Author POV
Tanggal merah pasti selalu menjadi dambaan setiap murid karena hari libur extra yang didapatkan. Seperti saat ini semua orang sedang berada di apertement.
"Ven hari ini lo sibuk nggak?" tanya Jerico saat melihat Haven yang hanya tiduran di Sofa.
"Gue ada manggung 3 jam lagi. Kenapa?"
"Nggak, gue mau bahas tugas yang kemarin gue bilang." tanya Jerico, dan Haven hampir saja lupa kalau dia harus membantu Jerico untuk tugasnya.
"Oh iya.. boleh kok. Lo mau bikin sekarang?" tanya Haven.
"Gue belum ada tempatnya." kata Jerico.
"Emang tempatnya kayak gimana? trus produknya apa?"
"Produknya baju, trus tempatnya boleh dimana aja sih"
"Yaudah foto disini aja. Bajunya lo yang pilih apa dikasi?" kata Haven.
"Gue yang pilih, cuma dikasi tema aja."
"Oke, sekarang aja kali ya. Soalnya besok gue udah mulai turnamen kak, takutnya gak sempet." kata Haven.
"Yaudah gue siapin dulu."
Dan mereka sibuk menyiapkan semuanya yang anehnya tidak ada kecanggungan sama sekali. Mereka mulai melakukan pemotretan dan harus Jerico akui kalau Haven model yang sempurna untuk itu.
Mereka menghabiskan 2 jam untuk menyelesaikan tugasnya dan hasilnya sangat memuaskan, Jerico sampai bingung ingin gunakan yang mana.
"Anjir gue pake yang mana ini?"
"Pake yang paling bagus lah kak." sahut Haven.
"Tapi bagus semua."
"Ya iyalah, gue ganteng soalnya." kata Haven percaya diri.
"Najis bangsat." jawab Jerico yang membuat Haven terkekeh, jika sudah mengumpat seperti ini artinya dia sudah selangkah lebih akrab.
"Dinilai dari apanya dulu ini?" tanya Haven sambil melihat satu-satu hasil fotonya.
"Dari teknik fotonya, trus dari nanti diupload dilihat dari jumlah likes nya."
"Pakai ini aja. Ini bagus." kata Haven menujuk satu foto yang terlihat bagus.
"Ya gue pake yang ini aja deh." kata Jerico setuju.
"Thanks ya Ven, bilang aja lo mau apa." kata Jerico lagi.
"Ya, nanti gue bilang kalo gue udah tau. Ada lagi nggak kak?" Tanya Haven.
"Nggak, udah selesai kok. Thanks ya."
"Iya." kata Haven lalu langsung beranjak dan bersiap-siap untuk ke cafe.
--
Besoknya semua orang kembali dengan kegiatan mereka masing-masing. Dan hari ini adalah pertandingan pertama turnamen basket sekolah dan pertandingan pertama diadakan di SMA Tunas Bangsa, semua siswa sudah berkumpul di lapangan karena pertandingan basket selalu dinanti-nanti setiap tahunnya. Namun sayangnya SMA Tunas Bangsa bahkan belum pernah berhasil masuk final.
Haven duduk di pinggir lapangan lalu tak sengaja matanya bertatapan dengan Evelyn yang merupakan kapten cheerleader sekolahnya. Mereka saling melempar senyum dan tanpa aba-aba melangkah untuk menemui satu sama lain.
"Gugup gak?" tanya Haven karena saat mereka belajar bersama Evelyn selalu bilang kalau dia gugup dan khawatir.
"Gugup banget, tangan gue sampe tremor nih." kata Evelyn sambil memperlihatkan tangannya kepada Haven.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haven Arion | Watanabe Haruto
General FictionHaven Arion dan bagaimana dia menjaga nama itu.