19 - Downfall

2K 219 14
                                    

Author POV

Setelah kejadian pertengkaran itu suasana rumah menjadi dingin, bahkan Jonathan enggan mengeluarkan kata sedikitpun. Arin yang melihat itu merasa aneh dengan suasana rumah. Memang biasanya seperti ini tapi kali ini entah kenapa seolah ada aura kelam yang menyelimuti mereka.

Dan setelah makan, tanpa ada percakapan apapun anak-anak mereka langsung berangkat. Saat Jonathan ingin berangkat, Arin menahan tengannya.

"Ada apa sih mas? kenapa hari ini aneh banget." kata Arin yang sudah jengah dengan sikap semua keluarganya.

Jonathan yang ditanyai seperti itu tidak bisa membohongi istrinya,namun dia juga tidak bisa menjelaskan semua yang Jovan katakan pada Haven. Jadi Jonathan hanya memeluk istrinya.

"Maaf ya sayang. Anak-anak mas pasti bikin kamu sedih dengan perlakuan mereka sama Haven. Harusnya mas bisa didik mereka dengan baik, tapi mas gagal." kata Jonathan.

"Mas,kenapa ngomong gitu? aku yakin nanti mereka pasti bisa akur layaknya saudara mas." kata Arin menangkan, mendengar itu Jonathan hanya menghela nafas putus asanya.

--

Hari ini adalah pengumuman hasil dari ulangan tengah semester. Tentunya semua siswa sangat menantikan untuk melihat bagaimana rangking mereka.

Evelyn langsung berlari meghampiri papan pengumuman sesaat setelah dia turun dari mobilnya. Dia menyusuri daftar dari bawah sambil merasa cemas dengan nilainya. Aneh, biasanya dia tidak peduli namun sekarang entah kenapa dia jadi takut mengecewakan sang Mentor. Cukup lama dia menyusuri daftar untuk melihat namanya, hingga dia menemukan Evelyn Alexandra dengan angka 25 disebelah kirinya.

Evelyn sungguh sulit menyangka ini, dulu namanya terukir tidak jauh dari angka 60 kebawah, namun kali ini namanya ada di angka 25. Haven berperan begitu besar untuk itu. Ngomong-ngomong tentang Haven, Evelyn menyusuri daftar sekali lagi untuk melihat di angka berapa sang mentor berada, sampai jarinya berhenti di ujung paling atas.

Haven Arion Adithama berada di posisi 1. Mengalahkan Jovan. Evelyn tersenyum senang dan dia tidak sabar ingin menemui Haven.

Evelyn keluar dari kerumunan dan melihan Jovan berjalan ke arah papan juga. Lalu Haven ada di belakang Jovan menuju tempat yang sama. Seketika senyum Evelyn merekah lagi.

"Hai lyn." sapa Jovan.

"Hai Van." Evelyn balas menyapa Jovan dengan singkat, lalu berlalu dengan langkah setengah berlari.

"HAVEN!!" sapa Evelyn dengan riang yang membuat Jovan dan Julian menoleh.

Evelyn berlari dan reflek memeluk Haven karena rasa bahagia yang membuncah, membuat Haven heran dan anak-anak disana yang cukup kaget mengetahui Evelyn dan Haven yang sedekat itu.

"Heh kanapa Ly?" tanya Haven.

"You know what? i got into top 25 ven. I'm soooo happy." kata Evelyn dengan mata berbinar layaknya anak kecil yang pertama kali mendapat nilai seratus.

"For real? good job. Mau hadiah apa?" Tanya Haven, dia bangga bisa membantu Evelyn mendapat nilai yang lebih baik.

"Dapet hadiah?" tanya Evelyn lagi.

"Ya, karena udah dapet nilai bagus." kata Haven yang membuat Evelyn senyum lagi.

"Nanti aja gue kasi tau, soalnya gue masih punya satu kabar baik lagi." kata Evelyn.

"Hmm? Apa?" tanya Haven.

"You're the first Ven!! Congrats yeeyy!" kata Evelyn semangat.

Jovan yang mendengar itu tersadar dan berhenti memperhatikan mereka berdua. Lalu dengan tergesa membelah kerumunan dan sampai di depan papan. Dan benar, Haven berada di posisi 1, dan dia menjadi yang no 2. Jovan keluar dari kerumunan dengan sangat marah dan kecewa. Namun dia masih punya akal sehat untuk tidak mencari masalah, karena kalau tidak dia pasti sudah datang kehadapan Haven dan mungkin memberi hadiah 1 pukulan.

Haven Arion | Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang