
"Hmm.. I don't know. Still think about that anyway."
Semua percakapan itu tidak lepas dari pendengaran ketiga saudara tiri Haven.
Yang paling fokus mendengarkan adalah Hanggara, dia baru tahu kalau Haven memiliki hobi yang sama dengannya. Jujur saja dari dulu dia ingin sekali melakukan yang Haven lakukan tapi dia takut mengecewakan papanya jika melakukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haven Arion | Watanabe Haruto
Narrativa generaleHaven Arion dan bagaimana dia menjaga nama itu.