Author POV
Haven dan Jerico sudah sampai di rumah sakit dan sekarang giliran Hanggara dan Jovan yang pulang. Mereka memutuskan hanya Haven dan Jerico yang akan menginap di rumah sakit lalu Hanggara yang akan jaga besok paginya selagi yang lainnya sekolah.
"Kak, gue keluar bentar." Kata Haven pada Jerico
Haven keluar tanpa menunggu jawaban dari Jerico, dan Jerico fikir Haven keluar untuk membeli sesuatu jadi niatnya dia ingin nitip makanan. Tapi Jerico melihat Haven duduk di salah satu kursi tak jauh dari sana, jadi Jerico menghampiri Haven namun langkahnya memelan dan perlahan berhenti saat dia mendengar sedikit percakapan Haven di telepon.
"Ya gue mau nanya soal project yang lo tawarin kemarin kak. Udah ada yang ngisi belum"
"Belum ven, gue belum ketemu yang kayak lo."
"Kalo gue ambil projectnya masih bisa gak kak?"
"Hah? serius lo? Bisa lah, bisa banget."
"Sorry banget ya kak, gue kesannya kayak nyari lo kalo penting doang."
"Nggak lah ven, gue juga ngerti kalo lo ambil projectnya pasti bakalan sibuk banget apalagi lo sekolah ditambah kegiatan lain juga. Emang gapapa ven? maksud gue lo atur waktunya gimana?"
"Nanti deh gue atur-atur lagi kak. Soalnya gue lagi butuh banget."
"Kenapa emangnya?"
"Orang tua gue baru kena musibah, jadi gue perlu uang buat bayar rumah sakit dan yang lainnya."
"Yaampun ven, trus sekarang gimana keadaannya?"
"Ya masih gitu aja."
"Semoga orang tua lo cepet sembuh ya ven. Kalo butuh bantuan lo bilang aja."
"Sebenernya gue emang butuh bantuan lo lagi kak."
"Bantuan apa ven?"
"Kak bisa gak untuk fee nya gue minta di awal? beberapa persen aja juga boleh. Gue butuh banget buat operasi."
"Oke coba gue tanyain dulu ya ven. Gue bantu usahain biar bisa. Tunggu bentar aja, jangan tutup dulu"
"Oke kak, thanks ya kak. Maaf banget gue ngerepotin."
"No worries."
"....."
"Halo ven, masih disana?"
"Halo kak, masih. Gimana kak?"
"Bisa, 50% dibayar diawal."
"Thanks banget kak, makasi banget udah bantuin gue. Besok pulang sekolah gue ke tempat lo."
"Oke, biar gue siapin kontraknya."
"Iya kak, Thanks, I owe you a lot."
"I said no worries."
Haven menutup teleponnya, lalu menyandarkan punggungnya ke tembok sambil menutup mata. Dia masih beruntuk karena dikelilingi oleh orang yang baik dan mau membantunya disaat-saat seperti ini.
Jerico mendekat dan duduk di sebelah Haven, yang membuat Haven membuka matanya.
"Loh kak, kok lo disini?"
"Pasti capek banget ya ven, harus urusin semuanya sendiri"
"......"
"Maaf ya, gue sama yang lain gak bisa bantuin apa-apa. Gue bener-bener gak berguna jadi anak."
"Siapa bilang? dengan lo jagain Papa sama Mama lo udah berguna banget."
"Uang sebanyak itu gimana caranya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haven Arion | Watanabe Haruto
General FictionHaven Arion dan bagaimana dia menjaga nama itu.