35 - Alasan

1.8K 233 23
                                    

Author POV

Sepulang sekolah Jovan bukannya langsung pulang tapi malah datang ke rumah sakit tempat Haven dirawat. Tadinya dia ragu saat ingin masuk ke ruang inap Haven, rasanya malu saat harus melihat Arin apalagi jika Haven sudah bangun. Tapi mau tidak mau cepat atau lambat Jovan harus melakukan ini karena jika tidak, selamanya hubungan mereka tak akan membaik apalagi mengingat kalau Haven tidak akan lagi berusaha memperbaki hubungan mereka.

Jovan membuka ruang inap Haven dan beruntungnya hanya ada Hanggara disana, dan Haven sedang tidur atau malah belum bangun dari kemarin malam.

"Kenapa Van?" tanya Hanggara karena sepertinya tidak mungkin Jovan akan datang kesini dengan sukarela tanpa ada hal yang penting.

"Gapapa, cuma mau jenguk Haven aja." jawaban Jovan tentu saja membuat Hanggara menatapnya tak percaya tapi tak mengungkit apa-apa lagi, takut Jovan tersinggung dan mengurungkan niatnya.

"Mama mana kak?" tanya Jovan basa-basi.

"Mama pulang istirahat, nanti malem balik lagi sama papa."

"Trus Haven gimana? belum bangun?"

"Tadi udah, tapi sekarang tidur lagi habis minum obat."

Sebenarnya Hanggara ingin sekali bertanya kepada Jovan perihal apa Jovan menerima Haven atau ini hanya sekedar formalitas, namun rasanya tidak tepat mengingat keadaannya juga seperti ini. Dia tidak ingin memancing keributan.

"Aku bingung kak." kata Jovan menyenderkan punggungnya ke sofa.

"Bingung kenapa?"

"Aku harus mulai darimana buat baikan sama Haven." kata Jovan seolah menjawab semua pertanyaan yang belum sempat Hanggara tanyakan.

"Darimana aja, yang penting niat. Kakak yakin Haven gak masalah."

"Aku gak nyangka Haven sampe kayak gini."

"Ini belum seberapa Van, kamu baru liat capek fisiknya Haven aja."

"Aku tau, mentalnya juga pasti capek karena harus mikir sekolah, kerjaan, belum lagi komentar-komentar buruk." kata Jovan membuat Hanggara menatapnya.

"Kamu tau?"

"Tau."

"Tau gak kak? kenapa aku awalnya benci sama Haven?" sambung Jovan.

"Kenapa?"

"Karena aku pengen kayak dia. Semua yang dia lakuin berguna, dia udah bisa cari uang, sekolah juga berjalan baik. Dia tau apa yang dia mau, dan tau apa yang harus dilakuin buat dapet itu. Dia berani. Aku benci karena dia dapet semua yang aku pengen." Hanggara hanya diam membiarkan Jovan mengatakan apa yang dipendamnya.

"Evelyn itu orang yang aku suka kak, tapi sekali lagi Haven yang dapat." kata Jovan yang cukup mengejutkan Hanggara. Hanggara selama ini mendukung Haven dengan Evelyn tapi ternyata Jovan menyukai Evelyn juga.

"Evelyn emang pujaan, mungkin ada puluhan orang yang suka sama Evelyn dan aku jadi salah satunya. Tapi Evelyn sering gonta ganti pacar, jadi aku gak deketin dia soalnya takut cuma dijadiin mainan. Tapi akhir-akhir ini kayaknya yang ada di dunianya Evelyn cuma Haven. Aku iri."

"Waktu tau Haven sakit, apalagi karena kecapekan aku jadi mikir, kalau aku yang jadi Haven apa aku bakal ngelakuin hal yang sama? Apa aku mau kasi uang aku ke orang yang udah benci sama aku? apa aku mau capek-capek kerja buat orang yang gak bisa terima aku? Kayaknya enggak."

"Kakak bener, gak adil buat Haven kalau aku terus benci sama dia sementara dia udah bantu kita sebanyak ini. Jadi aku mau perbaikin semuanya." kata Jovan yang membuat Hanggara lega.

Haven Arion | Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang