39 - Terror

1.4K 192 11
                                    

Author POV

Setelah pulang dari mengantar Evelyn, Haven kembali ke apartmentnya namun saat berada di basement dia melihat seseorang yang tidak dia kenali melihat ke arahnya, Haven memalingkan wajahnya dan melihat sekali lagi setelah beberapa detik namun orang itu masih menatapnya. Aneh, karena orang itu terus menatapnya dan dia memakai setelan hitam lengkap dengan topi dan masker yang membuat Haven tak bisa mengenali wajahnya.

Haven merasa tak nyaman jadi dia bergegas menuju apartmentnya sambil sesekali melihat ke arah belakang hanya untuk berjaga-jaga namun orang itu tidak mengikutinya dan hanya diam di tempat yang sama. Itu membuatnya lebih aneh lagi.

Haven masuk ke dalam apartmentnya, dan langsung ke kamarnya. Tadinya dia ingin menceritakan tentang orang yang ada di basement ke Hanggara tapi Hanggara sudah tidur jadi Haven tak punya pilihan lain selain tidur juga.

-

Besoknya semua berjalan seperti biasa Jonathan yang bekerja, Hanggara yang kuliah, Jerico Jovan dan Haven yang sekolah.

Saat seluruh siswa sudah pulang ke rumah mereka, Jovan dan Haven justru sedang berada di ruang rapat bersama anggota OSIS yang lain karena sekolah sudah mulai mempersiapkan acara Kemah saat kelulusan siswa kelas 3, jadi sebagai anggota OSIS tentu saja mereka yang akan membantu guru-guru dan kakak kelas mereka.

Sebenarnya ini yang tidak Haven sukai saat menjadi anggota OSIS, kegiatan yang sangat banyak. Teman-temannya bahkan sudah mengirimkan foto mereka sedang nongkrong di warung belakang sekolah sedangkan Haven harus duduk di ruang OSIS yang pengap walaupun ruangannya berisi AC. Ujian kakak kelas, Kemah, lalu penerimaan siswa baru, MOS, bahkan sekarang saja rasanya sudah melelahkan hanya dengan memikirkannya.

Haven memutar pulpennya bosan selagi menunggu pembina OSIS datang, dia lalu mengambil HPnya yang baru saja berbunyi menandakan chat WA masuk. Haven melihat kalau pengirimnya adalah nomor asing yang tidak tersimpan, Haven berniat mengabaikannya namun orang itu mengirimkan sebuah foto dan dia mengirimkan chat lagi yang isinya 'Wow, u look good'

Haven hanya melihat dari notifikasi atasnya saja jadi dia tidak melihat foto apa yang dikirim. Haven tak ingin membukanya tapi dia merasa penasaran dengan foto apa yang kelihatan bagus?
Jadi Haven membuka chatnya dan dia sangat terkejut melihat ada fotonya saat di basement kemarin.

"F*ck" desis Haven yang masih bisa didengar oleh Jovan.

Jadi orang yang kemarin ada di basement benar-benar datang untuk melihatnya? Tapi untuk apa?

"Kenapa lo?" tanya Jovan melihat Haven.

Haven mengabaikan pertanyaan Jovan, tangannya bergerak ingin memblokir kontak yang baru saya mengiriminya foto, namun chat selanjutnya membuatnya mengurungkan niatnya.

'Sedikit luka di wajahnya akan terlihat lebih bagus.' itu pesan yang didapatkannya disertai dengan foto Jerico yang sedang di mini market depan sekolah membeli minuman.

"SH*T!!" Umpat Haven. Tangan Haven bergerak menghubungi Jerico dengan tak sabaran membuat Jovan yang melihatnya bisa merasakan rasa paniknya.

"Halo kak, lo dimana?" tanya Haven saat telepon dijawab oleh Jerico.

"Gue lagi beli minum, kenapa?"

"Sekarang lo masih di toko?"

"Iya."

"Jangan kemana-mana, Gue kesana." kata Haven

"Kenapa?"

"Nanti gue jelasin, jangan kemana-mana. Jangan tutup telepon."

Haven lalu bangun dan namun tangannya ditahan oleh Jovan meminta penjelasan.

"Nanti bilang sama Pak Anton gue masih ke toilet." kata Haven.

Haven Arion | Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang