10- Savior ⚠️

2.5K 211 2
                                    

⚠️ Trigger Warning : Violence , Bullying , Harsh Word , Panic Attack , Trauma

Author POV

Terhitung sudah 2 bulan Jovan dan Haven menjadi ketos dan waketos OSIS SMA Pelita, masih belum terlalu banyak kesibukan yang mereka lakukan.

Kecuali kegiatan piket rutin menjaga gerbang sekolah untuk anak yang melanggar yang dilakukan bergilir.
Bicara tentang piket, diantara semua siswa, yang paling ditakutkan adalah Haven yang terkenal dengan sikap tegas tanpa pemakluman.
Jika ada yang melanggar, maka Haven tidak akan meberikan keringanan apapun. Itu sebabnya setiap hari selasa dimana Haven bertugas, persentase anak yang melanggar akan menjadi sangat kecil.

-

Jam istirahat berbunyi dan semua anak langsung menuju kantin untuk mengisi perut mereka.
Saat sedang menunggu makanan terdengar riuh di tengah kantin.
Haven melihat Daffa -teman Jovan disana bersama Naka anak kelas 12, bisa dilihat dengan jelas kalau Daffa sedang dibully oleh mereka.

Dia melihat Naka dan teman-temannya bediri di depan Daffa yang terlihat ketakutan.
Lalu dia melihat Naka menyiram Daffa dengan kuah makanan yang ada di atas meja, dan semua atensi siswa lain yang terpusat pada Daffa dan Naka.

Haven melihat sekeliling dan menemukan Jovan dan teman-temannya yang lain yang ada disana, namun mereka hanya diam saja melihat kejadian itu.

"Lihat nih, lo cuma anak angkat keluarga lo. Gak usah belagu jadi anak. Gak malu lo ngaku anak orang kaya tapi nyatanya cuma anak pungut hahaha.." kata Naka dengan suara keras yang dijamin bisa didengar oleh seluruh anak disana.

Naka maju dan menjambak rambut Daffa untuk membuat Daffa menoleh kearahnya.
"Level lo berada jauh dibawah dan lo berani lawan gue? Ngaca!"

Haven masih menunggugu Jovan dan teman-temannya bergerak membantu Daffa namun mereka tidak kunjung bergerak.

Haven tidak mau ikut campur, Karena dia tidak mau ingatan masa lalu yang susah payah dia kubur kembali lagi, dan terlebih dia malas jika harus terlibat masalah, namun melihat bagaimana seseorang diperlakukan dengan sangat buruk, dia tidak bisa hanya diam saja, sebab dia pernah. Haven seolah berperang dengan otak dan hatinya, hingga akhirnya dia mengambil keputusan.

"Shit! Ven, i hate you for this."kata Haven pada dirinya sendiri.

"Sa, tolong rekamin buat barang bukti." kata Haven pada Aksa sebelum melangkah ke tengah kerumunan.

Teman-teman Haven yang melihat itu sudah tidak heran lagi karena mereka tau Haven tidak akan bisa diam saja melihat itu. Jadi mereka hanya mengikuti Haven. Dan merekam kejadian itu, in case Haven harus terkena masalah karena ini.

Haven sampai disana tepat saat Naka ingin menyiram Daffa lagi dengan jus jeruk.

Haven menahan tangan Naka yang memegang minuman hingga membuat Naka menoleh ke arah Haven dengan tatapan marah.

Semua anak yang ada disana juga terkejut melihat pergerakan Haven. Karena tidak ada yang pernah berani melawan Naka. Naka juga selalu dilindungi ayahnya yang merupakan salah satu donatur ternama disekolah itu, jadi Naka tidak pernah dihukum dengan pantas melainkan melimpahkan kesalahan pada korban.

Haven menggunakan tangan yang satunya lagi untuk mengambil jus jeruk di tangan Naka dan ditaruh di atas meja.

"APA APAAN SIH LO BANGSAT?" Teriak Naka tepat di depan Haven.

Haven yang mendengar teriakan Naka bukannya takut tapi malah menatap Naka tajam.

"Kakak ngatain saya bangsat tapi ngebully orang kayak gini. Jadi lebih bangsat mana?" Kata Haven pelan.

Haven Arion | Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang